GELARAN Waterbomb Festival di Seoul, Korea Selatan, yang berlangsung akhir pekan lalu, menjadi sorotan publik usai menampilkan lafaz Allah dan gambar masjid sebagai bagian dari latar visual acara.
Tayangan tersebut memicu kecaman luas, terutama dari warganet Muslim yang menilai hal itu sebagai bentuk ketidaksensitifan terhadap simbol agama.
Kontroversi bermula ketika akun X (Twitter) @yeriniff mengunggah cuplikan penampilan dari komedian Lee Suji, serta dua DJ yakni Neo dan Aster.
Dalam video tersebut, tampak latar layar LED raksasa menampilkan berbagai visual bergaya neon pink, termasuk gambar masjid dan lafaz Allah dalam bahasa Arab.
Visual tersebut muncul saat lagu Like Jennie milik Jennie BLACKPINK diputar.
Yang semakin memantik reaksi adalah penampilan Lee Suji yang bergoyang secara sensual di atas panggung, bahkan mengarahkan tubuhnya ke penonton tepat saat latar berlambang religi itu ditampilkan.
“Guyss ini Waterbomb temanya simbol agama apa gimana? Kok ada lafaz Allah, masjid, dll di background-nya. Sedih banget serasa dibuat mainan,” tulis akun tersebut pada unggahan yang ramai diperbincangkan pada Senin (7/7), mengutip insertlive.
Unggahan tersebut langsung memicu gelombang kritik dari warganet, termasuk dari Indonesia.
Banyak yang menyayangkan penggunaan elemen religius dalam konteks hiburan yang dinilai tidak pantas dan tidak menghormati nilai-nilai keagamaan. (net/abw)