Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Di Piala Uber, Tetap Andalkan Greys/Apri

JAKARTA – Kejayaan bulu tangkis Indonesia di kejuaraan beregu sudah lama berlalu. Di ajang Piala Thomas, Merah Putih terakhir mengangkat trofi pada 2002. Lalu, di Piala Uber, malah lebih lampau lagi. Yakni, saat Susy Susanti dkk memenanginya pada 1996. Bahkan, dalam empat edisi terakhir Piala Uber, Indonesia selalu terhenti di babak perempat final.

Setelah tertunda setahun, Piala Uber akan diselenggarakan pada 9–17 Oktober di Aarhus, Denmark. Hanya berjarak satu pekan setelah Piala Sudirman yang dijadwalkan pada 26 September sampai 3 Oktober di Vantaa, Finlandia.

Karena itu, khusus tahun ini, setiap tim Uber berisi 12 pemain, bukan 10 pemain seperti edisi-edisi sebelumnya.

Dari hasil undian, tim Uber Indonesia berada di grup A bersama juara bertahan Jepang, Jerman, dan Prancis. Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky menyatakan bahwa Jepang memang menjadi lawan yang tangguh. Sementara itu, Jerman dan Prancis masih di bawah Indonesia.

’’Kalau lihat di Olimpiade lalu, Jepang bermain dengan tekanan yang sangat tinggi. Pelajarannya, kami tidak boleh takut dan optimistis bisa kalahkan mereka dengan persiapan yang baik, bermain dengan tenang, dan memberikan tekanan pada mereka,’’ kata Rionny dalam keterangan resminya.

Baca Juga :  Leani Bisa Dapat Bonus Rp 13,5 Miliar

Rionny mengakui, Tim Uber masih mengandalkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Patut diingat, di kejuaraan beregu, ada lima nomor yang akan dipertandingkan. Dibutuhkan kekuatan yang merata dan pemain pelapis yang bisa diandalkan. ’’Secara materi pemain, kami sedang siapkan, di ganda kedua dan ketiga juga tiga tunggal putri,’’ lanjut Rionny.

Pelatih ganda putri pelatnas Eng Hiang mengakui, kekuatan saat ini masih bertumpu pada peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greys/Apri (sebutan Greysia Polii/Apriyani Rahayu).

Skuad ganda putri saat ini mayoritas memang diisi pemain muda. Dan peringkat ganda putri terbaik di belakang Greys/Apri adalah Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Mereka menempati ranking ke-24 dunia. Ranking tersebut cukup jauh dari Greys/Apri yang ranking keenam dunia.

’’Kami sedang melakukan percepatan untuk performa mereka. Untuk saat ini, jangan terlalu mengharapkan prestasi (ganda putri, Red) dulu. Melihat kapasitas kerja saat ini. Untuk Piala Uber, tahun ini masih tersenyum dulu,’’ ujar Didi –sapaan Eng Hian dalam diskusi virtual pasca penyerahan bonus pelatih dari PB Djarum.

Baca Juga :  Dayung Sumbang Medali Pertama untuk Kalteng

PP PBSI memang belum merilis daftar skuad Piala Uber. Dari komposisi tunggal putri, kemungkinan akan diisi Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, dan Putri Kusuma Wardani.

Sementara itu, legenda bulu tangkis Indonesia Susy Susanti melihat skuad Indonesia harus bekerja keras jika ingin merebut Piala Uber tahun ini. Dia juga berpesan untuk tidak memandang sebelah mata tim Jerman dan Prancis.

’’Kekuatan hanya di Greys/Apri, sisanya fifty-fifty. Tujuannya lolos grup terlebih dahulu. Untuk jadi juara grup, agak berat ya. Apalagi di atas kertas, kalah dari Jepang semuanya,’’ kata peraih Piala Uber 1994 dan 1996 itu.

Dia juga menyoroti peran pemain tunggal yang punya peran sangat penting dalam kejuaraan grup ini.

