Minggu, Oktober 6, 2024
33.8 C
Palangkaraya

Dibayar Bertahap, Terakhir 31 Oktober

Perjanjian Kalteng Putra Menyelesaikan Gaji 26 Pemain Musim 2019

JAKARTA – Ketegasan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dipertanyakan. Sebab, keputusan NDRC yang bersifat hukum tetap akhirnya harus bernegosiasi dengan keadaan. APPI akhirnya menerima permintaan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait tunggakan empat klub Liga 2.

Negosiasi pertama adalah tunggakan dari tiga klub. Yakni Persijap Jepara, PSKC Cimahi dan Persekat Tegal. Ketiga klub yang sudah mendapat sanksi dari NDRC, yakni larangan mendaftarkan pemain dalam tiga periode pendaftaran, akhirnya tetap bisa bermain di Liga 2.

Kenapa? PSSI menjamin tiga klub itu membayar dengan cara mencicil melalui pemotongan subsidi.

Hal tersebut dibenarkan General Manager APPI M Hardika Aji. APPI akhirnya setuju dengan korespondensi dari PSSI. ’’PSSI jadi jaminan bahwa pembayaran tunggakan akan melalui pemotongan subsidi dari PT LIB,’’ jelasnya.

Aji mengatakan, nilai tunggakan tiga klub tersebut tidak besar. Artinya, APPI yakin jumlah subsidi Liga 2 cukup. Tapi, detail pemotongannya masih dalam tahap pembicaraan.

Baca Juga :  Final Ideal Liga Santri Piala Kasad 2022

Negosiasi kedua adalah soal Kalteng Putra. Klub asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah itu punya tunggakan kepada 26 pemainnya musim 2019 dengan total nilai Rp 1,3 miliar akhirnya sepakat membayar secara bertahap. Yakni, pada Senin (27/8) lalu dan 31 Oktober mendatang.

Untuk Senin (27/9) malam, Aji menegaskan PSSI sudah membayar sebanyak 56,8 persen dari tunggakan. Dibayarkan melalui APPI. ’’Nanti sisanya 31 Oktober. Kami juga meminta surat perjanjian secara tertulis kepada PSSI, jika sisanya benar dibayar pada 31 Oktober mendatang,’’ tegasnya.

Jawa Pos pada Senin (27/9) malam mencoba mengonfirmasi kepada mantan pemain Kalteng Putra. Salah satunya adalah Dimas Galih. Pemain yang saat ini berkostum Sulut United itu mengaku belum menerima sepeser pun uang pembayaran haknya dari Kalteng Putra. ’’Belum ada yang masuk sama sekali. Katanya besok mas dibayar, tapi belum tahu lagi,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Ada 30 Pemain La Liga, Yang Tampil di Cabor Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2020

Di luar kasus tunggakan kepada pemain, salah satu klub Liga 2 yang baru saja melunasi tunggakannya, yakni PSPS Riau, ternyata masih menyimpan masalah. PSPS masih menunggak gaji mantan pelatihnya musim 2018. Yakni, Hendri Susilo.

Hal itu dibenarkan anggota Exco Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Rahmad Darmawan. Dia mengatakan bahwa APSSI sudah mengirim surat kepada PSPS mengenai hal tersebut. ’’Kami sudah mendapat penjelasan baik dari pihak PSPS ataupun yang melapor (Hendri Susilo),’’ bebernya. Sejauh ini, APSSI masih mencari jalan tengah. Sebab, kedua pihak saling klaim merasa benar. PSPS merasa sudah tidak ada tunggakan, sedangkan Hendri merasa haknya belum dibayarkan. ’’Kami masih mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan ini,’’ ucapnya. (jpc)

Perjanjian Kalteng Putra Menyelesaikan Gaji 26 Pemain Musim 2019

JAKARTA – Ketegasan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dipertanyakan. Sebab, keputusan NDRC yang bersifat hukum tetap akhirnya harus bernegosiasi dengan keadaan. APPI akhirnya menerima permintaan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait tunggakan empat klub Liga 2.

Negosiasi pertama adalah tunggakan dari tiga klub. Yakni Persijap Jepara, PSKC Cimahi dan Persekat Tegal. Ketiga klub yang sudah mendapat sanksi dari NDRC, yakni larangan mendaftarkan pemain dalam tiga periode pendaftaran, akhirnya tetap bisa bermain di Liga 2.

Kenapa? PSSI menjamin tiga klub itu membayar dengan cara mencicil melalui pemotongan subsidi.

Hal tersebut dibenarkan General Manager APPI M Hardika Aji. APPI akhirnya setuju dengan korespondensi dari PSSI. ’’PSSI jadi jaminan bahwa pembayaran tunggakan akan melalui pemotongan subsidi dari PT LIB,’’ jelasnya.

Aji mengatakan, nilai tunggakan tiga klub tersebut tidak besar. Artinya, APPI yakin jumlah subsidi Liga 2 cukup. Tapi, detail pemotongannya masih dalam tahap pembicaraan.

Baca Juga :  Final Ideal Liga Santri Piala Kasad 2022

Negosiasi kedua adalah soal Kalteng Putra. Klub asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah itu punya tunggakan kepada 26 pemainnya musim 2019 dengan total nilai Rp 1,3 miliar akhirnya sepakat membayar secara bertahap. Yakni, pada Senin (27/8) lalu dan 31 Oktober mendatang.

Untuk Senin (27/9) malam, Aji menegaskan PSSI sudah membayar sebanyak 56,8 persen dari tunggakan. Dibayarkan melalui APPI. ’’Nanti sisanya 31 Oktober. Kami juga meminta surat perjanjian secara tertulis kepada PSSI, jika sisanya benar dibayar pada 31 Oktober mendatang,’’ tegasnya.

Jawa Pos pada Senin (27/9) malam mencoba mengonfirmasi kepada mantan pemain Kalteng Putra. Salah satunya adalah Dimas Galih. Pemain yang saat ini berkostum Sulut United itu mengaku belum menerima sepeser pun uang pembayaran haknya dari Kalteng Putra. ’’Belum ada yang masuk sama sekali. Katanya besok mas dibayar, tapi belum tahu lagi,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Ada 30 Pemain La Liga, Yang Tampil di Cabor Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2020

Di luar kasus tunggakan kepada pemain, salah satu klub Liga 2 yang baru saja melunasi tunggakannya, yakni PSPS Riau, ternyata masih menyimpan masalah. PSPS masih menunggak gaji mantan pelatihnya musim 2018. Yakni, Hendri Susilo.

Hal itu dibenarkan anggota Exco Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Rahmad Darmawan. Dia mengatakan bahwa APSSI sudah mengirim surat kepada PSPS mengenai hal tersebut. ’’Kami sudah mendapat penjelasan baik dari pihak PSPS ataupun yang melapor (Hendri Susilo),’’ bebernya. Sejauh ini, APSSI masih mencari jalan tengah. Sebab, kedua pihak saling klaim merasa benar. PSPS merasa sudah tidak ada tunggakan, sedangkan Hendri merasa haknya belum dibayarkan. ’’Kami masih mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan ini,’’ ucapnya. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/