Harus Tega Potong Cabang yang Dominan
Tanaman bunga kombinasi mungkin sudah kerap ditemui. Misalnya, bugenvil yang dalam satu pohonnya terdiri atas bunga berwarna putih dan pink. Namun, bagaimana dengan tanaman buah kombinasi? Hal itu cenderung masih sulit ditemui. Salah satu yang sedang menekuninya adalah Denny Yudha Setyawan.
UTAK-ATIK tanaman menjadi kesenangan tersendiri bagi Denny sejak dia masih berkuliah, yakni sekitar 1995. Satu hal yang paling disukainya adalah mengombinasikan tanaman buah. “Suka menanam, tapi lahan terbatas. Solusinya, ya diutak-atik jadi tanaman kombinasi. Di rumah kami ini mending, masih ada lahan. Dulu di rumah ibu saya, cuman ada sepetak,” katanya kepada Jawa Pos pada 31 Juli lalu.
Sudah tidak terhitung berapa tanaman yang menjadi “pasien” selama 26 tahun tersebut. Namun kini yang sedang bertengger manis di teras rumahnya adalah puluhan tanaman buah kombinasi. Beberapa merupakan pesanan orang lain yang mengenalnya dari Instagram. Di antaranya, kombinasi jeruk lemon dan kalamonde, jambu bangkok dan jambu alpukat (avokad), sirsak dan srikaya mulwo, serta dewandaru dan beach cherry.
“Kebetulan istri juga suka tanaman. Saya tanam juga buah-buah nostalgia masa kecil istri saya, kebetulan juga sudah langka. Misalnya, dewandaru, buah yang dikeramatkan di Gunung Kawi itu, lho,” katanya. Meski membikin happy, mengombinasikan tanaman buah dinilai Denny cukup rumit. Sebab, lebih banyak kemungkinan gagal daripada berhasil.
Untuk itu, dibutuhkan ketelatenan yang tinggi. “Kalau gagal, ya coba lagi, coba lagi sampai berhasil,” ujarnya. Tentu tidak semua jenis buah bisa asal dikombinasikan. Yang jelas, jenis dan pertumbuhannya harus sama. Denny memberikan contoh mangga apel dan mangga gadung. Meski sama-sama mangga, pertumbuhan mangga gadung cenderung lebih lambat. “Pasti bisa, tapi jelek hasilnya,” katanya.