Minggu, November 10, 2024
30.2 C
Palangkaraya

Jangan Sampai Ada Penimbun Oksigen

PALANGKA RAYA–Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya H M Khemal Nasery mengimbau kepada seluruh pelaku usaha yang bergerak di bidang kesehatan agar tidak melakukan penimbunan oksigen. Dikatakannya, saat ini oksigen sendiri sangat diperlukan oleh pasien yang terkonfirmasi positif terutama kepada pasien bergejala berat dan memiliki saturasi oksigen di bawah angka normal yaitu 95 persen.

“Kami mengecam para pelaku usaha yang memanfaatkan momen ini untuk menyetok atau menimbun oksigen dengan alasan ingin meraup keuntungan pada momen seperti ini,” ucapnya kepada awak media, Rabu (28/7).

Lebih lanjut politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyampaikan, saat ini situasi semua sulit, para pelaku usaha sulit, masyarakat sulit dan bahkan pihaknya selaku legislator pun juga sama dalam keadaan sulit. Sehingga para pelaku usaha dan penyedia jasa kesehatan jangan sampai mengakal-akal menyetok oksigen yang berdampak pada kelangkaan tabung oksigen dan menyebabkan harga oksigen melambung tinggi.

Baca Juga :  Pembangunan Infrastruktur Harus Terus Berlanjut

“Kalau sampai harga melambung tinggi, tentunya perlu ditelusuri, di lakukan pengecekan dan investigasi apa penyebab dan motifnya, terus apakah ada kendala saat distribusi dari pemasok kepada agen,” ungkapnya.

Khemal berharap semoga kejadian penimbunan oksigen jangan sampai terjadi di Kota Cantik ini, dan berharap semoga kondisi oksigen di kota ini tetap stabil seperti laporan dari RSUD Kota Palangka Raya bahwa stok saat ini stabil.

“Dengan adanya PPKM ini saya harap bisa berdampak secara signifikan pada menurunnya angka sebaran kasus positif Covid-19, karena saat ini sebaran kasus di Kota yang memiliki tiga tipologi ini masih cukup tinggi,” pungkasnya. (ahm/uni)

PALANGKA RAYA–Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya H M Khemal Nasery mengimbau kepada seluruh pelaku usaha yang bergerak di bidang kesehatan agar tidak melakukan penimbunan oksigen. Dikatakannya, saat ini oksigen sendiri sangat diperlukan oleh pasien yang terkonfirmasi positif terutama kepada pasien bergejala berat dan memiliki saturasi oksigen di bawah angka normal yaitu 95 persen.

“Kami mengecam para pelaku usaha yang memanfaatkan momen ini untuk menyetok atau menimbun oksigen dengan alasan ingin meraup keuntungan pada momen seperti ini,” ucapnya kepada awak media, Rabu (28/7).

Lebih lanjut politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) ini menyampaikan, saat ini situasi semua sulit, para pelaku usaha sulit, masyarakat sulit dan bahkan pihaknya selaku legislator pun juga sama dalam keadaan sulit. Sehingga para pelaku usaha dan penyedia jasa kesehatan jangan sampai mengakal-akal menyetok oksigen yang berdampak pada kelangkaan tabung oksigen dan menyebabkan harga oksigen melambung tinggi.

Baca Juga :  Pembangunan Infrastruktur Harus Terus Berlanjut

“Kalau sampai harga melambung tinggi, tentunya perlu ditelusuri, di lakukan pengecekan dan investigasi apa penyebab dan motifnya, terus apakah ada kendala saat distribusi dari pemasok kepada agen,” ungkapnya.

Khemal berharap semoga kejadian penimbunan oksigen jangan sampai terjadi di Kota Cantik ini, dan berharap semoga kondisi oksigen di kota ini tetap stabil seperti laporan dari RSUD Kota Palangka Raya bahwa stok saat ini stabil.

“Dengan adanya PPKM ini saya harap bisa berdampak secara signifikan pada menurunnya angka sebaran kasus positif Covid-19, karena saat ini sebaran kasus di Kota yang memiliki tiga tipologi ini masih cukup tinggi,” pungkasnya. (ahm/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/