RADANG tenggorokan, atau faringitis, adalah kondisi medis yang umum terjadi dan ditandai dengan peradangan pada tenggorokan.
Meskipun sering dianggap sebagai gangguan ringan, radang tenggorokan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi virus dan bakteri hingga iritasi akibat faktor lingkungan.
Dilansir dari pafisabangmarauke.org, pemahaman yang baik mengenai penyebab, gejala, dan cara pengobatan radang tenggorokan sangat penting untuk penanganan yang tepat.
Penyebab Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik infeksi maupun non-infeksi. Berikut penjelasan lebih lanjut:
- Infeksi Virus
Infeksi virus merupakan penyebab paling umum dari radang tenggorokan. Beberapa virus yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain:
Virus Influenza: Penyebab utama flu musiman yang dapat disertai dengan radang tenggorokan.
Virus Epstein-Barr: Penyebab mononukleosis, yang ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan radang tenggorokan.
Virus Varicella Zoster: Penyebab cacar air yang dapat menyebabkan komplikasi pada tenggorokan.
Virus Paramyxovirus: Penyebab campak yang dapat disertai dengan radang tenggorokan.
Coronavirus (SARS-CoV-2): Penyebab COVID-19 yang dapat menimbulkan gejala radang tenggorokan.
Virus Coxsackie: Penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
Rhinovirus: Penyebab utama pilek yang sering disertai dengan radang tenggorokan.
Adenovirus: Penyebab infeksi saluran pernapasan atas yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
- Infeksi Bakteri
Selain virus, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan radang tenggorokan. Jenis bakteri yang umum ditemukan antara lain:
Streptococcus pyogenes: Penyebab utama dari faringitis streptokokus.
Staphylococcus aureus: Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada tenggorokan.
Chlamydia pneumoniae: Penyebab infeksi saluran pernapasan yang dapat melibatkan tenggorokan.
Mycoplasma pneumoniae: Bakteri yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
Neisseria gonorrhoeae: Penyebab infeksi menular seksual yang dapat melibatkan tenggorokan.
Klebsiella pneumoniae: Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada tenggorokan.
- Infeksi Jamur
Infeksi jamur, seperti Candida albicans, dapat menyebabkan radang tenggorokan, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani kemoterapi.
- Alergi
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu hewan, atau makanan tertentu dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Gejala yang muncul dapat berupa gatal, kering, atau nyeri pada tenggorokan.
- Iritasi Lingkungan
Paparan terhadap asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan peradangan. Udara kering, terutama di ruangan ber-AC, juga dapat menyebabkan tenggorokan terasa kering dan gatal.
- Penggunaan Suara Berlebihan
Berbicara atau berteriak dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan otot tenggorokan dan menimbulkan rasa sakit atau iritasi.
- Penyakit Asam Lambung (GERD)
Refluks asam lambung ke tenggorokan dapat menyebabkan iritasi dan radang pada tenggorokan, yang dikenal dengan istilah laringofaringeal refluks.
- Tumor atau Kanker Tenggorokan
Meskipun jarang, tumor atau kanker pada tenggorokan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, kesulitan menelan, atau perubahan suara.
Gejala Radang Tenggorokan
Gejala radang tenggorokan dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:
Nyeri atau Gatal pada Tenggorokan: Rasa sakit atau gatal yang dapat memburuk saat menelan.
Kesulitan Menelan: Rasa sakit saat menelan makanan atau minuman.
Pembengkakan Amandel: Amandel yang membesar dan kemerahan.
Demam: Panas tubuh yang meningkat, terutama pada infeksi bakteri.
Suara Serak atau Hilang: Perubahan suara akibat iritasi pada pita suara.
Batuk: Batuk ringan yang dapat disertai dengan lendir.
Hidung Tersumbat atau Bersin: Gejala yang sering menyertai infeksi virus.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar di leher yang membesar dan terasa nyeri.
Kelelahan atau Lemas: Rasa lelah yang berlebihan tanpa sebab jelas.
Pada kasus yang lebih serius, radang tenggorokan dapat disertai dengan gejala seperti sesak napas, ruam kulit, atau nyeri sendi. Jika gejala-gejala tersebut muncul, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Pengobatan Radang Tenggorokan
Pengobatan radang tenggorokan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa langkah pengobatan yang umum dilakukan:
- Perawatan Mandiri di Rumah
Untuk radang tenggorokan ringan, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan gejala:
Berkumur dengan Larutan Garam: Campurkan setengah hingga satu sendok teh garam dalam segelas air hangat, kemudian berkumur beberapa kali sehari.
Minum Banyak Cairan: Konsumsi air putih, teh herbal, atau kaldu untuk menjaga kelembapan tenggorokan.
Mengonsumsi Makanan Lembut dan Dingin: Hindari makanan pedas atau keras yang dapat mengiritasi tenggorokan.
Menggunakan Obat Pereda Nyeri: Obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam.
Beristirahat yang Cukup: Istirahat membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat pemulihan.
Menghindari Iritan: Hindari merokok dan paparan asap rokok, serta polusi udara.
- Pengobatan Medis
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau disertai dengan demam tinggi, kesulitan bernapas, atau pembengkakan kelenjar getah bening yang signifikan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab pasti dari radang tenggorokan.
Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, seperti faringitis streptokokus, dokter akan meresepkan antibiotik.
Obat Antivirus: Untuk infeksi virus tertentu, obat antivirus mungkin diperlukan.
Obat Antihistamin: Jika radang tenggorokan disebabkan oleh alergi, obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala.
Obat Refluks Asam: Untuk radang tenggorokan akibat GERD, obat yang mengurangi produksi asam lambung mungkin diresepkan.
Prosedur Medis: Pada kasus yang lebih serius, seperti abses peritonsil, prosedur drainase atau pembedahan mungkin diperlukan.
Pencegahan Radang Tenggorokan
Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko radang tenggorokan antara lain:
Menjaga Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir.
Menghindari Kontak dengan Penderita: Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit tenggorokan.
Menjaga Kelembapan Udara: Gunakan humidifier di ruangan untuk menjaga kelembapan udara.
Menghindari Iritan: Hindari merokok dan paparan asap rokok, serta polusi udara.
Menggunakan Pelindung Suara: Gunakan pelindung suara jika bekerja di lingkungan yang bising.
Menghindari Makanan atau Minuman yang Iritatif: Hindari makanan atau minuman yang terlalu panas, pedas, atau asam.
Radang tenggorokan adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, bakteri, alergi, dan iritasi lingkungan.
Meskipun sering sembuh dengan sendirinya, penting untuk memahami penyebab dan gejala radang tenggorokan agar dapat melakukan penanganan yang tepat.
Jika gejala tidak membaik atau disertai dengan gejala berat, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Pencegahan melalui kebersihan diri dan menghindari faktor risiko dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya radang tenggorokan.(hms)