KALTENG POS-Final Piala FA 2025 antara Crystal Palace vs Manchester City akan berlangsung pada Sabtu malam, 17 Mei 2025, di Stadion Wembley. Laga ini menjadi salah satu puncak kompetisi sepak bola Inggris musim ini dan diprediksi berlangsung sengit. Selain memperebutkan trofi tertua di dunia, pertandingan ini juga akan menjadi adu taktik antara dua pelatih, terutama Pep Guardiola yang memburu gelar domestik berikutnya bersama Man City.
Manchester City datang ke final dengan modal kurang ideal. Di laga terakhir Premier League, mereka hanya bermain imbang tanpa gol melawan Southampton—tim yang sudah terdegradasi. Hasil tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tentang ketajaman dan strategi rotasi yang diterapkan Guardiola.
Steven McInerney, analis sepak bola dari Esteemed Kompany, menyebut bahwa keputusan Guardiola tidak menurunkan winger alami seperti Jeremy Doku adalah kesalahan besar. Menurutnya, City harus melakukan empat perubahan kunci di final Piala FA melawan Crystal Palace.
Dalam wawancara bersama Sports Mole, McInerney menyarankan empat perubahan utama yang diyakini bisa membawa City keluar sebagai juara:
O’Reilly tampil konsisten di sepanjang turnamen Piala FA, mencetak tiga gol dan dua assist dalam lima pertandingan. Pemain muda ini layak dipertahankan di posisi bek kiri karena kontribusinya yang signifikan.
Nunes menunjukkan performa solid di semifinal. Kombinasinya dengan O’Reilly diyakini dapat menciptakan keseimbangan antara pertahanan dan serangan yang cepat.
Doku dan Marmoush dikenal cepat, agresif, dan berani menggiring bola. Kedua winger ini harus mendapat tempat di starting XI agar City lebih tajam dalam penetrasi ke lini belakang Palace.
Meskipun Manuel Akanji sudah pulih, McInerney menilai duet Dias dan Gvardiol lebih cocok untuk pertandingan krusial ini karena sudah teruji di laga-laga besar.
City dinilai harus menghindari kesalahan yang sama saat menghadapi Southampton, yakni terlalu menunggu momentum. Menurut McInerney, melawan Crystal Palace yang bermain terbuka justru menguntungkan City karena mereka bisa mengendalikan tempo dan menguasai bola sejak awal.
“Crystal Palace punya pemain kreatif seperti Eberechi Eze dan Adam Wharton. Mereka akan menyerang, bukan bertahan total,” jelas McInerney.
Crystal Palace memiliki motivasi berlipat. Ini adalah peluang emas mereka untuk meraih gelar besar pertama sepanjang sejarah klub. Meskipun kalah dari Man City 2-5 pada pertemuan terakhir di Premier League, Palace sempat unggul dua gol lebih dulu—bukti bahwa mereka bisa menyulitkan juara bertahan.
Pelatih Palace diyakini akan menyiapkan strategi menyerang dan tidak gentar menghadapi tekanan di Wembley.