Selasa, November 26, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Dosen UMPR Sosialisasikan Pengolahan Bawang Dayak

PALANGKA RAYA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) yang diketuai oleh Susi Novaryatiin SSi MSi dan beranggotakan apt Syahrida Dian Ardhany MSc dan Fahruddin Arfianto SPi MPd menggelar kegiatan pengabdi-an kepada masyarakat dengan topik “Bawang Dayak As Central Kalimantan Herbal Products on Research: Edukasi dan Pen-dampingan Pembuatan Sediaan pada Para Petani Sei Gohong”.

Kegiatan tersebut merupa-kan kolaborasi antara dosen Program Studi Farmasi dan Program Studi Agroteknologi. Dengan melibatkan mahasiswa, alumni dan tenaga laboran yang dilaksanakan di Jalan Rajawali II UPT KM 38 RT 002 RW 002 Kelurahan Sei Gohong, Kecama-tan Bukit Batu, Palangka Raya, Minggu (14/8).

Kegiatan ini juga didukung oleh BPharmtech, suatu ko-munitas produk herbal Kalteng berbasis hasil riset dengan motto “ἀink Globally Act Locally’. Ko-munitas ini mempunyai tujuan membantu mengembangkan potensi kekayaan alam Kalteng juga sustainabilitasnya, dengan melibatkan mahasiswa dan generasi muda Kalteng.

Baca Juga :  Pelayanan RSDS Baik, Hanya Bangunan Perlu Ditingkat

“Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) merupakan salah satu tanaman obat khas Kalimantan Tengah yang cukup terkenal, yang secara empiris mampu mengatasi diabetes, kanker dan berbagai penyakit kulit,” terang Susi Novaryatiin.

Menuturnya, peluang Kalteng untuk mengembangkan dan membudidayakan tanaman obat tradisional sangat besar untuk mendukung pengembangan industri obat tradisional (IOT). Sektor industri obat tradisional merupakan salah satu sektor penggerak pembangunan ekonomi nasional karena mampu memberikan kontribusi signiḀ-kan dalam peningkatan daya saing berupa nilai tambah, lapangan kerja dan devisa.

“Kegiatan ini bertujuan agar dapat menambah keterampilan masyarakat dalam mengolah bawang dayak. Penila-ian dilakukan oleh tim terhadap proses pembuatan dan produk yang dihasilkan oleh peserta, untuk dapat menentukan kelompok peserta terbaik yang berhak mendapatkan souvenir yang telah disiapkan oleh tim,” terangnya.

Baca Juga :  Manfaatkan Teknologi, Pertahankan Seni Budaya

Diharapkan ke depannya tim dapat mewujudkan kolaborasi secara berke-sinambungan bersama petani setempat untuk menjaga sustainabilitas bawang dayak dan mampu mengolah bawang dayak menjadi bentuk sediaan produk herbal yang modern dan bermanfaat sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan peningkatan ekonomi para petani lokal. (hms/ans/b-5/ko)

PALANGKA RAYA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) yang diketuai oleh Susi Novaryatiin SSi MSi dan beranggotakan apt Syahrida Dian Ardhany MSc dan Fahruddin Arfianto SPi MPd menggelar kegiatan pengabdi-an kepada masyarakat dengan topik “Bawang Dayak As Central Kalimantan Herbal Products on Research: Edukasi dan Pen-dampingan Pembuatan Sediaan pada Para Petani Sei Gohong”.

Kegiatan tersebut merupa-kan kolaborasi antara dosen Program Studi Farmasi dan Program Studi Agroteknologi. Dengan melibatkan mahasiswa, alumni dan tenaga laboran yang dilaksanakan di Jalan Rajawali II UPT KM 38 RT 002 RW 002 Kelurahan Sei Gohong, Kecama-tan Bukit Batu, Palangka Raya, Minggu (14/8).

Kegiatan ini juga didukung oleh BPharmtech, suatu ko-munitas produk herbal Kalteng berbasis hasil riset dengan motto “ἀink Globally Act Locally’. Ko-munitas ini mempunyai tujuan membantu mengembangkan potensi kekayaan alam Kalteng juga sustainabilitasnya, dengan melibatkan mahasiswa dan generasi muda Kalteng.

Baca Juga :  Pelayanan RSDS Baik, Hanya Bangunan Perlu Ditingkat

“Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) merupakan salah satu tanaman obat khas Kalimantan Tengah yang cukup terkenal, yang secara empiris mampu mengatasi diabetes, kanker dan berbagai penyakit kulit,” terang Susi Novaryatiin.

Menuturnya, peluang Kalteng untuk mengembangkan dan membudidayakan tanaman obat tradisional sangat besar untuk mendukung pengembangan industri obat tradisional (IOT). Sektor industri obat tradisional merupakan salah satu sektor penggerak pembangunan ekonomi nasional karena mampu memberikan kontribusi signiḀ-kan dalam peningkatan daya saing berupa nilai tambah, lapangan kerja dan devisa.

“Kegiatan ini bertujuan agar dapat menambah keterampilan masyarakat dalam mengolah bawang dayak. Penila-ian dilakukan oleh tim terhadap proses pembuatan dan produk yang dihasilkan oleh peserta, untuk dapat menentukan kelompok peserta terbaik yang berhak mendapatkan souvenir yang telah disiapkan oleh tim,” terangnya.

Baca Juga :  Manfaatkan Teknologi, Pertahankan Seni Budaya

Diharapkan ke depannya tim dapat mewujudkan kolaborasi secara berke-sinambungan bersama petani setempat untuk menjaga sustainabilitas bawang dayak dan mampu mengolah bawang dayak menjadi bentuk sediaan produk herbal yang modern dan bermanfaat sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan peningkatan ekonomi para petani lokal. (hms/ans/b-5/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/