SELAIN nama Lionel Messi yang disorot lantaran bertemu dengan dengan mantan klub yang pernah dibelanya beberapa musim, ada nama Luis Suarez, dan Desire Doue. Kita akan menanti ketajaman Suarez dan sihir Doue
Inter Miami akan melakoni laga berat menghadapi juara Liga Champions Paris Saint German (PSG) dalamlaga babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025, di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, Minggu (29/6/2025) pukul 23.00 WIB.
Luis Suraez, dalam usia 38 tahun dan tampil di panggung FIFA Club World Cup 2025 bersama para bintang besar sepak bola dunia, membuktikan bahwa dirinya masih belum habis.
Menyadari suara-suara sumbang yang meragukannya, penyerang veteran Inter Miami CF itu memilih menjawab kritik dengan aksi nyata di atas lapangan.
Dengan koleksi lebih dari 550 gol sepanjang karier gemilangnya yang telah berlangsung selama dua dekade, pemain berjuluk El Pistolero itu masih terus memburu gol.
Golnya ke gawang SE Palmeiras merupakan yang kesembilan pada tahun kalender ini. Lebih dari itu, ia juga telah mencatatkan 10 assist dalam 24 pertandingan sepanjang 2025, termasuk umpan dada brilian yang mengawali gol pembuka Tadeo Allende ke gawang tim asal Sao Paulo tersebut.
“Luis Enrique dan Maestro [Oscar Washington] Tabarez bersama tim nasional Uruguay adalah dua pelatih yang paling berpengaruh dalam karier saya, dalam hal apa yang mereka ajarkan dan apa yang saya pelajari selama bekerja bersama mereka,” ungkap Suarez sesaat setelah hasil imbang 2-2 melawan Palmeiras yang memastikan posisi runner-up di Grup A.
Ketika ditanya tentang pelatih PSG saat ini yang sudah pasti tengah menyusun strategi untuk meredam Suarez pada hari Minggu sang penyerang menjawab:
“Pengaruhnya sangat besar bagi saya. Saya memang sudah memiliki naluri kompetitif, tapi dia berhasil meningkatkan itu. Ia mengajarkan saya untuk bermain di area tertentu yang sebelumnya tidak saya kenal, karena saya jarang menyentuh bola dan harus memulai tekanan dari lini depan. Secara pribadi, saya sangat menghormati dan mengagumi bagaimana dia bisa memaksimalkan kemampuan para pemainnya.”ucapnya dikutip dari laman FIFA.
Menanti Sihir Doue
Sementara itu, Desire Doue mengungkapkan faktor kunci di balik perkembangan pesatnya setelah mencuat sebagai salah satu pemain muda paling menarik di dunia.
Kurang dari setahun yang lalu, Desire Doue tengah bersiap menuju Olimpiade sebagai bagian dari skuad Prancis yang membidik medali emas bersejarah di tanah sendiri.
Meski harus puas meraih perak setelah takluk dari Spanyol di final Paris 2024, penampilan gemilang Doue di sepanjang turnamen memberikan gambaran nyata kepada dunia akan potensinya yang luar biasa.
Dan ia telah membuktikan janji itu, bahkan melampauinya. Dalam 12 bulan terakhir, Doue menyelesaikan transfer bernilai tinggi dari Rennes ke Paris Saint-Germain, menjelma menjadi sosok kunci dalam skuad asuhan Luis Enrique, meraih penghargaan Pemain Terbaik Pertandingan berkat dua golnya di final Liga Champions UEFA, serta melakukan debut senior bersama tim nasional Prancis.
Profil Doue pun melejit, dan ia tiba di ajang FIFA Club World Cup sebagai bintang global sejati.
Menjelang laga babak 16 besar PSG melawan Inter Miami CF pada hari Minggu, FIFA meminta pemain berusia 20 tahun itu mengungkap alasan utama di balik perkembangan pesatnya. Jawabannya mencerminkan pribadi yang memiliki kemampuan setinggi kematangannya.
“Disiplin,” ujar Doué. “Disiplin yang saya terapkan setiap hari adalah hal yang paling penting.”
Kini, penyerang muda itu bersiap menjalani laga besar lainnya saat PSG bentrok dengan Lionel Messi dan kolega di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta.
“Saya hanya mencoba bermain sepak bola saya sendiri, menikmati permainan,” ucap Doue saat ditanya bagaimana ia menghadapi pertandingan berintensitas tinggi seperti ini.
“Dalam laga besar seperti ini, yang dirasakan adalah gairah bermain, kesenangan bermain. Semua orang memberikan seratus persen di atas lapangan, dan ketika Anda punya rekan setim seperti saya yang tampil sangat baik, itu sangat membantu.”(ram)