Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Menjaga Eksistensi Seni Budaya Kalteng melalui Sendratari

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah  melalui UPT Taman Budaya, kembali menggelar pementasan Film Sendratari dengan judul Somulang Nyai Sawang Lengak Tingang, acara digelar di pangung terbuka UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung XIII Senin (6/12) malam.

Somulang Nyai Sawang Lengak Tingang sebuah karya reproduksi dari Film tari ‘ Tuai Menuai Ku Semai ’ diadaptasi menjadi satu benang merah cerita, yang mengangkat sebuah kisah baru tentang perjalanan spiritual kehidupan manusia.

Karya sendratari ini, bercerita tentang perjalanan hidup dan kematian seorang perempuan sakti bernama Nyai Sawang Lengak Tingang, dimana hal itu mendasari perjalanan spiritual, cinta, rindu, dendam dan angkara murka para tokoh lain dalam cerita ini.

Baca Juga :  Kalteng Raih Tujuh Emas dan Lima Perak

Pagelaran Film ‘Somulang Nyai Sawang Lengak Tingang’ yang dibawakan oleh para pelaku seni yang tergabung dalam Sendratari, dengan pimpinan produksi Jimy O. Andin.

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Suraji dalam sambutanya mengatakan, selama tahun 2021 ini pihaknya selalu bergandengan tangan dengan para pelaku seni untuk memanfaatkan panggung Taman Budaya Kalteng, sebagai wadah untuk berkreatifitas tanpa batas, agar seni budaya kalteng semakin berkualitas.

“Siang dan malam kami mendampingi para pelaku seni dan budaya. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan. Namun semangat itu menjadi cambuk untuk melakukan langkah nyata,” ungkapnya.

Suraji menambahkan sebagai hasil dari upaya menjaga eksistensi seni budaya di Kalimantan Tengah, akhirnya Taman Budaya Kalteng mampu meraih sertifikat type A.

Baca Juga :  MTsN 2 Target Pertahankan A Plus

Selebihnya ia mengungkapkan, pagelaran film dari sendratari merupakan bagian dari upaya perlindungan, pembinaan dan pengembangan kearifan lokal di Kalimantan Tengah.

“Adapun kontemporer klasik pagelaran film karya sendratari tersebut berkisah tentang perjalanan hidup dan kematian, dari seorang perempuan sakti bernama Nyai Sawang Lengak Tingang,” katanya.

Dari pantauan, pagelaran film sendratari itu disaksikan secara langsung namun terbatas, serta melalui live streaming/ youtube Taman Budaya Kalteng. Terlihat turut menyaksikan sejumlah anggota DPRD Kalteng, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng serta Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, maupun undangan lainnya. (dha/sos/b5)

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah  melalui UPT Taman Budaya, kembali menggelar pementasan Film Sendratari dengan judul Somulang Nyai Sawang Lengak Tingang, acara digelar di pangung terbuka UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung XIII Senin (6/12) malam.

Somulang Nyai Sawang Lengak Tingang sebuah karya reproduksi dari Film tari ‘ Tuai Menuai Ku Semai ’ diadaptasi menjadi satu benang merah cerita, yang mengangkat sebuah kisah baru tentang perjalanan spiritual kehidupan manusia.

Karya sendratari ini, bercerita tentang perjalanan hidup dan kematian seorang perempuan sakti bernama Nyai Sawang Lengak Tingang, dimana hal itu mendasari perjalanan spiritual, cinta, rindu, dendam dan angkara murka para tokoh lain dalam cerita ini.

Baca Juga :  Kalteng Raih Tujuh Emas dan Lima Perak

Pagelaran Film ‘Somulang Nyai Sawang Lengak Tingang’ yang dibawakan oleh para pelaku seni yang tergabung dalam Sendratari, dengan pimpinan produksi Jimy O. Andin.

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Suraji dalam sambutanya mengatakan, selama tahun 2021 ini pihaknya selalu bergandengan tangan dengan para pelaku seni untuk memanfaatkan panggung Taman Budaya Kalteng, sebagai wadah untuk berkreatifitas tanpa batas, agar seni budaya kalteng semakin berkualitas.

“Siang dan malam kami mendampingi para pelaku seni dan budaya. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan. Namun semangat itu menjadi cambuk untuk melakukan langkah nyata,” ungkapnya.

Suraji menambahkan sebagai hasil dari upaya menjaga eksistensi seni budaya di Kalimantan Tengah, akhirnya Taman Budaya Kalteng mampu meraih sertifikat type A.

Baca Juga :  MTsN 2 Target Pertahankan A Plus

Selebihnya ia mengungkapkan, pagelaran film dari sendratari merupakan bagian dari upaya perlindungan, pembinaan dan pengembangan kearifan lokal di Kalimantan Tengah.

“Adapun kontemporer klasik pagelaran film karya sendratari tersebut berkisah tentang perjalanan hidup dan kematian, dari seorang perempuan sakti bernama Nyai Sawang Lengak Tingang,” katanya.

Dari pantauan, pagelaran film sendratari itu disaksikan secara langsung namun terbatas, serta melalui live streaming/ youtube Taman Budaya Kalteng. Terlihat turut menyaksikan sejumlah anggota DPRD Kalteng, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng serta Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, maupun undangan lainnya. (dha/sos/b5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/