Sabtu, September 28, 2024
25.8 C
Palangkaraya

Kemenag Kalteng Pakai Juru Sembelih Halal

Potong 6 Hewan Kurban di hari Tasyrik Kedua

PALANGKA RAYA – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada hari Tasyrik ke-2 pasca Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 Hijriah, Rabu (19/06/2024). Sebanyak enam ekor sapi kurban disembelih oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) bersertifikasi di komplek Asrama Haji Almabrur.

Koordinator Panitia, H Tuaini mengungkapkan penyembelihan hewan kurban dilakukan bertepatan pada hari tasyrik kedua mengingat tasyrik pertama bertepatan dengan cuti bersama Idul Adha.

Dia mengatakan bahwa penting penyembelihan hewan kurban menggunakan juleha agar hewan yang disembelih mengikuti kaidah yang halal.

“Sehingga saat disalurkan ke masyarakat daging yang disembelih itu sudah terjamin kehalalannya,” kata Ketua Satgas Halal Kalteng ini.

Dia pun mengatakan bahwa Satgas Halal bersama Kemenag Kalteng terus berupaya mensosialisasikan peran penting Juleha dalam menjamin kehalalan produk berbahan dasar daging.

Pada momentum Idul Adha ini, sekaligus dijadikan sebagai upaya sosialisasi dan edukasi Juleha kepada masyarakat tentang menyembelih hewan dengan memenuhi kaidah halal.

“Harapannya tentu ke depan setiap rumah potong hewan (RPH) dan masjid memiliki satu juleha. Dan lebih baiknya mereka juga ikut pelatihan agar mendapatkan sertifikasi kompetensi,” kata Kabag Tata Usaha ini.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalteng H Noor Fahmi yang turut hadir meyaksikan proses penyembelihan mengatakan Idul Adha adalah ibadah yang tidak hanya berdimensi vertikal mengharap ridha Allah tetapi juga berdimensi horizontal melalui kesalihan sosial.

“Kurban bukan hanya ibadah kepada Allah. Dengan kurban juga berarti berbagi kebahagiaan dengan saling berbagi sedekah dan amal,” ujarnya.

Jika menilik latar belakang Iduladha, lanjut Noor Fahmi, ada misi pengorbanan di dalamnya, yaitu ketika itu Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail.

“Itulah kenapa hari raya Iduladha juga disebut Idul Kurban, yaitu ketaatan dan ketakwaan kepada Allah dengan berkurban,” terangnyanya.

Dia percaya motifasi ASN Kemenag Kalteng dalam berqurban karena dilandasi ketakwaan dan keikhlasan. “Penyembelihan kurban saat momen Iduladha menuntut rasa ikhlas dalam berbagi. Karena nantinya dua pertiga bagian daging kurban merupakan hak orang lain dan sisanya diberikan kepada orang yang berkurban,” ucap Noor Fahmi.

Diketahui, dari 6 ekor sapi tersebut, 5 ekor merupakan hewan kurban dari 35 ASN Kanwil Kemenag Kalteng, ditambah 1 ekor lainnya dari sumbangan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Kalteng.

Proses penyembelihan dan pendisitribusian daging kurban ini dilakukan oleh buruh yang diupah, dibantu pegawai Kanwil Kemenag Kalteng yang terlibat dalam kepanitiaan ibadah kurban dibawah koordinasi Bidang Bimas Islam. (hms/sma)

Potong 6 Hewan Kurban di hari Tasyrik Kedua

PALANGKA RAYA – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada hari Tasyrik ke-2 pasca Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 Hijriah, Rabu (19/06/2024). Sebanyak enam ekor sapi kurban disembelih oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) bersertifikasi di komplek Asrama Haji Almabrur.

Koordinator Panitia, H Tuaini mengungkapkan penyembelihan hewan kurban dilakukan bertepatan pada hari tasyrik kedua mengingat tasyrik pertama bertepatan dengan cuti bersama Idul Adha.

Dia mengatakan bahwa penting penyembelihan hewan kurban menggunakan juleha agar hewan yang disembelih mengikuti kaidah yang halal.

“Sehingga saat disalurkan ke masyarakat daging yang disembelih itu sudah terjamin kehalalannya,” kata Ketua Satgas Halal Kalteng ini.

Dia pun mengatakan bahwa Satgas Halal bersama Kemenag Kalteng terus berupaya mensosialisasikan peran penting Juleha dalam menjamin kehalalan produk berbahan dasar daging.

Pada momentum Idul Adha ini, sekaligus dijadikan sebagai upaya sosialisasi dan edukasi Juleha kepada masyarakat tentang menyembelih hewan dengan memenuhi kaidah halal.

“Harapannya tentu ke depan setiap rumah potong hewan (RPH) dan masjid memiliki satu juleha. Dan lebih baiknya mereka juga ikut pelatihan agar mendapatkan sertifikasi kompetensi,” kata Kabag Tata Usaha ini.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalteng H Noor Fahmi yang turut hadir meyaksikan proses penyembelihan mengatakan Idul Adha adalah ibadah yang tidak hanya berdimensi vertikal mengharap ridha Allah tetapi juga berdimensi horizontal melalui kesalihan sosial.

“Kurban bukan hanya ibadah kepada Allah. Dengan kurban juga berarti berbagi kebahagiaan dengan saling berbagi sedekah dan amal,” ujarnya.

Jika menilik latar belakang Iduladha, lanjut Noor Fahmi, ada misi pengorbanan di dalamnya, yaitu ketika itu Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail.

“Itulah kenapa hari raya Iduladha juga disebut Idul Kurban, yaitu ketaatan dan ketakwaan kepada Allah dengan berkurban,” terangnyanya.

Dia percaya motifasi ASN Kemenag Kalteng dalam berqurban karena dilandasi ketakwaan dan keikhlasan. “Penyembelihan kurban saat momen Iduladha menuntut rasa ikhlas dalam berbagi. Karena nantinya dua pertiga bagian daging kurban merupakan hak orang lain dan sisanya diberikan kepada orang yang berkurban,” ucap Noor Fahmi.

Diketahui, dari 6 ekor sapi tersebut, 5 ekor merupakan hewan kurban dari 35 ASN Kanwil Kemenag Kalteng, ditambah 1 ekor lainnya dari sumbangan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Kalteng.

Proses penyembelihan dan pendisitribusian daging kurban ini dilakukan oleh buruh yang diupah, dibantu pegawai Kanwil Kemenag Kalteng yang terlibat dalam kepanitiaan ibadah kurban dibawah koordinasi Bidang Bimas Islam. (hms/sma)

Artikel Terkait