Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Presiden Bertemu Majelis Rektor PTN

PALANGKA RAYA –  Presiden Joko Widodo bertemu dengan Majelis Rektor          Perguruan        Tinggi        Negeri  Indonesia (MRPTNI), di Universitas Sebelas Maret (UNS) , Solo (Senin (13/9/2021).  Ada 35 rektor yang hadir secara lansung, sedangkan 57 rektor mengikuti secara daring. Salah seorang yang hadir secara langsung adalah Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia.

Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nadiem Makarim, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Andrie, kehadiran Universitas Palangka Raya dalam pertemuan bersama Presiden Republik Indonesia, tentu menjadi momentum dan kesempatan yang baik bagi UPR untuk menyampaikan berbagai capaian, target dan juga tantangan pembangunan kedepan.

Baca Juga :  UPR dan BPS Selenggerakan Kuliah Umum

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri tertua dan terbesar yang ada di Kalimantan Tengah, UPR tentunya telah menjadi bagian terpenting dalam pembangunan bangsa dan daerah untuk mewujudkan generasi unggul dan berdaya saing sesuai dengan visi pembangunan pemerintah adalah cita-cita SDM Unggul menuju Indonesia Emas 2045.

“Bahwa membangun manusia berkualitas adalah jalan memajukan bangsa,” ujar Andrie yang dalam pertemuan itu mengenakan batik khas Kalteng warna merah bermotif gambar Batang Garing.

Menurut Andrie, dengan ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibu kota Negara yang baru oleh Presiden beberapa waktu lalu tentunya juga menjadi tantangan tersendiri bagi Kalimantan Tengah yang secara otomatis menjadi daerah penyangga bagi IKN.

Baca Juga :  Menjadi SMAN yang  Mencetak Orang-orang Hebat

“Tantangan secara khusus bagi UPR sebagai perguruan tinggi untuk mewujudkan generasi unggul dan berdaya saing yang siap membangun bangsa, dan UPR mengupayakan melalui berbagai inovasi dan kebijakan dalam proses pendidikannya,” ujar Andrie yang kemarin mengenakan peci khas motif macam.

Dalam pertemuan ini, dibahas tiga isu penting yakni tentang pelaksanaan Pendidikan tatap muka, vaksinasi di perguruan tinggi dan sekolah serta peran perguruan tidalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19. UPR berkomitmen senantiasa mendukung berbagai program serta kebijakan baik yang di keluarkan oleh pemerintah demi kemaslahatan rakyat Indonesia. (hms/sma)

PALANGKA RAYA –  Presiden Joko Widodo bertemu dengan Majelis Rektor          Perguruan        Tinggi        Negeri  Indonesia (MRPTNI), di Universitas Sebelas Maret (UNS) , Solo (Senin (13/9/2021).  Ada 35 rektor yang hadir secara lansung, sedangkan 57 rektor mengikuti secara daring. Salah seorang yang hadir secara langsung adalah Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia.

Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nadiem Makarim, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Andrie, kehadiran Universitas Palangka Raya dalam pertemuan bersama Presiden Republik Indonesia, tentu menjadi momentum dan kesempatan yang baik bagi UPR untuk menyampaikan berbagai capaian, target dan juga tantangan pembangunan kedepan.

Baca Juga :  UPR dan BPS Selenggerakan Kuliah Umum

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri tertua dan terbesar yang ada di Kalimantan Tengah, UPR tentunya telah menjadi bagian terpenting dalam pembangunan bangsa dan daerah untuk mewujudkan generasi unggul dan berdaya saing sesuai dengan visi pembangunan pemerintah adalah cita-cita SDM Unggul menuju Indonesia Emas 2045.

“Bahwa membangun manusia berkualitas adalah jalan memajukan bangsa,” ujar Andrie yang dalam pertemuan itu mengenakan batik khas Kalteng warna merah bermotif gambar Batang Garing.

Menurut Andrie, dengan ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibu kota Negara yang baru oleh Presiden beberapa waktu lalu tentunya juga menjadi tantangan tersendiri bagi Kalimantan Tengah yang secara otomatis menjadi daerah penyangga bagi IKN.

Baca Juga :  Menjadi SMAN yang  Mencetak Orang-orang Hebat

“Tantangan secara khusus bagi UPR sebagai perguruan tinggi untuk mewujudkan generasi unggul dan berdaya saing yang siap membangun bangsa, dan UPR mengupayakan melalui berbagai inovasi dan kebijakan dalam proses pendidikannya,” ujar Andrie yang kemarin mengenakan peci khas motif macam.

Dalam pertemuan ini, dibahas tiga isu penting yakni tentang pelaksanaan Pendidikan tatap muka, vaksinasi di perguruan tinggi dan sekolah serta peran perguruan tidalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19. UPR berkomitmen senantiasa mendukung berbagai program serta kebijakan baik yang di keluarkan oleh pemerintah demi kemaslahatan rakyat Indonesia. (hms/sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/