Kamis, Juni 26, 2025
25.4 C
Palangkaraya

BNN Dilarang Tangkap Artis Pengguna Narkoba, Ini Kata Komjen Marthinus Hukom

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, memicu perdebatan publik usai mengungkap kebijakan barunya: BNN tidak lagi menangkap artis yang terbukti menyalahgunakan narkoba.

Kebijakan ini ditegaskan sebagai bagian dari pendekatan baru yang lebih manusiawi dalam menangani penyalahgunaan narkotika.

Pernyataan kontroversial ini pertama kali disampaikan oleh Deddy Corbuzier dalam podcast terbarunya yang tayang di YouTube pada Rabu (25/6).

“BNN itu enggak ngurusin artis-artis narkoba. Ngurusinnya yang gila-gila,” ujar Deddy, mengutip informasi dari sumber internal.

Tak butuh waktu lama, Komjen Marthinus mengonfirmasi langsung pernyataan tersebut. “Memang, sejak saya menjabat, saya larang BNN menangkap artis,” tegasnya.

Lebih jauh, Marthinus menjelaskan bahwa instruksi itu bersifat mutlak dan berlaku di seluruh jajaran BNN. “Saya larang keras. Kalau ada yang tetap menangkap artis, saya bisa sangat marah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Saudi Layani Lagi Visa WNI, Umrah Dikecualikan

Menurutnya, mayoritas artis yang tersandung kasus narkoba adalah pengguna, bukan pengedar atau bandar.

Karena itu, pendekatan hukum yang menekankan penangkapan dinilai tidak menyentuh akar persoalan. “Seorang pengguna itu korban. Mereka harus direhabilitasi, bukan dipenjara,” ujar Marthinus.

Ia menambahkan, kebijakan ini juga didasari pertimbangan moral dan sosial. Menurutnya, artis adalah sosok panutan yang perilakunya mudah ditiru masyarakat, terutama anak muda.

Ketika seorang artis ditangkap dan dipublikasikan secara masif, justru dapat menimbulkan efek negatif.

“Penangkapan artis bisa jadi semacam promosi gratis untuk narkoba. Ada narasi yang terbentuk bahwa narkoba bisa membuat percaya diri dan kreatif. Padahal itu mitos,” tegasnya.

Meski begitu, Marthinus menekankan bahwa BNN tidak menutup mata. Jika ada artis yang kedapatan menggunakan narkoba, pendekatan yang diambil akan bersifat tertutup dan lebih empatik. “Kami dekati, kami ajak keluarganya, dan kami arahkan ke pusat rehabilitasi. Tapi jangan kemudian itu jadi konsumsi publik,” ujarnya.

Baca Juga :  Hore... Tunjangan Insentif Guru Madrasah Non-PNS Sudah Cair

Dengan pendekatan ini, Marthinus berharap stigma terhadap pengguna narkoba dapat dikikis, sekaligus mendorong pemulihan yang lebih bermartabat. (net/abw)

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, memicu perdebatan publik usai mengungkap kebijakan barunya: BNN tidak lagi menangkap artis yang terbukti menyalahgunakan narkoba.

Kebijakan ini ditegaskan sebagai bagian dari pendekatan baru yang lebih manusiawi dalam menangani penyalahgunaan narkotika.

Pernyataan kontroversial ini pertama kali disampaikan oleh Deddy Corbuzier dalam podcast terbarunya yang tayang di YouTube pada Rabu (25/6).

“BNN itu enggak ngurusin artis-artis narkoba. Ngurusinnya yang gila-gila,” ujar Deddy, mengutip informasi dari sumber internal.

Tak butuh waktu lama, Komjen Marthinus mengonfirmasi langsung pernyataan tersebut. “Memang, sejak saya menjabat, saya larang BNN menangkap artis,” tegasnya.

Lebih jauh, Marthinus menjelaskan bahwa instruksi itu bersifat mutlak dan berlaku di seluruh jajaran BNN. “Saya larang keras. Kalau ada yang tetap menangkap artis, saya bisa sangat marah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Saudi Layani Lagi Visa WNI, Umrah Dikecualikan

Menurutnya, mayoritas artis yang tersandung kasus narkoba adalah pengguna, bukan pengedar atau bandar.

Karena itu, pendekatan hukum yang menekankan penangkapan dinilai tidak menyentuh akar persoalan. “Seorang pengguna itu korban. Mereka harus direhabilitasi, bukan dipenjara,” ujar Marthinus.

Ia menambahkan, kebijakan ini juga didasari pertimbangan moral dan sosial. Menurutnya, artis adalah sosok panutan yang perilakunya mudah ditiru masyarakat, terutama anak muda.

Ketika seorang artis ditangkap dan dipublikasikan secara masif, justru dapat menimbulkan efek negatif.

“Penangkapan artis bisa jadi semacam promosi gratis untuk narkoba. Ada narasi yang terbentuk bahwa narkoba bisa membuat percaya diri dan kreatif. Padahal itu mitos,” tegasnya.

Meski begitu, Marthinus menekankan bahwa BNN tidak menutup mata. Jika ada artis yang kedapatan menggunakan narkoba, pendekatan yang diambil akan bersifat tertutup dan lebih empatik. “Kami dekati, kami ajak keluarganya, dan kami arahkan ke pusat rehabilitasi. Tapi jangan kemudian itu jadi konsumsi publik,” ujarnya.

Baca Juga :  Hore... Tunjangan Insentif Guru Madrasah Non-PNS Sudah Cair

Dengan pendekatan ini, Marthinus berharap stigma terhadap pengguna narkoba dapat dikikis, sekaligus mendorong pemulihan yang lebih bermartabat. (net/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/