JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penerima Kartu Prakerja bisa menjadi pahlawan kebangkitan ekonomi nasional.
“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini memiliki makna yang lebih dalam bagi bangsa Indonesia. Di tengah pandemi yang sedang melanda, segenap anak bangsa terus bersinergi untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang membawa dampak besar terhadap kesehatan dan perekonomian,” katanya di Jakarta, Kamis (20/5).
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, berbagai indikator perekonomian maupun terkait Covid-19 perlahan telah menunjukkan perbaikan yang konsisten. Salah satu inisiasi yang dilakukan pemerintah yaitu Kartu Prakerja.
“Terbukti itu telah membawa dampak positif bagi masyarakat di tengah pandemi. Pada tahun 2020, lebih dari 5,5 juta orang tercatat sebagai penerima program Kartu Prakerja, kemudian tahun 2021 (per 18 Mei 2021) tercatat lebih dari 2,7 juta orang jadi penerima program tersebut,” bebernya.
Pada momentum Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, Airlangga menyebut para penerima Kartu Prakerja adalah calon pahlawan kebangkitan nasional. Sebab masa pandemi yang sangat berdampak pada sektor perekonomian, membutuhkan orang-orang yang mau beradaptasi dengan keadaan.
“Kita membutuhkan ujung tombak yaitu orang-orang yang tidak menyerah pada keadaan, mau berubah, mau bangkit, mau meningkatkan kemampuan, mau menerima tantangan, serta mau memberikan manfaat kepada orang lain. Dan saya yakin, semua yang mengikuti Kartu Prakerja memiliki kemauan itu dalam diri mereka,” tegas Menko Airlangga.
Pada tahun 2021, lebih dari 62 juta orang mendaftar di website Kartu Prakerja. Hasil survei lembaga independen terhadap penerima Kartu Prakerja mengonfirmasi bahwa animo masyarakat terhadap program tersebut sangat tinggi. Tingginya minat itu diikuti juga dengan kepuasan terhadap pelayanan dan manfaat Kartu Prakerja.
“Hari ini (20/5) lembaga survei independen Cyrusnetwork merilis hasil survei terkait persepsi penerima program Kartu Prakerja, 80,9% responden setuju dan 15,1% responden sangat setuju bahwa setelah mengikuti pelatihan program Kartu Prakerja, para penerima program tersebut memiliki tambahan keterampilan,” tambahnya.
Kemudian 72% responden setuju dan 26% sangat setuju bahwa program Kartu Prakerja berfugsi sebagai jaring pengamanan sosial di tengah pandemi. Adanya program ini juga menurunkan tingkat pengangguran di antara penerima Kartu Prakerja.
Setelah mengikuti program Kartu Prakerja, terjadi peningkatan sebesar 13% dalam jumlah kelompok wirausaha. Naiknya jumlah wirausahawan saat ini telah sesuai dengan sasaran program Kartu Prakerja. Makin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang, maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja.
“Jika hal itu terjadi secara masif, tentu akan dapat mengangkat produktivitas dan ekonomi nasional. Nanti pada saat itulah para penerima Kartu Prakerja mampu mengangkat kepala dan tidak lagi menjadi calon, tapi sudah menjadi pahlawan kebangkitan nasional di sektor ekonomi Indonesia,” pungkas Airlangga.
Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp4,9 triliun sebagai insentif kepada para penerima program Kartu Prakerja. Namun, Menko Airlangga menegaskan bahwa kunci kesuksesan program Kartu Prakerja bukan hanya pada penyelenggara atau seberapa besar dana yang digelontorkan oleh pemerintah, tetapi juga perubahan positif yang terjadi pada penerima Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Program ini adalah wujud kerja sama pemerintah dan swasta dalam melayani masyarakat dengan semangat gotong royong demi SDM unggul, Indonesia maju. Kartu Prakerja tidak hanya untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan, tapi juga untuk pekerja/buruh yang terkena PHK dan pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. Untuk merespons dampak dari pandemi Covid-19, program Kartu Prakerja diprioritaskan bagi pekerja/buruh yang dirumahkan maupun pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak penghidupannya. (hms/nue/ce/ala)