Rabu, Juli 2, 2025
29.9 C
Palangkaraya

Satelit Kosmos 482 Terjebak 53 Tahun Lintasan Elips, Jatuh di Jakarta Barat

SATELIT Uni Soviet Kosmos 482 akhirnya pulang setelah lebih dari setengah abad mengelilingi bumi.

Wahana antariksa yang gagal ini memasuki atmosfer bumi dan jatuh di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat Jakarta, Indonesia pada 10 Mei 2025, pukul 09.24 pagi waktu Moskow atau 13.24 WIB.

Melansir laman Space pada Senin (12/05/2025), satelit Kosmos 482 jatuh 560 km sebelah barat daya Pulau Andaman Tengah, di Samudra Hindia. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan.

Namu, masih belum jelas apakah wahana itu mencapai lautan dalam keadaan utuh.

Kosmos 482 adalah bagian dari program Venera, proyek ambisius Uni Soviet untuk menjelajahi planet Venus pada dekade 1960-an hingga awal 1980-an.

Baca Juga :  Bambang Haryo Soroti Alur Pelayaran di Sejumlah Pelabuhan Alami Pendangkalan

Satelit ini diluncurkan pada 1972, wahana ini seharusnya menuju Venus, yang dikenal dengan atmosfer tebal dan suhu ekstremnya. Namun, Kosmos 482 gagal keluar dari orbit bumi karena kerusakan pada roket peluncurnya.

Kosmos 482 terjebak dalam lintasan elips dan terus mengitarinya selama 53 tahun. Gaya hambatan atmosfer bumi yang terus-menerus menariknya perlahan ke bawah, hingga akhirnya terjadi reentry atau masuk kembali ke atmosfer dan jatuh pada 10 Mei lalu.

Sehari sebelum jatuh, astronom Gianluca Masi dari Virtual Telescope Project berhasil menangkap gambar Kosmos 482 yang sedang melintas di atas Roma, Italia, menjelang matahari terbit. Dalam foto itu, wahana tampak seperti garis putus-putus yang masuk dari atas bidang pandang dan mengarah ke kanan bawah.

Baca Juga :  Cetak Penghafal Al-Qur’an, Tiap Subuh Santri Wajib Setor Hafalan

Umumnya, serpihan satelit atau badan roket yang sudah tak aktif akan terbakar habis saat kembali ke bumi. Fenomena ini menciptakan semacam hujan meteor buatan.

Namun, Satelit ini memiliki diameter sekitar 1 meter dan berat 495 kilogram ini didesain untuk menahan panas dan tekanan ekstrem di atmosfer Venus, sehingga ada kemungkinan ia jatuh ke bumi dalam kondisi utuh.

Kosmos 482 diperkirakan menghantam permukaan laut dengan kecepatan sekitar 240 km/jam. Energi kinetik tumbukan ini setara dengan meteorit berukuran 40 hingga 55 cm.(*afa)

SATELIT Uni Soviet Kosmos 482 akhirnya pulang setelah lebih dari setengah abad mengelilingi bumi.

Wahana antariksa yang gagal ini memasuki atmosfer bumi dan jatuh di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat Jakarta, Indonesia pada 10 Mei 2025, pukul 09.24 pagi waktu Moskow atau 13.24 WIB.

Melansir laman Space pada Senin (12/05/2025), satelit Kosmos 482 jatuh 560 km sebelah barat daya Pulau Andaman Tengah, di Samudra Hindia. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan.

Namu, masih belum jelas apakah wahana itu mencapai lautan dalam keadaan utuh.

Kosmos 482 adalah bagian dari program Venera, proyek ambisius Uni Soviet untuk menjelajahi planet Venus pada dekade 1960-an hingga awal 1980-an.

Baca Juga :  Bambang Haryo Soroti Alur Pelayaran di Sejumlah Pelabuhan Alami Pendangkalan

Satelit ini diluncurkan pada 1972, wahana ini seharusnya menuju Venus, yang dikenal dengan atmosfer tebal dan suhu ekstremnya. Namun, Kosmos 482 gagal keluar dari orbit bumi karena kerusakan pada roket peluncurnya.

Kosmos 482 terjebak dalam lintasan elips dan terus mengitarinya selama 53 tahun. Gaya hambatan atmosfer bumi yang terus-menerus menariknya perlahan ke bawah, hingga akhirnya terjadi reentry atau masuk kembali ke atmosfer dan jatuh pada 10 Mei lalu.

Sehari sebelum jatuh, astronom Gianluca Masi dari Virtual Telescope Project berhasil menangkap gambar Kosmos 482 yang sedang melintas di atas Roma, Italia, menjelang matahari terbit. Dalam foto itu, wahana tampak seperti garis putus-putus yang masuk dari atas bidang pandang dan mengarah ke kanan bawah.

Baca Juga :  Cetak Penghafal Al-Qur’an, Tiap Subuh Santri Wajib Setor Hafalan

Umumnya, serpihan satelit atau badan roket yang sudah tak aktif akan terbakar habis saat kembali ke bumi. Fenomena ini menciptakan semacam hujan meteor buatan.

Namun, Satelit ini memiliki diameter sekitar 1 meter dan berat 495 kilogram ini didesain untuk menahan panas dan tekanan ekstrem di atmosfer Venus, sehingga ada kemungkinan ia jatuh ke bumi dalam kondisi utuh.

Kosmos 482 diperkirakan menghantam permukaan laut dengan kecepatan sekitar 240 km/jam. Energi kinetik tumbukan ini setara dengan meteorit berukuran 40 hingga 55 cm.(*afa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/