LEDAKAN terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat TNI AD tengah melakukan kegiatan pemusnahan amunisi usang di sebuah lahan konservasi milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Lokasi ini telah rutin digunakan sebagai tempat pembuangan amunisi tak layak pakai dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, yang berada di bawah komando Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (Puspalad).
Informasi yang dihimpun, ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal, termasuk anggota militer dan warga sipil.
Kegiatan pemusnahan amunisi tak layak pakai yang seharusnya berjalan aman berubah menjadi malapetaka.
Itu setelah terjadi ledakan yang menewaskan 13 orang di lokasi kejadian.
Kronologi bermula dari pelaksanaan pemusnahan sekitar pukul 09.30 Wib.
Amunisi dalam ledakan tragis yang mengguncang Desa Sagara dipastikan berasal dari granat dan mortir kedaluwarsa.(ram)