Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Latih Pelaku Usaha Olah Daging dan Buah

Elieser Jaya

PULANG PISAU-Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Pulang Pisau terus berupaya meningkatkan kemampuan pelaku usaha. Dalam waktu dekat, Disperindagkop UMKM akan melatih pelaku usaha kuliner.

“Kami akan melakukan pelatihan pengolahan daging, ikan dan buah-buahan,” kata Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Pulang Pisau Elieser Jaya saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya, pekan lalu.

Dia menjelaskan, untuk pengolahan daging dan ikan pelatihan yang di berikan yakni pengolahan bakso. Dengan kegiatan tersebut diharapkan, para penjual bakso dapat mengolah bahan sendiri. “Jadi biaya yang mereka keluarkan akan lebih ringan dibandingkan jika harus membeli,” harap dia.

Terlebih, lanjut dia, di Kabupaten Pulang Pisau banyak menyimpan potensi ikan. Misalnya, kata dia, ikan gabus dan ayam. “Ikan dan ayam itu bisa diolah menjadi pentol dan bisa produksi sendiri. Kami nanti akan dukung sarana pengolahan bakso itu,” ungkap Elieser.

Sehingga, lanjut dia, meskipun mereka tidak menjual bakso diharapkan mereka bisa membantu rekan-rekan mereka penjual bakso. “Jadi para penjual bakso tidak harus membeli di luar, tapi beli kepada mereka. Sehingga ada sinergitas antara penjual dan pembuat bahan,” harap dia.

Baca Juga :  Bupati Minta Pejabat Fungsional Kembangkan Diri

Syukur-syukur, lanjut dia, jika pembuat bahan baku punya potensi yang bergerak di bidang tersebut. Dengan demikian diharapkan akan mampu memangkas biaya produksi.

“Misalnya kawan-kawan dari Sebangau Kuala. Kalau beli bahan itu harus datang Kuala Kapuas  atau Pulang Pisau otomatis biaya produksi besar jika dibanding memproduksi sendiri,” ujar Elieser.

Apalagi, lanjut dia, Kecamatan Sebangau Kuala memiliki potensi daging ayam dan ikan gabus. “Jadi tidak harus daging sapi. Kita bisa memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita untuk dijadikan salah satu produk unggulan yang memiliki nilai ekonomis,” ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, terkait pengolahan buah-buahan dan umbi, selama ini Kabupaten Pulang Pisau juga memiliki potensi yang cukup besar di sektor itu.  “Misalnya pada musim buah, kita memiliki potensi buah paken, nangka cempedak dan lain-lain. Selama ini buah-buahan tersebut dijual dalam bentuk buah segera,” ucapnya.Menurut dia, penjualan buah segar juga memiliki risiko. “Jika buah yang dijual itu tidak habis maka akibatnya tidak buah tersebut tidak dapat dimanfaatkan,” kata Elieser.

Baca Juga :  DPUPR Alokasikan Anggaran Rp6,5 Miliar

Dia menginginkan, buah itu dibuat sedemikian rupa dalam bentuk olahan. Misalnya, kata dia, keripik cempedak atau nangka. “Sehingga produksi buah-buahan itu bisa bertahan lebih lama dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Tergantung sisi pengolahan,” ucapnya.Untuk itu, pihaknya akan memberi pelatihan bagi pelaku usaha. “Muaranya kami harapkan, teman-teman petani hasilnya bisa jual dan teman-teman yang bergerak dibidang tersebut sehingga bisa memanfaatkan potensi lokal. Nanti kami bantuan kemasan,” beber dia.

Sebelumnya Elieser mengungkapkan, pelatihan yang akan diberikan yakni pembuatan pola bagi penjahit, pengolahan bahan daging dan ikan serta pengolahan buah-buahan. Selain memberikan pelatihan, Disperindagkop UKM juga akan memberikan batuan sarana penunjang.

Elieser mengungkapkan, untuk untuk pelatihan masing-masing kegiatan peserta sebanyak 35 orang. “Peserta dari delapan kecamatan. Nanti dalam rekrutmen kami melibatkan camat setempat. Karena Camat yang lebih mengetahui pelaku usaha di wilayahnya masing-masing,” tan- dasnya. (art)

Elieser Jaya

PULANG PISAU-Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Pulang Pisau terus berupaya meningkatkan kemampuan pelaku usaha. Dalam waktu dekat, Disperindagkop UMKM akan melatih pelaku usaha kuliner.

