PARIS – Siapa yang tak gembira klub kesayangan kedatangan salah seorang pemain terhebat sepanjang masa? Jadi, penyambutan di bandara, pengawalan ketat menuju tempat tes medis, dan kemeriahan di stadion tempat dia diperkenalkan itu euforia fans yang wajar.
Tapi, pertanyaan terbesarnya, mampukah Lionel Messi menghadirkan pesta yang sesungguhnya bagi Paris Saint-Germain (PSG) pada akhir musim nanti? Hal ini akan menjadi beban berat bagi Lionel Messi di klub barunya itu.
Pesta yang membuat Qatar Sports Investments rela mengobral uang sejak akuisisi 10 tahun lalu. Yang tak pernah bisa cukup dipuaskan dengan sederet gelar Ligue 1 dan tetek bengek titel turnamen domestik lain.
Pesta sesungguhnya yang diharapkan bisa terjadi di Kota Cinta –sebutan untuk Paris– seiring kedatangan Messi adalah keberhasilan menjuarai Liga Champions.
Bisakah Messi menjadi kepingan puzzle terakhir yang dibutuhkan PSG untuk menjuarai ajang prestisius yang tak pernah bisa mereka menangi kendati sudah punya Neymar dan Kylian Mbappe itu?
Apalagi, sebelum Messi, operasi transfer PSG musim ini terbilang sangat bagus. Pemain Terbaik Euro 2020 Gianluigi Donnarumma, bek yang telah empat kali menjuarai Liga Champions Sergio Ramos, dan gelandang sekaligus kapten timnas Belanda Georginio Wijnaldum bisa direkrut secara gratis.
Kebetulan, ambisi serupa diusung Messi. Kali terakhir pemain berjuluk La Pulga alias Si Kutu itu memenangi Liga Champions adalah musim 2014–2015 ketika Neymar masih menemaninya di FC Barcelona (FCB).
Sedangkan capaian terbaik PSG adalah runner-up dua musim lalu. Jadi, bisa dibilang Messi bisa melengkapi Neymar dan juga sebaliknya. ’’Kurasa PSG tempat ideal untuk melakukannya (menjuarai Liga Champions lagi),’’ ucap Messi seperti dilansir L’Equipe. (jpc)