Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas inisiasi Pembentukan Klaster Logistik Daerah Tahun 2024.
Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran SIP memberikan perhatian serius terhadap kasus kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) beberapa wktu terakhir yang mulai mengalami peningkatan khususnya di Kota Palangka Raya dan juga Kabupaten lainnya di Kalteng.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi momok tersendiri bagi Provinsi Kalteng, terutama di Kota Palangka Raya. Hujan yang dirindukan tak kunjung datang. Lahan gambut yang mengering, menjadi mudah terbakar.
Kebakaran dan bahaya lainnya kerap mengintai masyarakat, sehingga melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya pemerintah hadir untuk membantu dan memberikan keselamatan masyarakat, Pembinaan dan Peningkatan Keterampilan Aparatur dan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Kota Palangka Raya Tahun 2024, "Kegiatan ini sangat strategis mengingat setiap tahun kita menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sehingga mereka harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai," ujarnya.
Naiknya hampir empat kali lipat, hal ini sejalan dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini sering panas, sehingga meningkatkan potensi munculnya titik api.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah kembali menyampaikan perkembangan terkini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Kabupaten/Kota, per tanggal 15 September 2024 kemarin.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, hingga Minggu (18/8/2024), telah terjadi 93 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menghanguskan total area seluas 30,16 hektar.