Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Merawat Sukulen, Senang di Tempat Berangin dan Terpapar Panas

KaltengOnline.com-Ingin menekuni hobi menanam, tapi tinggal di perkotaan panas dan enggan ribet? Merawat sukulen seperti yang dilakukan Reza Hutama dan Ruben Pelenkahu bisa jadi opsi menarik.

Cuaca Surabaya siang itu betul-betul panas. Matahari rasanya berada tepat di atas kepala. Apalagi, saat kami menginjakkan kaki di rooftop kediaman Reza. Meski begitu, mata terasa adem melihat koleksi sukulen milik Reza dan Ruben. Reza mulai mengoleksi sukulen sejak 2019. ”Cari hobi yang low-maintenance,” ujarnya. Sementara itu, Ruben lebih lama, sejak 2016. Alasannya, Ruben ingin mencari pelarian dari suntuknya pekerjaan.

”Saya pernah denger quote bahwa kalau kita melihat pertumbuhan tanaman, secara psikologis mereka punya aura menyenangkan,” kata Ruben. Dia memulai hobi dari tanaman berdaun, tetapi sukulen dinilainya lebih menantang dan eksotis.

Baca Juga :  Zeni Romantika, Mantan Napi yang Tobat usai Sembilan Kali Dibui

Ada lebih dari seratus tanaman sukulen dalam berbagai jenis dan ukuran yang ditata rapi di atas meja kayu di rooftop itu. ”Kadang masih ada yang salah kira soal sukulen dan kaktus,” ucap Reza. Sukulen adalah tanaman yang menyerap dan menyimpan air pada batang utamanya. ”Kaktus termasuk jenis tanaman sukulen,” lanjut dia.

Di atas sukulen tersebut ditutupi paranet hitam agar tidak terlalu terik dan tidak terlalu basah terkena hujan. Ada juga yang ditempatkan di bawah meja dan agak keluar. Penempatan sukulen adalah salah satu hal yang penting diperhatikan. Ruben bilang, sukulen tidak suka tempat yang terlalu lembap.

”Lebih suka berangin dan kalau bisa kena panas 10–12 jam. Atau, minimal 4–5 jam. Bergantung jenis sukulennya. Makanya, di rooftop pun cocok,” ujarnya. Untuk jenis kaktus, dia lebih menyarankan untuk menempatkannya di greenhouse. Sebab, kaktus suka sedikit kelembapan.

Baca Juga :  Sering Makan Berlemak Lebih Mudah Kena Covid-19

KaltengOnline.com-Ingin menekuni hobi menanam, tapi tinggal di perkotaan panas dan enggan ribet? Merawat sukulen seperti yang dilakukan Reza Hutama dan Ruben Pelenkahu bisa jadi opsi menarik.

Cuaca Surabaya siang itu betul-betul panas. Matahari rasanya berada tepat di atas kepala. Apalagi, saat kami menginjakkan kaki di rooftop kediaman Reza. Meski begitu, mata terasa adem melihat koleksi sukulen milik Reza dan Ruben. Reza mulai mengoleksi sukulen sejak 2019. ”Cari hobi yang low-maintenance,” ujarnya. Sementara itu, Ruben lebih lama, sejak 2016. Alasannya, Ruben ingin mencari pelarian dari suntuknya pekerjaan.

”Saya pernah denger quote bahwa kalau kita melihat pertumbuhan tanaman, secara psikologis mereka punya aura menyenangkan,” kata Ruben. Dia memulai hobi dari tanaman berdaun, tetapi sukulen dinilainya lebih menantang dan eksotis.

Baca Juga :  Zeni Romantika, Mantan Napi yang Tobat usai Sembilan Kali Dibui

Ada lebih dari seratus tanaman sukulen dalam berbagai jenis dan ukuran yang ditata rapi di atas meja kayu di rooftop itu. ”Kadang masih ada yang salah kira soal sukulen dan kaktus,” ucap Reza. Sukulen adalah tanaman yang menyerap dan menyimpan air pada batang utamanya. ”Kaktus termasuk jenis tanaman sukulen,” lanjut dia.

Di atas sukulen tersebut ditutupi paranet hitam agar tidak terlalu terik dan tidak terlalu basah terkena hujan. Ada juga yang ditempatkan di bawah meja dan agak keluar. Penempatan sukulen adalah salah satu hal yang penting diperhatikan. Ruben bilang, sukulen tidak suka tempat yang terlalu lembap.

”Lebih suka berangin dan kalau bisa kena panas 10–12 jam. Atau, minimal 4–5 jam. Bergantung jenis sukulennya. Makanya, di rooftop pun cocok,” ujarnya. Untuk jenis kaktus, dia lebih menyarankan untuk menempatkannya di greenhouse. Sebab, kaktus suka sedikit kelembapan.

Baca Juga :  Sering Makan Berlemak Lebih Mudah Kena Covid-19

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/