Minggu, November 24, 2024
28.9 C
Palangkaraya

Disdik Kota Belum Keluarkan Edaran Larangan Bawa Lato-Lato ke Sekolah

PALANGKA RAYA – Permainan berbentuk bandul itu begitu digandrungi oleh usia anak-anak sekolah. Utamanya anak-anak SD sederajat. Terdapat isu mengenai pelarangan anak sekolah untuk bermain lato-lato di sekolah mereka di beberapa daerah. Hal itu mengingat sifat lato-lato yang dapat berpotensi mencelakakan ketika dimainkan serta mengeluarkan bunyi yang mengganggu sekitar.

Berkenaan dengan isu pelarangan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengatakan sejauh ini pihaknya tidak ada membuat edaran ataupun instruksi terkait pelarangan memainkan lato-lato di sekolah.

“Karena sejauh ini belum ada laporan dari pihak sekolah terkait keluhan mengenai permainan lato-lato di sekolah, adem ayem aja masih, tapi apabila memang meresahkan nantinya pastilah akan kami buat edaran, kalau nanti mengganggu proses belajar mengajar pasti kami larang,” beber Jayani kepada Kalteng Pos, Sabtu (7/1/2023).

Ia mengaku jika memang di suatu sekolah itu nantinya terdapat keluhan kalau permainan lato-lato mengganggu proses belajar mengajar di sekolah, pihaknya akan melarang.

Baca Juga :  SFH, Orang Tua dan Sekolah Perlu Bekerja Sama

“Jika ada sekolah-sekolah yang membuat pelarangan di satuan pendidikan, kami setuju-setuju saja, artinya kami beri kewenangan kepada kepala sekolahnya untuk melakukan antisipasi,” jelasnya.

Namun demikian, Jayani mengaku pihaknya cenderung melarang permainan lato-lato di lingkungan sekolah. Apalagi jika mengingat ada beberapa daerah yang sudah melakukan antisipasi dengan memberikan instruksi ke sekolah-sekolah untuk melarang anak didiknya bermain lato-lato.

“Cuma kita di Kota Palangka Raya belum terasa meresahkan, sejauh ini tidak ada sekolah-sekolah yang mengajukan keluhan kepada kami, baik tingkat SD maupun SMP,” katanya.

 

Baru-baru ini pihaknya mengadakan rapat awal tahun bersama instansi lingkup pendidikan di Kota Palangka Raya, salah satunya membahas mengenai viralnya mainan lato-lato tersebut di sekolah-sekolah. Jayani menyebut jika nantinya mainan lato-lato ini betul-betul dilarang maka akan ada sidak di sekolah-sekolah untuk menyita mainan tersebut.

“Tapi sejauh ini kami belum menetapkan dilarang atau tidak, karena kami menilai sejaun ini belum mengganggu, dan pihak sekolah pun sejauh ini tidak ada melapor terkait apakahh lato-lato ini mengganggu atau tidak di sekolah,” bebernya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kerjasama, Rektor UPR Silaturahmi ke Polda Kalteng

Jayani menegaskan sejauh ini Disdik Kota Palangka Raya belum menerima keluhan atau laporan dari pihak sekolah dan seluruh satuan pendidikan yang ada di Kota Palangka Raya ini. Atas hal itulah pihaknya belum mengeluarkan larangan terkait permainan lato-lato di sekolah.

“Kami belum menerima keluhan atau laporan dari satuan pendidikan yang ada di kPalangka Raya, baik SD maupun SMP, makanya kami belum mengeluarkan larangan,” tuturnya.

Jayani mengimbau kepada anak didik di sekolah jika memang seandainya begitu menyenangi bermain latto-latto, silakan saja, asal jangan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

“Kalau bisa lato-lato ini jangan dibawa ke sekolah, mainnya cukup pada saat di rumah saja begitu,” tandasnya.(dan/ram)

PALANGKA RAYA – Permainan berbentuk bandul itu begitu digandrungi oleh usia anak-anak sekolah. Utamanya anak-anak SD sederajat. Terdapat isu mengenai pelarangan anak sekolah untuk bermain lato-lato di sekolah mereka di beberapa daerah. Hal itu mengingat sifat lato-lato yang dapat berpotensi mencelakakan ketika dimainkan serta mengeluarkan bunyi yang mengganggu sekitar.

Berkenaan dengan isu pelarangan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengatakan sejauh ini pihaknya tidak ada membuat edaran ataupun instruksi terkait pelarangan memainkan lato-lato di sekolah.

“Karena sejauh ini belum ada laporan dari pihak sekolah terkait keluhan mengenai permainan lato-lato di sekolah, adem ayem aja masih, tapi apabila memang meresahkan nantinya pastilah akan kami buat edaran, kalau nanti mengganggu proses belajar mengajar pasti kami larang,” beber Jayani kepada Kalteng Pos, Sabtu (7/1/2023).

Ia mengaku jika memang di suatu sekolah itu nantinya terdapat keluhan kalau permainan lato-lato mengganggu proses belajar mengajar di sekolah, pihaknya akan melarang.

Baca Juga :  SFH, Orang Tua dan Sekolah Perlu Bekerja Sama

“Jika ada sekolah-sekolah yang membuat pelarangan di satuan pendidikan, kami setuju-setuju saja, artinya kami beri kewenangan kepada kepala sekolahnya untuk melakukan antisipasi,” jelasnya.

Namun demikian, Jayani mengaku pihaknya cenderung melarang permainan lato-lato di lingkungan sekolah. Apalagi jika mengingat ada beberapa daerah yang sudah melakukan antisipasi dengan memberikan instruksi ke sekolah-sekolah untuk melarang anak didiknya bermain lato-lato.

“Cuma kita di Kota Palangka Raya belum terasa meresahkan, sejauh ini tidak ada sekolah-sekolah yang mengajukan keluhan kepada kami, baik tingkat SD maupun SMP,” katanya.

 

Baru-baru ini pihaknya mengadakan rapat awal tahun bersama instansi lingkup pendidikan di Kota Palangka Raya, salah satunya membahas mengenai viralnya mainan lato-lato tersebut di sekolah-sekolah. Jayani menyebut jika nantinya mainan lato-lato ini betul-betul dilarang maka akan ada sidak di sekolah-sekolah untuk menyita mainan tersebut.

“Tapi sejauh ini kami belum menetapkan dilarang atau tidak, karena kami menilai sejaun ini belum mengganggu, dan pihak sekolah pun sejauh ini tidak ada melapor terkait apakahh lato-lato ini mengganggu atau tidak di sekolah,” bebernya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kerjasama, Rektor UPR Silaturahmi ke Polda Kalteng

Jayani menegaskan sejauh ini Disdik Kota Palangka Raya belum menerima keluhan atau laporan dari pihak sekolah dan seluruh satuan pendidikan yang ada di Kota Palangka Raya ini. Atas hal itulah pihaknya belum mengeluarkan larangan terkait permainan lato-lato di sekolah.

“Kami belum menerima keluhan atau laporan dari satuan pendidikan yang ada di kPalangka Raya, baik SD maupun SMP, makanya kami belum mengeluarkan larangan,” tuturnya.

Jayani mengimbau kepada anak didik di sekolah jika memang seandainya begitu menyenangi bermain latto-latto, silakan saja, asal jangan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

“Kalau bisa lato-lato ini jangan dibawa ke sekolah, mainnya cukup pada saat di rumah saja begitu,” tandasnya.(dan/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/