Tahun ini, Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bencana ini tak hanya terjadi di lahan-lahan kosong milik masyarakat yang tak berpenghuni, tetapi juga di kawasan konservasi yang menjadi habitat bagi flora dan fauna penting.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalteng terus terjadi bahkan cenderung mengalami peningkatan selama Agustus ini. Kebakaran juga melanda kawasan Taman Nasional Sebangau (TNS), sepanjang 2023 ini puluhan hekatre (Ha) lahan terbakar. Hal itu diuangkapkan oleh Kepala Balai TNS, Ruswanto.
Sudah hampir satu bulan, air di sungai Sebangau surut. Area yang dijadikan objek wisata itu terlihat lumpur. Kapal susur sungai yang menjadi andalan utama masih tetap berlayar melayani para wisatawan yang ingin menikmati panorama hijau Sebangau.
PAGI itu begitu cerah. Saya (penulis) dan rombongan bertolak dari Dermaga Kereng Bangkirai. Perahu ces dengan panjang sekitar lima meter telah siap untuk mengantar kami ke lokasi tujuan. Perahu itu ditumpangi empat orang, termasuk motoris.
Satu juta bibit pohon ditargetkan akan ditanam di Taman Nasional Sebangau (TNS). Gerakan itu diresmikan pada momen Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), awal Agustus lalu. Lantas, bagaimana perkembangan saat ini? Berikut tulisannya.
Aspirasi Masyarakat dari Reses di Kecamatan Sebangau
PALANGKA RAYA - Jajaran anggota DPRD Kalteng Dapil 1 Kalteng yang meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan...
PALANGKA RAYA- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) bersama Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS),...