Jumat, Juni 27, 2025
30.1 C
Palangkaraya

Drama Transfer Jay Idzes: Udinese Menyerah, Ada Pintu Liga Champions Menanti?

KALTENG POS – Mimpi Jay Idzes untuk bergabung dengan Udinese di Serie A tampaknya harus kandas di tengah jalan. Kapten Timnas Indonesia ini gagal mewujudkan perpindahan ke klub asal Friuli tersebut akibat tuntutan harga Venezia yang dinilai terlalu tinggi oleh manajemen Udinese. Namun, kabar baiknya, Bologna dan Lecce dilaporkan siap menyambut bek tengah tangguh ini.

Mengapa Transfer Udinese Terganjal?

Spekulasi kepindahan Jay Idzes ke Udinese sebenarnya memiliki fondasi logis yang kuat. Udinese sangat membutuhkan pengganti untuk Jaka Bijol, bek tengah Slovenia yang baru saja dijual ke Leeds United dengan nilai fantastis €22 juta. Posisi ini menjadi prioritas utama Udinese dalam bursa transfer musim panas ini.

Profil Idzes sebagai bek tengah berusia 25 tahun dengan pengalaman internasional dan konsistensi performa di Venezia, bahkan dipercaya sebagai kapten tim, menjadikannya kandidat ideal. Namun, realitas finansial Udinese tidak semudah yang dibayangkan. Dari €22 juta yang diterima dari penjualan Bijol, klub harus menyisihkan 10% atau €2,2 juta untuk CSKA Moskow sebagai bagian dari klausul sell-on fee.

Sisa dana €19,8 juta tersebut harus dialokasikan untuk berbagai kebutuhan skuad. Ketika Venezia menetapkan harga Idzes mendekati valuasi Transfermarkt €7,5 juta (sekitar Rp141 miliar), Udinese menganggap investasi tersebut terlalu besar untuk satu pemain pengganti.

Baca Juga :  Tahan Imbang Sylva Kalteng, Pessukma Buka Asa Lolos Putaran Nasional Liga 4

Perbandingan dengan rekrutmen Bijol tiga tahun lalu (€4 juta dari CSKA Moskow) semakin membuat Udinese ragu. Perbedaan signifikan ini mencerminkan inflasi pasar transfer pasca-pandemi. Udinese belum yakin apakah kualitas Idzes sebanding dengan premium price yang harus dibayar.

Peluang Emas dari Bologna dan Lecce

Keraguan Udinese justru menjadi kesempatan terbuka yang bisa dimanfaatkan kompetitor lain di Serie A. Bologna dan Lecce dilaporkan mulai mengintensifkan pendekatan mereka terhadap Idzes, menciptakan persaingan yang semakin ketat.

Bologna: Klub yang baru saja lolos ke Liga Champions ini memiliki daya tarik tersendiri dengan menawarkan pengalaman kompetisi Eropa. Ini bisa menjadi lompatan karier signifikan bagi Idzes.

Lecce: Meskipun dengan status yang lebih modest, Lecce dapat memberikan jaminan waktu bermain yang lebih besar kepada Idzes. Ini penting bagi pemain yang ingin terus mengembangkan performanya.

Posisi Kuat Venezia dan Nilai Jay Idzes di Pasar

Situasi ini menciptakan posisi tawar yang lebih kuat bagi Venezia dalam mempertahankan harga tinggi untuk kapten mereka. Keputusan mempertahankan harga tinggi Idzes bukanlah tanpa dasar:

Jay Idzes telah menjadi tulang punggung pertahanan tim dan figur kepemimpinan yang sulit digantikan.

Kontraknya yang masih berlaku hingga 2027 memberikan posisi negosiasi yang kuat bagi Venezia. Mereka tidak dalam tekanan untuk menjual.

Performa Idzes bersama Timnas Indonesia di berbagai turnamen internasional telah meningkatkan nilai, terutama di pasar Asia yang semakin menguntungkan secara komersial.

Baca Juga :  PSIS vs PSS Hari Ini: Super Elang Jawa di Ujung Tanduk, Siap-Siap Terdegradasi?

Langkah Selanjutnya untuk Jay Idzes

Kegagalan transfer ke Udinese sebenarnya bukan akhir dari segalanya bagi Idzes. Venezia tetap memberikan platform yang solid untuk pengembangan kariernya. Namun, dari perspektif ambisi karier, gagalnya perpindahan ini mungkin menunda rencana Idzes untuk bermain di level yang lebih tinggi dalam kompetisi domestik Italia.

Kasus Idzes ini menjadi cermin realitas pasar transfer modern yang semakin kompleks. Harga tinggi tidak selalu menjamin transfer akan terjadi, terutama ketika klub pembeli memiliki batasan anggaran dan alternatif lain di pasar. Bagi pemain Indonesia lainnya, situasi ini menunjukkan pentingnya membangun nilai pasar secara konsisten sambil tetap realistis terhadap ekspektasi transfer. Kualitas performa harus sejalan dengan tuntutan harga yang wajar di mata klub-klub potensial.