’’Tunggal pertama, Gregoria, punya peran yang sangat penting. Kalau dia bisa main bagus, itu akan memengaruhi tim. Beberapa kali kita tahu, dia tampil menyulitkan lawan-lawan top. Tapi, hanya menyulitkan, belum rapi finishing-nya,’’ kata Susy. (jpc)

JAKARTA – Kejayaan bulu tangkis Indonesia di kejuaraan beregu sudah lama berlalu. Di ajang Piala Thomas, Merah Putih terakhir mengangkat trofi pada 2002. Lalu, di Piala Uber, malah lebih lampau lagi. Yakni, saat Susy Susanti dkk memenanginya pada 1996. Bahkan, dalam empat edisi terakhir Piala Uber, Indonesia selalu terhenti di babak perempat final.

Setelah tertunda setahun, Piala Uber akan diselenggarakan pada 9–17 Oktober di Aarhus, Denmark. Hanya berjarak satu pekan setelah Piala Sudirman yang dijadwalkan pada 26 September sampai 3 Oktober di Vantaa, Finlandia.

Karena itu, khusus tahun ini, setiap tim Uber berisi 12 pemain, bukan 10 pemain seperti edisi-edisi sebelumnya.

Dari hasil undian, tim Uber Indonesia berada di grup A bersama juara bertahan Jepang, Jerman, dan Prancis. Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky menyatakan bahwa Jepang memang menjadi lawan yang tangguh. Sementara itu, Jerman dan Prancis masih di bawah Indonesia.

’’Kalau lihat di Olimpiade lalu, Jepang bermain dengan tekanan yang sangat tinggi. Pelajarannya, kami tidak boleh takut dan optimistis bisa kalahkan mereka dengan persiapan yang baik, bermain dengan tenang, dan memberikan tekanan pada mereka,’’ kata Rionny dalam keterangan resminya.

Baca Juga :  Leani Bisa Dapat Bonus Rp 13,5 Miliar

Rionny mengakui, Tim Uber masih mengandalkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Patut diingat, di kejuaraan beregu, ada lima nomor yang akan dipertandingkan. Dibutuhkan kekuatan yang merata dan pemain pelapis yang bisa diandalkan. ’’Secara materi pemain, kami sedang siapkan, di ganda kedua dan ketiga juga tiga tunggal putri,’’ lanjut Rionny.

Pelatih ganda putri pelatnas Eng Hiang mengakui, kekuatan saat ini masih bertumpu pada peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greys/Apri (sebutan Greysia Polii/Apriyani Rahayu).

Skuad ganda putri saat ini mayoritas memang diisi pemain muda. Dan peringkat ganda putri terbaik di belakang Greys/Apri adalah Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Mereka menempati ranking ke-24 dunia. Ranking tersebut cukup jauh dari Greys/Apri yang ranking keenam dunia.

’’Kami sedang melakukan percepatan untuk performa mereka. Untuk saat ini, jangan terlalu mengharapkan prestasi (ganda putri, Red) dulu. Melihat kapasitas kerja saat ini. Untuk Piala Uber, tahun ini masih tersenyum dulu,’’ ujar Didi –sapaan Eng Hian dalam diskusi virtual pasca penyerahan bonus pelatih dari PB Djarum.

Baca Juga :  Dayung Sumbang Medali Pertama untuk Kalteng

PP PBSI memang belum merilis daftar skuad Piala Uber. Dari komposisi tunggal putri, kemungkinan akan diisi Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, dan Putri Kusuma Wardani.

Sementara itu, legenda bulu tangkis Indonesia Susy Susanti melihat skuad Indonesia harus bekerja keras jika ingin merebut Piala Uber tahun ini. Dia juga berpesan untuk tidak memandang sebelah mata tim Jerman dan Prancis.

’’Kekuatan hanya di Greys/Apri, sisanya fifty-fifty. Tujuannya lolos grup terlebih dahulu. Untuk jadi juara grup, agak berat ya. Apalagi di atas kertas, kalah dari Jepang semuanya,’’ kata peraih Piala Uber 1994 dan 1996 itu.

Dia juga menyoroti peran pemain tunggal yang punya peran sangat penting dalam kejuaraan grup ini.

’’Tunggal pertama, Gregoria, punya peran yang sangat penting. Kalau dia bisa main bagus, itu akan memengaruhi tim. Beberapa kali kita tahu, dia tampil menyulitkan lawan-lawan top. Tapi, hanya menyulitkan, belum rapi finishing-nya,’’ kata Susy. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/