Sabtu, Desember 14, 2024
32 C
Palangkaraya

Optimalisasi Penanganan Karhutla

SERUYAN-Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan khususnya bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Minamas Plantation melalui anak usahanya PT Kridatama Lancar (PT KLR), PT Teguh Sempurna (PT TSA) dan PT Indotruba Tengah (PT ITH) mengadakan pelatihan dan sosialisasi bahaya karhutla gabungan bagi 140 orang masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan, Kalteng, Selasa (16/8).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pembinaan serta pembekalan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan bahaya karhutla khususnya di area gambut. Harapannya masyarakat dapat membantu pemadaman apabila terjadi karhutla dan dapat menjalankan tata cara pelaporan ke satuan tugas (Satgas) jika karhutla terjadi di sekitar lingkungannya.

Pelaksanaan pelatihan tanggap darurat.


Regional CEO Minamas Plantation, Mohammad Japri Giman mengatakan, komitmen dalam pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat. Mengingat masyarakat memegang peran penting dalam perlindungan lingkungan.

“Melibatkan masyarakat dalam membantu memitigasi karhutla salah satu solusi internal di masyarakat untuk mengurangi dampak karhutla, serta membiasakan masyarakat tanggap dan sigap terhadap bahaya karhutla. Harapannya, melalui pelatihan ini masyarakat, kelompok masyarakat peduli api (MPA) dan institusi lain di lapangan dapat mencegah serta menangani karhutla,” katanya.

Baca Juga :  Raga Borneo Pererat Persaudaraan Ojol Palangka Raya

Koordinator Pelaksana Kegiatan, Dinas Pemadam Kebakaran Kotim, Punding sebagai pemateri mengungkapkan, melalui pelatihan ini dapat masyarakat membangun kesadaran hukum pentingnya hak dan kewajiban pencegahan karhutla.

“Mari bersama-sama kita bangun bersama orkestra menjaga agar tidak terjadi karhutla. Sehingga, masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya dalam mengelola SDA, jangan sampai terjadi kebakaran,” jelasnya.

Dalam penanganan karhutla, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama, pemantauan dilakukan setiap hari melalui sistem plantation location intelligent universal management (PLATINUM), menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk mendeteksinya dengan cepat. Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan prosedur yang sama juga diterapkan dalam standar operasional perusahaan.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran

Dalam pencegahan, Minamas Plantation memiliki program pendekatan masyarakat melalui program desa mandiri cegah api (DMCA) yang dibentuk sejak Tahun 2014 dan bekerjasama dengan Universitas Riau, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya, Universitas Palangka Raya dan Universitas Tanjungpura. Program ini dilaksanakan di setiap desa-desa sekitar operasional perusahaan, saat ini sudah mencapai 34 desa atau mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektar.

Melalui program ini, pemahaman bahaya karhutla meningkat di masyarakat secara luas. Program guru peduli api juga dilaksanakan melibatkan 750 guru dan kepala sekolah di 70 sekolah di sekitar wilayah operasional perusahaan serta program penghargaan desa bebas api.

Minamas Plantation juga telah mengadakan pelatihan dan sosialisasi bahaya karhutla bagi 150 nelayan di masyarakat pesisir, Kabupaten Indragiri Hilir,Riau, melalui program masyarakat pesisir peduli api (MPPA), program ini direplikasi ke daerah rawan karhutla lainnya. (abw/kom/b3)

SERUYAN-Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan khususnya bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Minamas Plantation melalui anak usahanya PT Kridatama Lancar (PT KLR), PT Teguh Sempurna (PT TSA) dan PT Indotruba Tengah (PT ITH) mengadakan pelatihan dan sosialisasi bahaya karhutla gabungan bagi 140 orang masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan, Kalteng, Selasa (16/8).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pembinaan serta pembekalan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan bahaya karhutla khususnya di area gambut. Harapannya masyarakat dapat membantu pemadaman apabila terjadi karhutla dan dapat menjalankan tata cara pelaporan ke satuan tugas (Satgas) jika karhutla terjadi di sekitar lingkungannya.

Pelaksanaan pelatihan tanggap darurat.


Regional CEO Minamas Plantation, Mohammad Japri Giman mengatakan, komitmen dalam pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat. Mengingat masyarakat memegang peran penting dalam perlindungan lingkungan.

“Melibatkan masyarakat dalam membantu memitigasi karhutla salah satu solusi internal di masyarakat untuk mengurangi dampak karhutla, serta membiasakan masyarakat tanggap dan sigap terhadap bahaya karhutla. Harapannya, melalui pelatihan ini masyarakat, kelompok masyarakat peduli api (MPA) dan institusi lain di lapangan dapat mencegah serta menangani karhutla,” katanya.

Baca Juga :  Raga Borneo Pererat Persaudaraan Ojol Palangka Raya

Koordinator Pelaksana Kegiatan, Dinas Pemadam Kebakaran Kotim, Punding sebagai pemateri mengungkapkan, melalui pelatihan ini dapat masyarakat membangun kesadaran hukum pentingnya hak dan kewajiban pencegahan karhutla.

“Mari bersama-sama kita bangun bersama orkestra menjaga agar tidak terjadi karhutla. Sehingga, masyarakat memiliki dan beraktualisasi dengan kesadaran hukum serta menggunakan hak dan kewajibannya dalam mengelola SDA, jangan sampai terjadi kebakaran,” jelasnya.

Dalam penanganan karhutla, hingga saat ini Minamas Plantation terus memantau situasi yang berlangsung di seluruh lokasi perusahaan dengan seksama, pemantauan dilakukan setiap hari melalui sistem plantation location intelligent universal management (PLATINUM), menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk mendeteksinya dengan cepat. Seluruh titik api yang terdeteksi akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan prosedur yang sama juga diterapkan dalam standar operasional perusahaan.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran

Dalam pencegahan, Minamas Plantation memiliki program pendekatan masyarakat melalui program desa mandiri cegah api (DMCA) yang dibentuk sejak Tahun 2014 dan bekerjasama dengan Universitas Riau, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya, Universitas Palangka Raya dan Universitas Tanjungpura. Program ini dilaksanakan di setiap desa-desa sekitar operasional perusahaan, saat ini sudah mencapai 34 desa atau mencakup total area desa binaan seluas 161 ribu hektar.

Melalui program ini, pemahaman bahaya karhutla meningkat di masyarakat secara luas. Program guru peduli api juga dilaksanakan melibatkan 750 guru dan kepala sekolah di 70 sekolah di sekitar wilayah operasional perusahaan serta program penghargaan desa bebas api.

Minamas Plantation juga telah mengadakan pelatihan dan sosialisasi bahaya karhutla bagi 150 nelayan di masyarakat pesisir, Kabupaten Indragiri Hilir,Riau, melalui program masyarakat pesisir peduli api (MPPA), program ini direplikasi ke daerah rawan karhutla lainnya. (abw/kom/b3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/