PALANGKA RAYA – Pasangan calon nomor urut 2 pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara, Jimmy Carter, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh menjaga integritas dan sportivitas dalam kontestasi demokrasi ini. Hal itu disampaikannya usai mengikuti rapat koordinasi kesiapan PSU yang digelar di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur, Rabu (25/6/2025).
Jimmy menekankan bahwa seluruh pihak, termasuk pasangan calon, harus memegang teguh komitmen yang telah disepakati sebelumnya untuk menciptakan PSU yang damai, bersih, dan bermartabat.
“Pertama-tama kami diminta untuk menegaskan kembali komitmen terhadap pelaksanaan PSU yang bebas dari praktik-praktik manipulatif, khususnya politik uang. Kami sudah menyatakan sikap itu, bahkan sejak 17 Juni kemarin dalam deklarasi bersama,” jelasnya.
Menurutnya, menjaga proses demokrasi yang bersih adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya penyelenggara, tetapi juga para peserta pemilu.
“Kami berharap kedua pasangan calon tetap konsisten dengan komitmen tersebut. Karena kalau ingin PSU ini berjalan lancar, kuncinya ada pada integritas dan kedewasaan politik semua pihak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jimmy juga merespons soal pentingnya sikap legowo dalam menghadapi hasil pemungutan suara. Ia mengingatkan bahwa dalam setiap kontestasi, menang dan kalah adalah hal yang wajar.
“Siap menang, siap kalah. Itu bagian dari demokrasi. Kalau semua mau menang, tidak ada yang kalah. Tapi kalau dua-duanya tidak siap kalah, itu yang berbahaya,” tegasnya.
Ia bahkan menyebutkan, pengalaman pemilu sebelumnya bisa menjadi pelajaran penting agar tidak terulang kembali ketegangan pasca-pemilu.
“Kemarin sudah ada contohnya. Jadi kalau kita berani maju, kita juga harus berani kalah. Tapi tentu, yang kita harapkan adalah kemenangan. Tapi kemenangan itu harus didapat dengan cara yang jujur dan adil,” tambahnya.
Jimmy mengajak seluruh masyarakat Barito Utara untuk turut menjaga kedamaian dan tidak mudah terprovokasi. Ia menegaskan bahwa pesta demokrasi seharusnya menjadi ajang adu gagasan, bukan adu kekuatan atau konflik. (zia/ram)