KISAH mengharukan datang dari jemaah haji 2025 asal Libya, Afrika Utara.
Ameur Al-Mansour Gaddafi mendapatkan panggilan dari Allah SWT untuk menunaikan ibadah Haji di tahun 2025.
Akan tetapi, Ia justru menghadapi kendala saat berada di bandara.
Ia terkena masalah keamanan terkait namanya selama prosedur, seperti dilansir dari akun X @theholymosques.
“Kami akan mencoba menyelesaikannya untuk Anda, tetapi Anda harus menunggu bersama kami sebentar,” ujar petugas keamanan bandara kepada Ameur.
Ameur dihentikan oleh staf imigrasi di Bandara Internasional Sebha, yang terletak di Libya tengah.
Hal ini lantaran nama belakangnya, Gaddafi, yang muncul seperti ditandai.
Di mana nama belakangnya mungkin memiliki kemiripan dengan nama pemimpin Libya yang digulingkan, Muammar Gaddafi.
Merasa bahwa itu hanya kemiripan, Ameur terus memohon untuk bisa terbang guna menunaikan ibadah Haji.
Namun, pesawat itu memutuskan untuk berangkat tanpa dirinya.
Anggota keluarga dan staf bandara pun mendesak Ameur untuk pergi serta menerima situasi yang ada.
Alih-alih menuruti, Ameur justru tetap bersikukuh tetap tinggal di bandara.
“Saya tidak akan pindah dari sini kecuali untuk haji,” ujar Ameur Gaddafi dikutip dari laporan Gulf News.
Namun, selang beberapa waktu, pesawat terpaksa kembali ke bandara tak lama setelah lepas landas.
Menurut media setempat, pesawat tersebut mengalami kerusakan teknis yang mempengaruhi sistem pendingin udara.
Saat pesawat mendarat, staf maskapai berusaha memfasilitasi Ameur Gaddafi untuk naik dan terbang bersama.
Namun, sang pilot menolak membuka pintu dengan alasan logistik karena mesin masih menyala.
Pesawat pun lepas landas kembali. Siapa sangka, pesawat tersebut mengalami kerusakan kembali dan mengharuskannya kembali ke bandara dalam keadaan darurat.
Melihat kejadian aneh dan tak terduga ini, pilot pesawat langsung mengumumkan akan terbang bersama Ameur Gaddafi.
“Saya bersumpah tidak akan terbang lagi kecuali Amer bersama kita di pesawat ini,” kata sang pilot seperti dikutip dari Arynews.
Ameur Gaddafi pun akhirnya diizinkan naik ke pesawat dan terbang bersama rombongan Haji lainnya ke Arab Saudi.
Ia pun disambut sorak sorai dan tepuk tangan dari sesama penumpang.
“Saya hanya ingin pergi haji,” ujar Ameur kepada media setempat.
“Dan saya yakin bahwa jika memang sudah ditakdirkan untuk saya, maka tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya,” tambahnya.
Momen Ameur hendak menaiki pesawat pun terekam dalam video dan dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial.
Kisahnya pun sukses mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat luas. (*)