TIDAK ada namanya terlambat dalam dunia belajar, semua tentang waktu dan usaha setiap orang dalam menempuh perjalanan hidupnya yang dimulai dari start yang berbeda pula.
Demikian pula yang dialami oleh seorang pria berusia 60 tahun asal Banyuwangi. Ia dikenal dengan nama Suriyono.
Ia tak patah semangat dalam menuntut ilmu bahkan di umurnya yang tak lagi muda.
Usia tidak menjadikan dirinya sebagai penghalang dalam mengejar mimpinya sebagai seorang mahasiswa.
Terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan keterbatasan biaya membuatnya harus menunda pendidikan jenjang kuliah sebagai mahasiswa selama puluhan tahun.
Tetapi kini ia berhasil membuktikan bukan pada orang lain saja tapi pada dirinya sendiri, tentang upaya dan usahanya tidak pernah berbohong dan mengkhianati hasil.
Saat ini Suriyono telah berhasil lulus sebagai Sarjana Agroteknologi dari Uniersitas 17 Agustus 1945 di Banyuwangi.
Meski ia telah lulus sekolah SMA sejak lama yaitu tahun 1986 dan bekerja sebagai buruh pabrik serta berdagang kambing ia memiliki tekad kuat dalam menempuh pendidikan sehingga menabung untuk biaya sekolahnya.
Pada tahun 2019 ia mulai kuliah sambil tetap bekerja shift. Ia belajar hingga larut malam dan sempat cuti tiga semester, tapi tak pernah menyerah.
Semangatnya membuahkan hasil: ia lulus kuliah, diangkat sebagai pekerja terbaik di tempat kerja, dan mendapat promosi jabatan.
Dosen pembimbingnya, Yusmia, mengakui dedikasi Suriyono yang bahkan rela datang ke kampus dalam kondisi basah kuyup demi bimbingan skripsi.
Kisah Suriyono jadi bukti bahwa dengan niat, semangat, dan tekad, mimpi bisa diraih kapan saja.(*afa)