Minggu, Juni 30, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Penyadap Karet di Kotim Naik Haji

Puluhan Tahunan Menabung, Antre 13 Tahun Untuk Berangkat

MADINAH-Mimpi seorang penyadap karet bernama Ali Sadikin (47) asal Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kaliamnatn Tengah, untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci akhirnya terwujud. Berkat kegigihan dan ketekunannya menabung selama puluhan tahun, Ali akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci pada 2024.

Ali mengatakan perjuangannya untuk bisa berangkat ke haji tidaklah mudah. Dirinya menyisihkan uang hasil menjual karet yang ia kumpulkan dari hasil menyadap setiap hari. Setelah terkumpul sebesar Rp 25 juta, uang tersebut dia setorkan untuk mendaftar haji.

“Alhamdulillah setelah menunggu kurang lebih 13 tahun setelah mendaftar, atas ijin Allah saya bisa berangkat,” ujarnya.

Baca Juga :  Mampu Hasilkan PAD, Sampah TPA Dikembangkan Jadi Paving Block

Meskipun terkadang merasa lelah, Ali tak pernah menyerah. Ia terus menabung dengan penuh semangat dan keteguhan hati. Hingga akhirnya pada 2024, dirinya berhasil melunasi biaya haji sebesar Rp 56,5 juta sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet ini mengaku tak punya biaya untuk berangkat ke Bandara H hasan Kota Sampit untuk diberangkatkan bersama jamaah lainnya ke Asrama Haji Banjarmasin.

“Alhmdulillah tetangga di kampung mengantarkan saya sebanyak 6 mobil tanpa saya keluar biaya sepeserpun,” ujarnya.

Jamaah Kloter 6 BDJ ini juga bersyukur mendapat living cost atau uang saku dari Kementerian Agama sebesar SAR750 atau Rp 3.120.000. Menurutnya uang saku yang dibagikan kepada jamaah sangat bermanfaat saat berada di Arab Saudi.

Baca Juga :  Rp 200 Juta Alokasi Anggaran untuk Setiap Kecamatan

Ali mengaku puas dengan layanan yang diberikan petugas, berikut fasilitas dan layanan yang disediakan sangat memudahkan dan membantu jamaah.

Dikatakannya, selama berada di Madinah, dirinya mendapat pelayanan yang sangat baik dari petugas. “Pelayanan di KKHI Madinah sangat memuaskan, ramah, terampil dan cekatan dalam melayani,” kata Ali.

“Terimakasih, luar biasa pelayanan Kemenag. Makanan di pesawat sangat bagus. Baru mendarat di bus yang ngantar dari bandara ke hotel juga diberi paket snack lengkap,” pungkasnya. (hms/sma)

Puluhan Tahunan Menabung, Antre 13 Tahun Untuk Berangkat

MADINAH-Mimpi seorang penyadap karet bernama Ali Sadikin (47) asal Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kaliamnatn Tengah, untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci akhirnya terwujud. Berkat kegigihan dan ketekunannya menabung selama puluhan tahun, Ali akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci pada 2024.

Ali mengatakan perjuangannya untuk bisa berangkat ke haji tidaklah mudah. Dirinya menyisihkan uang hasil menjual karet yang ia kumpulkan dari hasil menyadap setiap hari. Setelah terkumpul sebesar Rp 25 juta, uang tersebut dia setorkan untuk mendaftar haji.

“Alhamdulillah setelah menunggu kurang lebih 13 tahun setelah mendaftar, atas ijin Allah saya bisa berangkat,” ujarnya.

Baca Juga :  Mampu Hasilkan PAD, Sampah TPA Dikembangkan Jadi Paving Block

Meskipun terkadang merasa lelah, Ali tak pernah menyerah. Ia terus menabung dengan penuh semangat dan keteguhan hati. Hingga akhirnya pada 2024, dirinya berhasil melunasi biaya haji sebesar Rp 56,5 juta sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet ini mengaku tak punya biaya untuk berangkat ke Bandara H hasan Kota Sampit untuk diberangkatkan bersama jamaah lainnya ke Asrama Haji Banjarmasin.

“Alhmdulillah tetangga di kampung mengantarkan saya sebanyak 6 mobil tanpa saya keluar biaya sepeserpun,” ujarnya.

Jamaah Kloter 6 BDJ ini juga bersyukur mendapat living cost atau uang saku dari Kementerian Agama sebesar SAR750 atau Rp 3.120.000. Menurutnya uang saku yang dibagikan kepada jamaah sangat bermanfaat saat berada di Arab Saudi.

Baca Juga :  Rp 200 Juta Alokasi Anggaran untuk Setiap Kecamatan

Ali mengaku puas dengan layanan yang diberikan petugas, berikut fasilitas dan layanan yang disediakan sangat memudahkan dan membantu jamaah.

Dikatakannya, selama berada di Madinah, dirinya mendapat pelayanan yang sangat baik dari petugas. “Pelayanan di KKHI Madinah sangat memuaskan, ramah, terampil dan cekatan dalam melayani,” kata Ali.

“Terimakasih, luar biasa pelayanan Kemenag. Makanan di pesawat sangat bagus. Baru mendarat di bus yang ngantar dari bandara ke hotel juga diberi paket snack lengkap,” pungkasnya. (hms/sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/