Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Indonesia Gagal Tuan Rumah Olimpiade 2032

JAKARTA – Mimpi Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 pupus. Pada Rabu (21/7), Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Tokyo telah resmi menunjuk Brisbane sebagai host Olimpiade 2032. Brisbane merupakan ibu kota negara bagian Queensland, Australia.

Brisbane memenangkan voting karena dianggap calon tunggal dan mendapat dukungan Future Host Commission IOC. Sementara itu, Indonesia baru berstatus sebagai continues dialog.

Pada proses voting, IOC bertanya tentang setuju atau tidaknya Brisbane menjadi tuan rumah. Hasilnya, dari 80 suara, 77 suara dianggap sah dengan 72 menyatakan setuju. Dan, lima lainnya menolak.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebutkan, keputusan itu menjadi hari yang bersejarah. Tidak hanya untuk Brisbane dan Queensland, tapi juga untuk seluruh negara.

Baca Juga :  Penuhi Kebutuhan Migor di Dalam Negeri, Kemendag Larang Ekspor CPO

’’Hanya kota-kota global yang dapat mengamankan Olimpiade. Jadi, ini adalah pengakuan yang tepat untuk posisi Brisbane di seluruh kawasan kami dan dunia,’’ ucap Morrison mengutip dari Reuters.

Ini menjadi kali ketiga Australia terpilih sebagai tuan rumah. Sebelumnya, mereka menjadi penyelenggara pada Olimpiade Melbourne 1956 dan Sydney 2000.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengucapkan selamat kepada Brisbane yang telah ditunjuk menjadi tuan rumah. ’’Kami harus sportif dan angkat topi kepada pemerintah Australia,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos.

Gatot mengaku tidak kaget atas terpilihnya Brisbane. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, dia sudah melihat adanya indikasi Brisbane terpilih jadi tuan rumah. (jpc)

JAKARTA – Mimpi Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 pupus. Pada Rabu (21/7), Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Tokyo telah resmi menunjuk Brisbane sebagai host Olimpiade 2032. Brisbane merupakan ibu kota negara bagian Queensland, Australia.

Brisbane memenangkan voting karena dianggap calon tunggal dan mendapat dukungan Future Host Commission IOC. Sementara itu, Indonesia baru berstatus sebagai continues dialog.

Pada proses voting, IOC bertanya tentang setuju atau tidaknya Brisbane menjadi tuan rumah. Hasilnya, dari 80 suara, 77 suara dianggap sah dengan 72 menyatakan setuju. Dan, lima lainnya menolak.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebutkan, keputusan itu menjadi hari yang bersejarah. Tidak hanya untuk Brisbane dan Queensland, tapi juga untuk seluruh negara.

Baca Juga :  Penuhi Kebutuhan Migor di Dalam Negeri, Kemendag Larang Ekspor CPO

’’Hanya kota-kota global yang dapat mengamankan Olimpiade. Jadi, ini adalah pengakuan yang tepat untuk posisi Brisbane di seluruh kawasan kami dan dunia,’’ ucap Morrison mengutip dari Reuters.

Ini menjadi kali ketiga Australia terpilih sebagai tuan rumah. Sebelumnya, mereka menjadi penyelenggara pada Olimpiade Melbourne 1956 dan Sydney 2000.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengucapkan selamat kepada Brisbane yang telah ditunjuk menjadi tuan rumah. ’’Kami harus sportif dan angkat topi kepada pemerintah Australia,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos.

Gatot mengaku tidak kaget atas terpilihnya Brisbane. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, dia sudah melihat adanya indikasi Brisbane terpilih jadi tuan rumah. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/