PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan komitmennya untuk mempercepat realisasi pendapatan dan belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, usai mengikuti rapat percepatan realisasi pendapatan daerah, belanja daerah lalam APBD tahun 2025 untuk mendorong pertumbuhan secara daring, yang dipimpin Kementerian Dalam Negeri RI, di ruang Command Center Kantor Wali Kota, Jalan Tjilik Riwut, Kamis (8/5/2025).
Dalam rapat yang diikuti seluruh kabupaten/kota se-Indonesia itu, Menteri Dalam Negeri menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai fondasi pembangunan. Kota Palangka Raya sendiri mencatatkan prestasi dengan menempati peringkat ke-11 dari 93 kota dalam realisasi PAD tahun berjalan. Meski mencatat hasil menggembirakan pemkot tidak ingin terlena, salah satu fokus utama yang akan dilakukan ke depan adalah optimalisasi penerimaan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang dinilai masih menyimpan potensi besar.
“Alhamdulillah, kalau dilihat dari data yang ada, Palangka Raya termasuk kota yang cukup baik dalam merealisasikan pendapatan daerah, ini tentu berkat kerja sama dan sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta partisipasi masyarakat,”ujar Zaini.
Menurut Zaini, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memenuhi kewajiban membayar pajak atas tanah dan bangunannya. Pemkot pun tengah menyusun strategi untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak. Sebagai bagian dari strategi tersebut, Pemkot Palangka Raya tengah melakukan kajian dan menyusun strategi yang efektif untuk mengedukasi serta memfasilitasi masyarakat agar lebih taat pajak.
“Masyarakat sering kali berharap jalan-jalan diperbaiki dan infrastruktur diperluas, tapi masyarakat juga harus paham salah satu sumber utama anggaran pembangunan itu berasal dari pajak yang dibayarkan, oleh karena itu, kami mulai menerapkan sistem insentif, seperti wilayah atau ruas jalan yang tingkat ketaatan pajaknya tinggi akan menjadi prioritas dalam pembangunan, ini adalah bentuk reward nyata bagi masyarakat yang berpartisipasi aktif,” tambah Zaini. (mut/ans)