PALANGKA RAYA-Worshop Penguatan Perlindungan, Pengembangan dan Publikasi bahasa dan sastra daerah Kabupaten Katingan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan resmi ditutup, Rabu (26/6/24).
Kegiatan yang berlangsung di Swisbell Hotel Palangka Raya, ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Feriso SE, melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Adi Candra Masri M Pd.
“Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 24 sampai 26 Juni 2024, yang diikuti dari Guru Master, Pegiat Bahasa Dayak, Pengawas SMP, Kepala Sekolah, guru dan Guru Penggerak jenjang SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Katingan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas peserta demi pendidikan yang semakin baik,” kata Adi Candra Masri M Pd saat menutup kegiatan tersebut, kemarin.
Adi bersyukur, beberapa tujuan dari kegiatan Workshop telah tercapai, setidaknya telah terjadi peningkatan kreativitas dan apresiasi peserta terhadap sastra daerah di Katingan. Hal ini ditandai dengan diserahkannya oleh para peserta bahan cerpen dan dongeng dwi bahasa (Indonesia dan Dayak) untuk penerbitan buku Antologi Bahasa dan Sastra Daerah Katingan. Kemudian tersusunnya kerangka kurikulum muatan lokal di Katingan dan tersusunnya draft atau Rancangan Peraturan Bupati Katingan terkait perlindungan dan pengembangan Bahasa dan sastra Daerah Katingan.
“Setelah ini Disdik Katingan akan berupaya untuk menindaklanjuti hingga terbitnya Peraturan bupati Katingan terkait perlindungan dan pengembangan bahasan dan sastra daerah Kabupaten Katingan, terbitnya panduan kurikulum muatan lokal, serta terbitnya 3 judul buku cerita atau dongeng hasil karya sastra daerah tersebut di penerbit ber-ISBN,” terang Adi.
Ia berharap untuk selanjutnya para guru di Kabupaten Katingan menjadi semakin termotivasi untuk terus membuat dan mengembangkan tulisan yang berkualitas. “Para guru harus terus mengasah bakat menulisnya, dan pada gilirannya dapat menjadi tonggak pembangunan literasi di Katingan,” ujarnya.
Selain itu ia menyampaikan bahwa kegiatan serupa juga akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Hal tersebut dalam rangka agar dunia pendidikan di Kabupaten Katingan bisa semakin baik lagi.
“Kami juga berharap melalui kegiatan yang mendapatkan pendampingan dari Tim Balai Bahasa Kalteng ini, Kabupaten Katingan bisa menjadi contoh dalam hal perlindungan terhadap Bahasa daerah,” tuturnya. (sos/aza)
Worshop Penguatan Bahasa dan Sastra Disdik Katingan Ditutup
PALANGKA RAYA-Worshop Penguatan Perlindungan, Pengembangan dan Publikasi bahasa dan sastra daerah Kabupaten Katingan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan resmi ditutup, Rabu (26/6/24).
Kegiatan yang berlangsung di Swisbell Hotel Palangka Raya, ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Feriso SE, melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Adi Candra Masri M Pd.
“Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 24 sampai 26 Juni 2024, yang diikuti dari Guru Master, Pegiat Bahasa Dayak, Pengawas SMP, Kepala Sekolah, guru dan Guru Penggerak jenjang SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Katingan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas peserta demi pendidikan yang semakin baik,” kata Adi Candra Masri M Pd saat menutup kegiatan tersebut, kemarin.
Adi bersyukur, beberapa tujuan dari kegiatan Workshop telah tercapai, setidaknya telah terjadi peningkatan kreativitas dan apresiasi peserta terhadap sastra daerah di Katingan. Hal ini ditandai dengan diserahkannya oleh para peserta bahan cerpen dan dongeng dwi bahasa (Indonesia dan Dayak) untuk penerbitan buku Antologi Bahasa dan Sastra Daerah Katingan. Kemudian tersusunnya kerangka kurikulum muatan lokal di Katingan dan tersusunnya draft atau Rancangan Peraturan Bupati Katingan terkait perlindungan dan pengembangan Bahasa dan sastra Daerah Katingan.
“Setelah ini Disdik Katingan akan berupaya untuk menindaklanjuti hingga terbitnya Peraturan bupati Katingan terkait perlindungan dan pengembangan bahasan dan sastra daerah Kabupaten Katingan, terbitnya panduan kurikulum muatan lokal, serta terbitnya 3 judul buku cerita atau dongeng hasil karya sastra daerah tersebut di penerbit ber-ISBN,” terang Adi.
Ia berharap untuk selanjutnya para guru di Kabupaten Katingan menjadi semakin termotivasi untuk terus membuat dan mengembangkan tulisan yang berkualitas. “Para guru harus terus mengasah bakat menulisnya, dan pada gilirannya dapat menjadi tonggak pembangunan literasi di Katingan,” ujarnya.
Selain itu ia menyampaikan bahwa kegiatan serupa juga akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Hal tersebut dalam rangka agar dunia pendidikan di Kabupaten Katingan bisa semakin baik lagi.
“Kami juga berharap melalui kegiatan yang mendapatkan pendampingan dari Tim Balai Bahasa Kalteng ini, Kabupaten Katingan bisa menjadi contoh dalam hal perlindungan terhadap Bahasa daerah,” tuturnya. (sos/aza)