SAAT disebut kata mi instan, kemungkinan besar bayangan Anda langsung tertuju kepada sebuah produk produk mi instan dengan merek dagang Indomie. Demikian halnya untuk pasta gigi, Anda pun langsung membayangkan Pepsodent.
Ya. Kedua produk itu sudah memiliki yang namanya Brand Positioning. Brand sendiri adalah identitas unik yang melekat pada produk, layanan, atau perusahaan, yang membedakannya dari pesaing dan mencerminkan persepsi serta nilai yang ingin disampaikan kepada konsumen.
Ini bukan hanya sekadar nama atau logo, tetapi keseluruhan pengalaman dan kesan yang konsumen dapatkan dari suatu entitas.
Hal ini (Brand Positioning; red) tentunya juga berlaku kepada kita. Setidaknya saat nama kita disebutkan, kira-kira apa yang ada di pikiran orang lain? Coba kita renungkan sejenak. Secara jujur, mungkin Anda bisa mengira-ngira seperti apa jawabannya.
Namun maaf, jangan salah. Brand Positioning ini bukan untuk gagah-gagahan atau sombong di hadapan manusia lainnya, terlebih di hadapan Allah Azza wa Jalla yang Maha Perkasa. Bukan juga untuk menjadi tujuan dari pencapaian hidup kita sebagai manusia. Karena sejatinya segala sesuatu yang kita lakukan di kehidupan kita ini tujuannya cuma satu. Allah Ridha dengannya.
Terlalu mudah bagi Allah untuk membuat orang lain suka dan cinta dengan apa yang kita lakukan. Demikian juga sebaliknya, gampang bagiNya untuk membuat orang lain membenci kita semua.
“Sesungguhnya hati seorang hamba berada di antara dua jari dari jari-jari Ar-Rahman (Allah). Allah membolak-baliknya sesuai dengan kehendak-Nya.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Dawud.
Dan Allah suka dengan kebaikan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 195: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,”
Sudah barang tentu kita wajib mewujudkan diri kita dengan Brand Positioning yang baik. Ingat luruskan niat dan bersihkan hati, bukan karena manusia tapi karena Allah saja.
Dua hari lalu, Rabu (9/7) menjelang subuh, tepatnya pukul 03.39 WIB sebuah kabar duka datang dari kawan yang mengabarkan sahabat kami, Hj Rosmawati Soamole binti Nasarudin Soamole berpulang. Kami pun mengantarkannya sampai penguburan selepas Salat Zuhur di Pemakaman Muslim, Jalan Tjilik Riwut Km 12.
Kami memanggilnya Kak Ros. Ya. Seperti di film Upin dan Ipin. Orangnya cerewet, terutama kalau soal kebaikan. Pioner gerakan Sedekah Jumat di Masjid dekat rumahnya, Menyantuni anak-anak Yatim, mendirikan Rumah Qur’an, menghimpun ton-tonan beras untuk seluruh pondok dan panti asuhan di Palangka Raya saban bulannya, rutin menyalurkan bantuan untuk para Dhuafa, dan masih banyak lagi.
Hidupnya betul-betul dipenuhi dengan aktivitas sosial. Selalu nomor satu kalau urusan membantu orang lain. Dan saat disebut namanya, semua orang berkata sama. Dia orang baik. Suka dan cerewet mengajak orang berbuat baik! InsyaAllah kebaikannya akan terus menjadi amal jariyah untuknya.
Bagaimana dengan kita? Saat berpulang nanti dan nama kita disebut? (*)