 

Minat Bologna dan Lecce menunjukkan bahwa reputasi Idzes di Serie A tetap solid dan menarik perhatian. Bursa transfer masih berlangsung beberapa minggu ke depan, memberikan waktu bagi semua pihak untuk melakukan negosiasi ulang atau mencari solusi kreatif. Yang pasti, Jay Idzes tetap menjadi salah satu pemain Indonesia paling berharga di pasar Eropa, dengan atau tanpa perpindahan ke Udinese musim ini. ***

 

KALTENG POS – Mimpi Jay Idzes untuk bergabung dengan Udinese di Serie A tampaknya harus kandas di tengah jalan. Kapten Timnas Indonesia ini gagal mewujudkan perpindahan ke klub asal Friuli tersebut akibat tuntutan harga Venezia yang dinilai terlalu tinggi oleh manajemen Udinese. Namun, kabar baiknya, Bologna dan Lecce dilaporkan siap menyambut bek tengah tangguh ini.

Mengapa Transfer Udinese Terganjal?

Spekulasi kepindahan Jay Idzes ke Udinese sebenarnya memiliki fondasi logis yang kuat. Udinese sangat membutuhkan pengganti untuk Jaka Bijol, bek tengah Slovenia yang baru saja dijual ke Leeds United dengan nilai fantastis €22 juta. Posisi ini menjadi prioritas utama Udinese dalam bursa transfer musim panas ini.

Profil Idzes sebagai bek tengah berusia 25 tahun dengan pengalaman internasional dan konsistensi performa di Venezia, bahkan dipercaya sebagai kapten tim, menjadikannya kandidat ideal. Namun, realitas finansial Udinese tidak semudah yang dibayangkan. Dari €22 juta yang diterima dari penjualan Bijol, klub harus menyisihkan 10% atau €2,2 juta untuk CSKA Moskow sebagai bagian dari klausul sell-on fee.

Sisa dana €19,8 juta tersebut harus dialokasikan untuk berbagai kebutuhan skuad. Ketika Venezia menetapkan harga Idzes mendekati valuasi Transfermarkt €7,5 juta (sekitar Rp141 miliar), Udinese menganggap investasi tersebut terlalu besar untuk satu pemain pengganti.

Baca Juga :  Tahan Imbang Sylva Kalteng, Pessukma Buka Asa Lolos Putaran Nasional Liga 4

Perbandingan dengan rekrutmen Bijol tiga tahun lalu (€4 juta dari CSKA Moskow) semakin membuat Udinese ragu. Perbedaan signifikan ini mencerminkan inflasi pasar transfer pasca-pandemi. Udinese belum yakin apakah kualitas Idzes sebanding dengan premium price yang harus dibayar.

Peluang Emas dari Bologna dan Lecce

Keraguan Udinese justru menjadi kesempatan terbuka yang bisa dimanfaatkan kompetitor lain di Serie A. Bologna dan Lecce dilaporkan mulai mengintensifkan pendekatan mereka terhadap Idzes, menciptakan persaingan yang semakin ketat.

Bologna: Klub yang baru saja lolos ke Liga Champions ini memiliki daya tarik tersendiri dengan menawarkan pengalaman kompetisi Eropa. Ini bisa menjadi lompatan karier signifikan bagi Idzes.

Lecce: Meskipun dengan status yang lebih modest, Lecce dapat memberikan jaminan waktu bermain yang lebih besar kepada Idzes. Ini penting bagi pemain yang ingin terus mengembangkan performanya.

Posisi Kuat Venezia dan Nilai Jay Idzes di Pasar

Situasi ini menciptakan posisi tawar yang lebih kuat bagi Venezia dalam mempertahankan harga tinggi untuk kapten mereka. Keputusan mempertahankan harga tinggi Idzes bukanlah tanpa dasar:

Jay Idzes telah menjadi tulang punggung pertahanan tim dan figur kepemimpinan yang sulit digantikan.

Kontraknya yang masih berlaku hingga 2027 memberikan posisi negosiasi yang kuat bagi Venezia. Mereka tidak dalam tekanan untuk menjual.

Performa Idzes bersama Timnas Indonesia di berbagai turnamen internasional telah meningkatkan nilai, terutama di pasar Asia yang semakin menguntungkan secara komersial.

Baca Juga :  PSIS vs PSS Hari Ini: Super Elang Jawa di Ujung Tanduk, Siap-Siap Terdegradasi?

Langkah Selanjutnya untuk Jay Idzes

Kegagalan transfer ke Udinese sebenarnya bukan akhir dari segalanya bagi Idzes. Venezia tetap memberikan platform yang solid untuk pengembangan kariernya. Namun, dari perspektif ambisi karier, gagalnya perpindahan ini mungkin menunda rencana Idzes untuk bermain di level yang lebih tinggi dalam kompetisi domestik Italia.

Kasus Idzes ini menjadi cermin realitas pasar transfer modern yang semakin kompleks. Harga tinggi tidak selalu menjamin transfer akan terjadi, terutama ketika klub pembeli memiliki batasan anggaran dan alternatif lain di pasar. Bagi pemain Indonesia lainnya, situasi ini menunjukkan pentingnya membangun nilai pasar secara konsisten sambil tetap realistis terhadap ekspektasi transfer. Kualitas performa harus sejalan dengan tuntutan harga yang wajar di mata klub-klub potensial.

 

Minat Bologna dan Lecce menunjukkan bahwa reputasi Idzes di Serie A tetap solid dan menarik perhatian. Bursa transfer masih berlangsung beberapa minggu ke depan, memberikan waktu bagi semua pihak untuk melakukan negosiasi ulang atau mencari solusi kreatif. Yang pasti, Jay Idzes tetap menjadi salah satu pemain Indonesia paling berharga di pasar Eropa, dengan atau tanpa perpindahan ke Udinese musim ini. ***

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/