Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Mission Impossible Quartararo

MEMPERTAHANKAN gelar juara yang diraihnya tahun lalu seakan menjadi mission impossible bagi Fabio Quartararo. Defisit 23 poin dari rivalnya Francesco Bagnaia menuju seri terakhir sekaligus penentuan GP Valencia akhir pekan ini, rider Yamaha tersebut sadar betul terhadap posisinya.

Namun dia menyatakan, tidak akan terlalu tertekan dengan kondisinya tersebut.Untuk meraih gelar juara keduanya di MotoGP, Quartararo tak hanya butuh kemenangan di Valencia. Namun, Bagnaia harus finis di posisi ke-15 atau lebih buruk.

Sementara, Bagnaia hanya butuh finis ke-14 untuk memastikan gelar pertamanya di kelas premium. Harapan masih ada setelah di MotoGP Malaysia, Quartararo meraih hasil positif meski harus bergelut dengan cedera patah jari.

”Kami menjalani balapan hebat di Malaysia. Aku benar-benar menikmatinya. Senang sekali bisa kembali ke podium (posisi ke-3),” ujar Quartararo.

”Menjuarai MotoGP tahun ini akan sangat sulit. Tentu saja, aku akan memberikan 100 persen seperti biasanya.”

Baca Juga :  Jepang vs Spanyol: Samurai Biru Harus Menang

”Tapi aku tidak akan terlalu tertekan dengan perebutan gelar juara dunia.”
”Ini adalah balapan terakhir musim ini. Dan aku ingin menikmatinya, lalu mengakhirinya dengan hasil bagus,” tandasnya.

Perjuangan Francesco Bagnaia untuk merengkuh gelar peradananya di MotoGP pada seri terakhir musim ini di Valencia 6 November nanti, bakal mendapatkan sokongan berharga dari sang mentor Valentino Rossi.

Juara dunia sembilan kali di semua kelas grand prix tersebut memastikan bakal hadir di Sirkuit Ricardo Tormo untuk memberikan dukungan kepada bintang VR46 Academy Bagnaia. Capaian rider Italia yang menjuarai MotoGP dengan motor Italia (Ducati) juga gagal diraih Rossi pada masa membela pabrikan Borgo Panigale itu pada 2010-2011.
Kehadiran Rossi juga akan merayakan kesuksesan timnya Mooney VR46 yang sukses meraih gelar Rookie of the Year di tangan Marco Bezzecchi.

Baca Juga :  Euforia Generasi Baru

“Valentino (Rossi) mengetahui situasi ini dengan sangat baik. Ia tahu bagaimana perasaan saya saat ini dan ia pasti akan membantu saya seperti pelatih sejati. Ini akan sangat membantu saya dan para pembalap akademi,” kata Francesco Bagnaia mengutip dari Motosan, Jumat (4/11).

Demi mendapatkan hasil maksimal di Valencia, Francesco Bagnaia mengambil pengalaman dari MotoGP Jepang 2022. Saat itu, Francesco Bagnaia gagal finis karena terlalu ngotot.
“Di Jepang saya ambisius, tetapi dalam beberapa balapan terakhir saya sangat kompetitif. Di Malaysia saya tahu bahwa tujuan utamanya adalah untuk menang agar bisa tiba dengan keunggulan poin terbesar di sini,” lanjut Francesco Bagnaia.

Jika menjadi juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia bakal menjadi rider pertama asal Italia juara dunia setelah Valentino Rossi. The Doctor –julukan Valentino Rossi– terakhir kali juara MotoGP pada 2009, atau 13 tahun lalu. (jpc/net)

MEMPERTAHANKAN gelar juara yang diraihnya tahun lalu seakan menjadi mission impossible bagi Fabio Quartararo. Defisit 23 poin dari rivalnya Francesco Bagnaia menuju seri terakhir sekaligus penentuan GP Valencia akhir pekan ini, rider Yamaha tersebut sadar betul terhadap posisinya.

Namun dia menyatakan, tidak akan terlalu tertekan dengan kondisinya tersebut.Untuk meraih gelar juara keduanya di MotoGP, Quartararo tak hanya butuh kemenangan di Valencia. Namun, Bagnaia harus finis di posisi ke-15 atau lebih buruk.

Sementara, Bagnaia hanya butuh finis ke-14 untuk memastikan gelar pertamanya di kelas premium. Harapan masih ada setelah di MotoGP Malaysia, Quartararo meraih hasil positif meski harus bergelut dengan cedera patah jari.

”Kami menjalani balapan hebat di Malaysia. Aku benar-benar menikmatinya. Senang sekali bisa kembali ke podium (posisi ke-3),” ujar Quartararo.

”Menjuarai MotoGP tahun ini akan sangat sulit. Tentu saja, aku akan memberikan 100 persen seperti biasanya.”

Baca Juga :  Jepang vs Spanyol: Samurai Biru Harus Menang

”Tapi aku tidak akan terlalu tertekan dengan perebutan gelar juara dunia.”
”Ini adalah balapan terakhir musim ini. Dan aku ingin menikmatinya, lalu mengakhirinya dengan hasil bagus,” tandasnya.

Perjuangan Francesco Bagnaia untuk merengkuh gelar peradananya di MotoGP pada seri terakhir musim ini di Valencia 6 November nanti, bakal mendapatkan sokongan berharga dari sang mentor Valentino Rossi.

Juara dunia sembilan kali di semua kelas grand prix tersebut memastikan bakal hadir di Sirkuit Ricardo Tormo untuk memberikan dukungan kepada bintang VR46 Academy Bagnaia. Capaian rider Italia yang menjuarai MotoGP dengan motor Italia (Ducati) juga gagal diraih Rossi pada masa membela pabrikan Borgo Panigale itu pada 2010-2011.
Kehadiran Rossi juga akan merayakan kesuksesan timnya Mooney VR46 yang sukses meraih gelar Rookie of the Year di tangan Marco Bezzecchi.

Baca Juga :  Euforia Generasi Baru

“Valentino (Rossi) mengetahui situasi ini dengan sangat baik. Ia tahu bagaimana perasaan saya saat ini dan ia pasti akan membantu saya seperti pelatih sejati. Ini akan sangat membantu saya dan para pembalap akademi,” kata Francesco Bagnaia mengutip dari Motosan, Jumat (4/11).

Demi mendapatkan hasil maksimal di Valencia, Francesco Bagnaia mengambil pengalaman dari MotoGP Jepang 2022. Saat itu, Francesco Bagnaia gagal finis karena terlalu ngotot.
“Di Jepang saya ambisius, tetapi dalam beberapa balapan terakhir saya sangat kompetitif. Di Malaysia saya tahu bahwa tujuan utamanya adalah untuk menang agar bisa tiba dengan keunggulan poin terbesar di sini,” lanjut Francesco Bagnaia.

Jika menjadi juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia bakal menjadi rider pertama asal Italia juara dunia setelah Valentino Rossi. The Doctor –julukan Valentino Rossi– terakhir kali juara MotoGP pada 2009, atau 13 tahun lalu. (jpc/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/