Perjalanan hidup Prof Bhayu Rhama ST MBA PhD merupakan bukti nyata bahwa ketekunan, komitmen, dan semangat untuk berbagi ilmu dapat membawa seseorang mencapai puncak akademik. Lahir di Jombang pada 5 Januari 1979, kini ia dikenal sebagai profesor dengan pengalaman panjang sebagai praktisi dan akademisi.Â
MELINDA menjalani magang di Dispursip Kalteng pada 2024. Dari tugas yang diberikan, remaja yang akrab disapa Melin, bersama rekannya, Erik, mengembangkan aplikasi untuk mengintegrasikan data perjalanan dinas pegawai dalam satu sistem yang lebih efisien.
Hari ini, Sabtu (1/2/2025), Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar acara pengukuhan Prof. Dr. Titin Apung Atikah, S.P., M.P. sebagai Guru Besar bidang Budidaya Pertanian dan Perkebunan.
Memasuki usia ke-61, Universitas Palangka Raya (UPR) terus berupaya meningkatkan kualitas akademik dan pelayanan pendidikan. Pada peringatan dies natalis ke-61, UPR telah mengelola 63 program studi (prodi), yang terdiri atas 2 program doktor (S-3), 15 program magister (S-2), 43 program sarjana (S-1), 2 program profesi, dan 1 program diploma IV atau sarjana terapan.
engetahuan lokal ialah suatu warisan yang harus terus di lestarikan karena ini adalah bekal untuk masa depan dan Pengetahuan lokal dalam pertanian akan terus ditemui dan terus berkembang pada setiap daerah salah satunya di Desa Tewang Karangan
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Palangka Raya menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan wirausaha kuliner bagi siswa Jurusan Kuliner di SMKN 3 Palangka Raya
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK UPR) yang tergabung dalam tim Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter (PSKPS) sukses meraih juara 1 ajang Regional Medical Olimpiad (RMO) 2024 bidang infeksi tropis, yang diselenggarakan di Kota Semarang, 17-20 Oktober.
Daging ikan diolah menjadi abon, kulit ikan diolah menjadi kerupuk kulit, tulang diolah menjadi tepung tulang dan digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan snak stik dan jeroan ikan diolah menjadi pakan ikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para anggota Sanggar Mapas berhasil mempelajari nilai-nilai penting seperti integritas, religiusitas, nasionalisme, kemandirian, dan kegotongroyongan melalui proses kreatif penciptaan teater ini.