Kami sangat menyayangkan kejadian itu. Sangat ironis kalau salah objek wisata kebanggaan masyarakat Kota Sampit itu dijadikan tempat untuk berbuat hal tidak senonoh, maka dari itu kami minta lakukan pengawasan di tempat tersebut agar tidak terulang lagi hal serupa yang membuat imej kurang baik terhadap ikon Jelawat karena dipergunakan sebagai tempat mesum
APBD tahun 2023 ini diharapkan mampu mendukung pencapaian target pembangunan dengan tetap antisipatif dan responsif terhadap berbagai kemungkinan yang sangat dinamis termasuk laju inflasi yang tinggi
Kami melihat Sungai Mentaya dapat menjadi sumber PAD bagi kita, kami sudah meninjau te Tersus dan TUKS yang berada di Kabupaten Kotim, maka kami mengingatkan kembali kepada pemerintah untuk dapat mengoptimalkan PAD dari perairan Sungai Mentaya
Kami mengingatkan pemerintah daerah untuk mengubah pola pikir dalam pembangunan, Jangan ada lagi pembangunan yang minim manfaatnya terhadap masyarakat kita
Telah Mendapat Penghargaan APE dari Pemerintah Pusat
SAMPIT - Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapatkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) untuk pertama kalinya, dengan kategori pratama. Penghargaan...
SAMPIT - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Rudianur turut menghadiri langsung musyawarah desa (musdes) di Desa Pondok Damar, Kecamatan Mentaya...