PALANGKA RAYA-Penghentian kompetisi Liga 2 oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi kerugian besar bagi klub-klub yang berkompetisi. Tak terkecuali Kalteng Putra. Dampak langsung pun dirasakan pelatih, pemain, dan ofisial. Kepastian status mereka di klub terkatung-katung.
Pelatih Kepala Kalteng Putra Freddy Muli saat dihubungi Kalteng Pos mengatakan, semenjak Liga 2 dihentikan Oktober lalu, ia belum mengetahui kepastian statusnya di Kalteng Putra. Sampai sekarang manajemen Kalteng Putra belum menghubunginya.
“Pihak manajemen belum menghubungi saya, kejelasannya seperti apa, sejak Oktober tahun lalu tidak ada keputusan, hanya disuruh balik dahulu, karena saat itu belum ada kepastian mengenai kelanjutan kompetisi,” ungkapnya, Selasa (17/1).
Saat ditanya terkait hak dan kewajiban pelatih dan para pemain, Freddy enggan memberikan komentar. Pelatih kawakan ini menyadari hanya beberapa saat memantau tim dan belum mendampingi di pinggir lapangan secara resmi. Karena itu ia tidak ingin berpolemik terlalu jauh.
“Saya enggak bisa jawab karena itu hak manajemen, entar malah saya yang disalahkan,” terang Freddy sembari melepas tawa.
Perihal diberhentikannya kompetisi Liga 2, menurutnya ada banyak pro dan kontra dan plus minusnya untuk kompetisi Liga 2. Secara tidak langsung ada banyak pemain yang di-nonjob-kan. Bakat pemain tidak bisa dikembangkan karena berhentinya kompetisi. Ada banyak pelatih yang juga kehilangan pekerjaan. Meski demikian Freddy meyakini keputusan yang diambil oleh pemangku kebijakan punya sisi positifnya.
“Ya, saya yakin PSSI dan LIB mengambil keputusan yang terbaik, meskipun ada pro kontranya, dengan diberhentikan kompetisi, sedikit banyak juga berdampak pada perekonomian para pemain yang menggantungkan hidup di dunia sepak bola,” tutupnya. (ena/ce/ram)