Hasil buah kombinasi nanti mengikuti cabang tiap jenis buah. Jadi, jangan bayangkan sifat tiap jenis buah akan bercampur aduk. Namun, ada kemungkinan sifat yang kuat terbawa ke cabang buah lainnya. Misalnya, mangga gedong gincu dan mangga podang. “Saya pernah coba ini, hasil buahnya semua menjadi harum seperti sifat mangga gedong gincu. Enggak semua bisa jadi begitu, tapi ada kemungkinan,” katanya. Nah, tanaman yang dipilih sebagai batang bawah adalah yang memiliki perakaran kuat. Selain mangga gedong gincu, contoh lainnya adalah mangga lali jiwo.
Untuk metode kombinasi, Denny menerapkan berbagai cara. Misalnya, sambung pucuk untuk tanaman berusia dini, okulasi untuk tanaman yang berukuran sedang (diameter batang seukuran jari kelingking orang dewasa), dan sambung sisip untuk tanaman yang sudah cukup besar. “Karena tiap tanaman memiliki karakteristik kulit batang dan kambium yang berbeda-beda, saya pakai perasaan aja. Dicoba pakai sambung pucuk dan okulasi. Mana nanti yang paling cocok,” katanya.
Selain ketelatenan, satu hal yang ditekankan Denny jika ingin mengombinasikan tanaman buah. Yakni, harus tega. Tega dalam artian harus merelakan satu cabang yang terlalu dominan untuk dipotong. Hal itu dilakukan agar tanaman kombinasi tetap seimbang dan berbuah dengan baik. “Enggak ada istilah eman-eman. Meskipun ada satu cabang yang panjang atau besar dan sudah berbunga, ya harus dipotong supaya imbang dengan cabang lainnya,” pungkasnya.
APA SAJA YANG DISIAPKAN?
PERALATAN
Siapkan pisau atau cutter, plastik pengikat dan plastik untuk sungkup, batang bawah untuk disambung, dan batang atas untuk disambungkan (entres). Jangan lupa pilih tanaman yang perakarannya kuat sebagai batang bawah. Misalnya, mangga lali jiwo.
Hasil buah kombinasi nanti mengikuti cabang tiap jenis buah. Jadi, jangan bayangkan sifat tiap jenis buah akan bercampur aduk. Namun, ada kemungkinan sifat yang kuat terbawa ke cabang buah lainnya. Misalnya, mangga gedong gincu dan mangga podang. “Saya pernah coba ini, hasil buahnya semua menjadi harum seperti sifat mangga gedong gincu. Enggak semua bisa jadi begitu, tapi ada kemungkinan,” katanya. Nah, tanaman yang dipilih sebagai batang bawah adalah yang memiliki perakaran kuat. Selain mangga gedong gincu, contoh lainnya adalah mangga lali jiwo.
Untuk metode kombinasi, Denny menerapkan berbagai cara. Misalnya, sambung pucuk untuk tanaman berusia dini, okulasi untuk tanaman yang berukuran sedang (diameter batang seukuran jari kelingking orang dewasa), dan sambung sisip untuk tanaman yang sudah cukup besar. “Karena tiap tanaman memiliki karakteristik kulit batang dan kambium yang berbeda-beda, saya pakai perasaan aja. Dicoba pakai sambung pucuk dan okulasi. Mana nanti yang paling cocok,” katanya.
Selain ketelatenan, satu hal yang ditekankan Denny jika ingin mengombinasikan tanaman buah. Yakni, harus tega. Tega dalam artian harus merelakan satu cabang yang terlalu dominan untuk dipotong. Hal itu dilakukan agar tanaman kombinasi tetap seimbang dan berbuah dengan baik. “Enggak ada istilah eman-eman. Meskipun ada satu cabang yang panjang atau besar dan sudah berbunga, ya harus dipotong supaya imbang dengan cabang lainnya,” pungkasnya.
APA SAJA YANG DISIAPKAN?
PERALATAN
Siapkan pisau atau cutter, plastik pengikat dan plastik untuk sungkup, batang bawah untuk disambung, dan batang atas untuk disambungkan (entres). Jangan lupa pilih tanaman yang perakarannya kuat sebagai batang bawah. Misalnya, mangga lali jiwo.