PALANGKA RAYA – Yayasan Bina Harati Pama (YBHP), yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara Group dan PT Tuah Turangga Agung Group, bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya (UPR), secara resmi meluncurkan Program Guru Muda dalam sebuah acara yang dilaksankan di Hotel Luwansa Palangka Raya, belum lama ini. Program ini bertujuan memberdayakan generasi muda sebagai tenaga pengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah.
Acara peluncuran dihadiri oleh Sekretaris Umum YBHP, Muhaemin, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP UPR, Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd., Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Juliansyah, S.Pd.I., M.A.P., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Syahmiluddin A. Surapati, S.P., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Drs. Aswan, M.Si.; 20 kepala sekolah binaan YBHP, dan tentunya dua belas mahasiswa Universitas Palangka Raya yang terpilih sebagai Guru Muda.
Sekretaris Umum YBHP, Muhaemin menjelaskan, Program Guru Muda adalah sebuah inisiatif hasil kolaborasi antara YBHP dan UPR yang melibatkan mahasiswa sebagai Guru Muda. Program ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah binaan YBHP yang terletak di area operasional Ring 1 PAMA dan TTA Group di Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Kapuas.
“Program ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam sektor pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pengajaran di daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik,” jelasnya.
Muhaemin juga, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah yang terpencil. Program ini dimulai dengan seleksi terhadap seluruh mahasiswa yang berminat. Setelah itu, dilakukan pembekalan intensif bagi mahasiswa UPR yang terpilih.
“Pembekalan meliputi metode pengajaran inovatif, keterampilan manajerial kelas, dan strategi untuk meningkatkan motivasi siswa,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP UPR Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd., menjelaskan bahwa para mahasiswa semester 5 akan mendapatkan konversi maksimal 20 SKS, sementara mahasiswa semester 7 akan menjadikan program ini sebagai tugas akhir pengganti skripsi, memungkinkan mereka untuk lulus lebih cepat.
“Dengan Program Guru Muda, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah dan terciptanya generasi pendidik yang lebih berkualitas serta berdedikasi,” ungkapnya.(hms/uni/b)
YBHP dan UPR Luncurkan Program Guru Muda
PALANGKA RAYA – Yayasan Bina Harati Pama (YBHP), yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara Group dan PT Tuah Turangga Agung Group, bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya (UPR), secara resmi meluncurkan Program Guru Muda dalam sebuah acara yang dilaksankan di Hotel Luwansa Palangka Raya, belum lama ini. Program ini bertujuan memberdayakan generasi muda sebagai tenaga pengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah.
Acara peluncuran dihadiri oleh Sekretaris Umum YBHP, Muhaemin, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP UPR, Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd., Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Juliansyah, S.Pd.I., M.A.P., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Syahmiluddin A. Surapati, S.P., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Drs. Aswan, M.Si.; 20 kepala sekolah binaan YBHP, dan tentunya dua belas mahasiswa Universitas Palangka Raya yang terpilih sebagai Guru Muda.
Sekretaris Umum YBHP, Muhaemin menjelaskan, Program Guru Muda adalah sebuah inisiatif hasil kolaborasi antara YBHP dan UPR yang melibatkan mahasiswa sebagai Guru Muda. Program ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah binaan YBHP yang terletak di area operasional Ring 1 PAMA dan TTA Group di Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Kapuas.
“Program ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam sektor pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pengajaran di daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik,” jelasnya.
Muhaemin juga, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah yang terpencil. Program ini dimulai dengan seleksi terhadap seluruh mahasiswa yang berminat. Setelah itu, dilakukan pembekalan intensif bagi mahasiswa UPR yang terpilih.
“Pembekalan meliputi metode pengajaran inovatif, keterampilan manajerial kelas, dan strategi untuk meningkatkan motivasi siswa,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP UPR Prof. Dr. Jackson Pasini Mairing, S.Si., M.Pd., menjelaskan bahwa para mahasiswa semester 5 akan mendapatkan konversi maksimal 20 SKS, sementara mahasiswa semester 7 akan menjadikan program ini sebagai tugas akhir pengganti skripsi, memungkinkan mereka untuk lulus lebih cepat.
“Dengan Program Guru Muda, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah dan terciptanya generasi pendidik yang lebih berkualitas serta berdedikasi,” ungkapnya.(hms/uni/b)