“Kami akan melakukan pelatihan pengolahan daging, ikan dan buah-buahan,” kata Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Pulang Pisau Elieser Jaya saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya, pekan lalu.

Dia menjelaskan, untuk pengolahan daging dan ikan pelatihan yang di berikan yakni pengolahan bakso. Dengan kegiatan tersebut diharapkan, para penjual bakso dapat mengolah bahan sendiri. “Jadi biaya yang mereka keluarkan akan lebih ringan dibandingkan jika harus membeli,” harap dia.

Terlebih, lanjut dia, di Kabupaten Pulang Pisau banyak menyimpan potensi ikan. Misalnya, kata dia, ikan gabus dan ayam. “Ikan dan ayam itu bisa diolah menjadi pentol dan bisa produksi sendiri. Kami nanti akan dukung sarana pengolahan bakso itu,” ungkap Elieser.

Sehingga, lanjut dia, meskipun mereka tidak menjual bakso diharapkan mereka bisa membantu rekan-rekan mereka penjual bakso. “Jadi para penjual bakso tidak harus membeli di luar, tapi beli kepada mereka. Sehingga ada sinergitas antara penjual dan pembuat bahan,” harap dia.

Baca Juga :  Bupati Minta Pejabat Fungsional Kembangkan Diri

Syukur-syukur, lanjut dia, jika pembuat bahan baku punya potensi yang bergerak di bidang tersebut. Dengan demikian diharapkan akan mampu memangkas biaya produksi.

“Misalnya kawan-kawan dari Sebangau Kuala. Kalau beli bahan itu harus datang Kuala Kapuas  atau Pulang Pisau otomatis biaya produksi besar jika dibanding memproduksi sendiri,” ujar Elieser.

Apalagi, lanjut dia, Kecamatan Sebangau Kuala memiliki potensi daging ayam dan ikan gabus. “Jadi tidak harus daging sapi. Kita bisa memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita untuk dijadikan salah satu produk unggulan yang memiliki nilai ekonomis,” ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, terkait pengolahan buah-buahan dan umbi, selama ini Kabupaten Pulang Pisau juga memiliki potensi yang cukup besar di sektor itu.  “Misalnya pada musim buah, kita memiliki potensi buah paken, nangka cempedak dan lain-lain. Selama ini buah-buahan tersebut dijual dalam bentuk buah segera,” ucapnya.Menurut dia, penjualan buah segar juga memiliki risiko. “Jika buah yang dijual itu tidak habis maka akibatnya tidak buah tersebut tidak dapat dimanfaatkan,” kata Elieser.

Baca Juga :  DPUPR Alokasikan Anggaran Rp6,5 Miliar

Dia menginginkan, buah itu dibuat sedemikian rupa dalam bentuk olahan. Misalnya, kata dia, keripik cempedak atau nangka. “Sehingga produksi buah-buahan itu bisa bertahan lebih lama dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Tergantung sisi pengolahan,” ucapnya.Untuk itu, pihaknya akan memberi pelatihan bagi pelaku usaha. “Muaranya kami harapkan, teman-teman petani hasilnya bisa jual dan teman-teman yang bergerak dibidang tersebut sehingga bisa memanfaatkan potensi lokal. Nanti kami bantuan kemasan,” beber dia.

Sebelumnya Elieser mengungkapkan, pelatihan yang akan diberikan yakni pembuatan pola bagi penjahit, pengolahan bahan daging dan ikan serta pengolahan buah-buahan. Selain memberikan pelatihan, Disperindagkop UKM juga akan memberikan batuan sarana penunjang.

Elieser mengungkapkan, untuk untuk pelatihan masing-masing kegiatan peserta sebanyak 35 orang. “Peserta dari delapan kecamatan. Nanti dalam rekrutmen kami melibatkan camat setempat. Karena Camat yang lebih mengetahui pelaku usaha di wilayahnya masing-masing,” tan- dasnya. (art)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/