SAMPIT-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun ini kembali menggulirkan program bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SMA/SMK negeril.
Kebijakan ini disambut baik oleh pihak sekolah yang berharap dapat meringankan beban orang tua murid di tengah kenaikan biaya pendidikan.
Kepala SMAN 2 Sampit, Kodarahim, menyampaikan bahwa bantuan seragam ini akan diberikan kepada seluruh siswa baru yang dinyatakan lulus seleksi.
Teknis pengadaan seragam pun sudah dipersiapkan, meskipun detail kedatangan barang masih menunggu informasi lanjutan.
“Teknisnya nanti siswa yang lulus ini mengisi ukuran baju, celana, sampai sepatu. Mereka menyediakan putih abu-abu, batik, pramuka, olahraga, dan sepatu,” jelas Kodarahim.
Ia menambahkan, emblem sekolah yang berbeda-beda masih menjadi pembahasan di tingkat provinsi. “Kemarin diusulkan nama juga. Kata mereka menyesuaikan dengan dana yang ada. Emblem itu kan nama sekolah beda-beda. Itu masih dibahas mereka,” katanya.
Menurut Kodarahim, seragam bantuan tersebut akan dikirim dalam kondisi sudah jadi, menyesuaikan dengan data yang diusulkan oleh sekolah.
Pengusulan ukuran dan jumlah seragam baru dilakukan setelah pengumuman kelulusan siswa yang dijadwalkan besok.
“Tapi kalau orang tua mau bikin lagi, itu hak mereka. Mereka cari sendiri seragamnya. Yang jelas sudah dapat dari provinsi,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), SMAN 2 Sampit mencatat jumlah pendaftar yang cukup tinggi tahun ini. Ketua SPMB SMAN 2 Sampit yang juga Wakil Kepala Sekolah, Teguh Karyadi, mengatakan pendaftaran sempat membludak terutama pada hari pertama hingga ketiga.
“Total pendaftar ada 890 orang. Kuota yang diterima 432 siswa, tapi kita tidak tahu pengumuman besok,” kata Teguh.
Teguh juga merinci sebaran jalur penerimaan, yaitu domisili dengan 598 pendaftar diterima 266 siswa, jalur prestasi 176 pendaftar diterima 85 siswa, afirmasi 91 pendaftar diterima 63 siswa, dan jalur mutasi 26 pendaftar diterima 18 siswa.
“Tahun ini meningkat dari tahun lalu. Sistem hampir sama, cuma jalur domisili sekarang lebih mengutamakan nilai ijazah. Kalau prestasi ini baru tahun ini, jadi yang dari luar zonasi bisa mendaftar walaupun tidak berdomisili di sini,” jelas Teguh.
Menanggapi isu pungutan liar (pungli) yang kerap muncul setiap musim PPDB, Teguh memastikan di SMAN 2 Sampit tidak terjadi pungli karena pengawasan sangat ketat. “Untuk pungli itu sendiri di sini tidak ada. Karena kita diawasi ketat, sampai BPK yang turun. Sudah di wanti-wanti oleh dinas,” tegasnya.
Dengan adanya bantuan seragam gratis dan proses PPDB yang transparan, diharapkan siswa baru dapat memulai tahun ajaran dengan semangat baru tanpa terbebani biaya tambahan yang besar. Para siswa baru akan mulai masuk pada 14 Juli mendatang, setelah melalui pra-MPLS pada 7 dan 8 Juli, serta kegiatan MPLS pada 9 hingga 11 Juli. (mif)