Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Covid-19 Melonjak, BOR Masih Memadai

PALANGKA RAYA-Angka persebaran Covid-19 di Kalteng terus naik. Pemerintah langsung bergerak cepat melakukan upaya pengendalian. Mulai dari pengetatan pelaku perjalanan, operasi yustisi penerapan protocol kesehatan (prokes), hingga mempercepat vaksinasi. Meski sedang terjadi lonjakan kasus, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) belum naik signifikan. Sejauh ini RS yang ada masih mampu menampung pasien terpapar.

Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya drg Yayu Indriaty melalui Kabid Kemitraan, Hukum dan Hubungan Masyarakat Idavwahyuni mengatakan, saat ini ketersediaan tempat tidur pasien masih memadai atau mencukupi.

“Ada rencana kontijensi dengan menambah ruang perawatan baru bila ada lonjakan kasus baru yang perlu untuk rawat inap,” katanya kepada Kalteng Pos via telepon, Senin (14/2).

Lebih lanjut dikatakannya, pasien rawat jalan dengan gejala ringan terbanyak mengalami influenza, nyeri tenggorokan, demam, lemah, serta sakit kepala bagi yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi akan muncul lagi.

Baca Juga :  Kalteng Bebas Zona Merah

“Sementara untuk yang rawat inap adalah pasien Covid-19 dengan kriteria sedang, berat, dan kritis, dengan penyakit penyertanya seperti gangguan pernapasan atau penyakit paru, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal,” terangnya.

Pihakanya berharap semua pihak bekerja sama dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, dengan menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan, mengurangi kegiatan yang tidak perlu di tengah kerumunan, mengikuti program vaksinasi, dan menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh, serta memeriksakan diri jika bergejala.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng dr Suyuti Syamsul menambahkan, ketersediaan ruangan di rumah sakit hingga saat ini masih mencukupi. “BOR baru sekitar 14 %. Sementara untuk pengaktifan kembali isolasi terpusat, merupakan bijakan kabupaten/kota masing-masing sesuai kebutuhan,” terangnya.

Suyuti menyebut, gejala terbanyak yang dialami pasien Covid-19 adalah batuk kering. Ada 116 orang konfirmasi positif yang dirawat di berbagai RS karena adanya penyakit penyerta lain. Sehingga perlu penanganan lebih lanjut agar segera pulih dan tidak menyebar ke yang lain.

Baca Juga :  Kapuas Perwakilan Kalteng Terima Hasil SAKIP dan RB

“Patuhi protokol kesehatan. Kalau tidak bisa mematuhi semuanya, setidaknya pakai masker dan jangan menyentuh muka jika tidak yakin tangan Anda bersih,” pintanya.

Sementara itu, Kepala RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis melalui Kepala Hubungan Masyarakat dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun mengatakan, saat ini RSUD Kota Palangka Raya menyediakan 20 ruangan isolasi untuk pasien terkonfirmasi Covid-19. Namun saat ini hanya ada 10 pasien yang dirawat di RSUD Kota.

“Poli Covid-19 RSUD Kota Palangka Raya tiap harinya bisa melayani 30 sampai 40 orang, baik itu melakukan uji antigen maupun uji usap polymerase chain reaction (PCR). Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) tidak dipantau oleh RSUD Kota Palangka Raya, karena untuk pengawasannya boleh dilakukan masing-masing UPT puskesmas,” pungkasnya. (nue/ahm/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Angka persebaran Covid-19 di Kalteng terus naik. Pemerintah langsung bergerak cepat melakukan upaya pengendalian. Mulai dari pengetatan pelaku perjalanan, operasi yustisi penerapan protocol kesehatan (prokes), hingga mempercepat vaksinasi. Meski sedang terjadi lonjakan kasus, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) belum naik signifikan. Sejauh ini RS yang ada masih mampu menampung pasien terpapar.

Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya drg Yayu Indriaty melalui Kabid Kemitraan, Hukum dan Hubungan Masyarakat Idavwahyuni mengatakan, saat ini ketersediaan tempat tidur pasien masih memadai atau mencukupi.

“Ada rencana kontijensi dengan menambah ruang perawatan baru bila ada lonjakan kasus baru yang perlu untuk rawat inap,” katanya kepada Kalteng Pos via telepon, Senin (14/2).

Lebih lanjut dikatakannya, pasien rawat jalan dengan gejala ringan terbanyak mengalami influenza, nyeri tenggorokan, demam, lemah, serta sakit kepala bagi yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi akan muncul lagi.

Baca Juga :  Kalteng Bebas Zona Merah

“Sementara untuk yang rawat inap adalah pasien Covid-19 dengan kriteria sedang, berat, dan kritis, dengan penyakit penyertanya seperti gangguan pernapasan atau penyakit paru, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal,” terangnya.

Pihakanya berharap semua pihak bekerja sama dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, dengan menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan, mengurangi kegiatan yang tidak perlu di tengah kerumunan, mengikuti program vaksinasi, dan menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh, serta memeriksakan diri jika bergejala.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng dr Suyuti Syamsul menambahkan, ketersediaan ruangan di rumah sakit hingga saat ini masih mencukupi. “BOR baru sekitar 14 %. Sementara untuk pengaktifan kembali isolasi terpusat, merupakan bijakan kabupaten/kota masing-masing sesuai kebutuhan,” terangnya.

Suyuti menyebut, gejala terbanyak yang dialami pasien Covid-19 adalah batuk kering. Ada 116 orang konfirmasi positif yang dirawat di berbagai RS karena adanya penyakit penyerta lain. Sehingga perlu penanganan lebih lanjut agar segera pulih dan tidak menyebar ke yang lain.

Baca Juga :  Kapuas Perwakilan Kalteng Terima Hasil SAKIP dan RB

“Patuhi protokol kesehatan. Kalau tidak bisa mematuhi semuanya, setidaknya pakai masker dan jangan menyentuh muka jika tidak yakin tangan Anda bersih,” pintanya.

Sementara itu, Kepala RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis melalui Kepala Hubungan Masyarakat dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntaun mengatakan, saat ini RSUD Kota Palangka Raya menyediakan 20 ruangan isolasi untuk pasien terkonfirmasi Covid-19. Namun saat ini hanya ada 10 pasien yang dirawat di RSUD Kota.

“Poli Covid-19 RSUD Kota Palangka Raya tiap harinya bisa melayani 30 sampai 40 orang, baik itu melakukan uji antigen maupun uji usap polymerase chain reaction (PCR). Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) tidak dipantau oleh RSUD Kota Palangka Raya, karena untuk pengawasannya boleh dilakukan masing-masing UPT puskesmas,” pungkasnya. (nue/ahm/ce/ala/ko)

Artikel sebelumnya
Artikel selanjutnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/