Jumat, Juni 27, 2025
30.6 C
Palangkaraya

Cerita Agam Rinjani, Relawan yang Evakuasi Juliana, Tidur Bersama Jenazah

NAMA Agam Rinjani menjadi sorotan publik, baik di Indonesia maupun Brasil, setelah aksi heroiknya dalam mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Timur.

Aksi penyelamatan yang terekam dalam sebuah video memperlihatkan Agam dan timnya mengevakuasi jenazah dari jurang sedalam 600 meter, memancing pujian luas dari netizen dan media internasional.

Proses evakuasi yang penuh risiko tersebut juga disiarkan secara langsung oleh Agam melalui akun media sosialnya pada Rabu, 25 Juni 2025.

Dalam salah satu unggahan di Instagram @agam_rinjani, Agam menceritakan bahwa ia dan timnya harus bermalam di tepi jurang karena medan yang sangat ekstrem dan malam yang sudah tiba.

Baca Juga :  GRIB Jaya Sebut Tak Ada Tindakan Kriminal saat Memasang Baliho di PT BAP

“Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana satu malam, dengan memasang anchor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter,” tulis Agam dalam keterangan unggahannya.

Aksi Agam mendapat perhatian media Brasil, termasuk Globo, yang melaporkan ucapan terima kasih dari keluarga Juliana kepada Agam dan seorang relawan lainnya bernama Tyo.

“Kami sangat berterima kasih kepada para relawan yang dengan berani mengajukan diri untuk membantu mempercepat proses penyelamatan Juliana,” ujar pihak keluarga. (*)

NAMA Agam Rinjani menjadi sorotan publik, baik di Indonesia maupun Brasil, setelah aksi heroiknya dalam mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Timur.

Aksi penyelamatan yang terekam dalam sebuah video memperlihatkan Agam dan timnya mengevakuasi jenazah dari jurang sedalam 600 meter, memancing pujian luas dari netizen dan media internasional.

Proses evakuasi yang penuh risiko tersebut juga disiarkan secara langsung oleh Agam melalui akun media sosialnya pada Rabu, 25 Juni 2025.

Dalam salah satu unggahan di Instagram @agam_rinjani, Agam menceritakan bahwa ia dan timnya harus bermalam di tepi jurang karena medan yang sangat ekstrem dan malam yang sudah tiba.

Baca Juga :  GRIB Jaya Sebut Tak Ada Tindakan Kriminal saat Memasang Baliho di PT BAP

“Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana satu malam, dengan memasang anchor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter,” tulis Agam dalam keterangan unggahannya.

Aksi Agam mendapat perhatian media Brasil, termasuk Globo, yang melaporkan ucapan terima kasih dari keluarga Juliana kepada Agam dan seorang relawan lainnya bernama Tyo.

“Kami sangat berterima kasih kepada para relawan yang dengan berani mengajukan diri untuk membantu mempercepat proses penyelamatan Juliana,” ujar pihak keluarga. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/