Senin, November 25, 2024
30.4 C
Palangkaraya

Diyakini Berpostur Besar dengan Tinggi Mencapai Tiga Meter

Dokumentasi foto, lukisan, maupun biografi tentang sosok Kiai Gede memang masih sumir. Belum pernah ditemukan gambar yang mengarah ke sosok sang ulama. Hanya saja sebagian besar masyarakat di Kotawaringin Barat (Kobar) meyakini Kiai Gede memiliki tubuh tinggi dan besar.

RUSLAN Pangkalan Bun

KIAI Gede disebut-sebut merupakan ulama yang diberi tugas khusus untuk menyebarkan ajaran Islam di Kotawaringin. Dalam sejarah, ia diutus oleh sultan untuk menyebarluaskan ajaran Islam terlebih dahulu sebelum wilayah tersebut didirikan sebuah kerajaan.

Berkat perjuangan kerasnya, banyak orang meyakini bahwa sosok Kiai Gede merupakan bukan orang sembarangan. Hingga kini Kiai Gede dihormati umat Islam. Makam Kiai Gede tak pernah sepi dari kunjungan jemaah dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah. Bahkan untuk mengenang jasanya, sebuah masjid peninggalan Kesultanan Kutarangin bernama Masjid Jami Kutarangin, kini berubah nama menjadi Masjid Kiai Gede. Letaknya tak jauh dari makam Kiai Gede di Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Sales Panci

Untuk menggali informasi tentang sosok Kiai Gede ini, Kalteng Pos menemui langsung salah satu penjaga makam Kiai Gede. Namanya Jambri. Menurut Jambri, sepengetahuannya berdasarkan cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat Kotawaringin, Kiai Gede merupakan sosok ulama kharismatik. Diyakini masyarakat bahwa Kiai Gede memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi. Menurut sejarah, kata Jambri, tinggi Kiai Gede mencapai tujuh hasta atau sekitar 315 cm (3 meter).

Postur tubuh yang tinggi tersebut kemudian dikaitkan dengan makam Kiai Gede yang panjangnya tak biasa alias berbeda dari makan lainnya. Makam Kiai Gede memiliki panjang hingga lebih dari 4 meter dan lebar sekitar 1 meter.

“Kalau kita bicara keyakinan, sejarah itulah yang saat ini dipercayai oleh masyarakat luas, yang jelas setiap hari makam Kiai Gede tidak pernah sepi dari para peziarah, itulah karomah beliau yang sangat luar biasa yang dirasakan sampai saat ini,” kata Jambri yang ditemui Kalteng Pos di kawasan makam yang berlokasi di Jalan Danau RT 01, Kelurahan Kotawaringin Hulu, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Bangunan Didirikan Tahun 1937, Awalnya Hanya 8x8 Meter

Menurut Jambri, makam Kiai Gede merupakan bukti sejarah luar biasa yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat. Mengingat banyak sejarah perkembangan Islam yang dilahirkan pada masa Kiai Gede dalam me-nyebarluaskan ajaran Islam di wilayah Kotawaringin. Itulah yang menjadi alasan mengapa sampai saat ini makam Kiai Gede selalu ramai didatangi peziarah.

Bahkan saat haul Kiai Gede, jumlah jemaah bisa mencapai 50 ribu orang. Padahal jika dilihat dari kompleks makam yang terletak di tengah kawasan penduduk itu, tentu tidak akan memadai untuk menampung jemaah sebanyak itu.

“Setiap pelaksanaan haul Kiai Gede itu pasti jemaah yang datang selalu membeludak, mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri,” pungkasnya. (bersambung/ce/ala)

Dokumentasi foto, lukisan, maupun biografi tentang sosok Kiai Gede memang masih sumir. Belum pernah ditemukan gambar yang mengarah ke sosok sang ulama. Hanya saja sebagian besar masyarakat di Kotawaringin Barat (Kobar) meyakini Kiai Gede memiliki tubuh tinggi dan besar.

RUSLAN Pangkalan Bun

KIAI Gede disebut-sebut merupakan ulama yang diberi tugas khusus untuk menyebarkan ajaran Islam di Kotawaringin. Dalam sejarah, ia diutus oleh sultan untuk menyebarluaskan ajaran Islam terlebih dahulu sebelum wilayah tersebut didirikan sebuah kerajaan.

Berkat perjuangan kerasnya, banyak orang meyakini bahwa sosok Kiai Gede merupakan bukan orang sembarangan. Hingga kini Kiai Gede dihormati umat Islam. Makam Kiai Gede tak pernah sepi dari kunjungan jemaah dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah. Bahkan untuk mengenang jasanya, sebuah masjid peninggalan Kesultanan Kutarangin bernama Masjid Jami Kutarangin, kini berubah nama menjadi Masjid Kiai Gede. Letaknya tak jauh dari makam Kiai Gede di Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Sales Panci

Untuk menggali informasi tentang sosok Kiai Gede ini, Kalteng Pos menemui langsung salah satu penjaga makam Kiai Gede. Namanya Jambri. Menurut Jambri, sepengetahuannya berdasarkan cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat Kotawaringin, Kiai Gede merupakan sosok ulama kharismatik. Diyakini masyarakat bahwa Kiai Gede memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi. Menurut sejarah, kata Jambri, tinggi Kiai Gede mencapai tujuh hasta atau sekitar 315 cm (3 meter).

Postur tubuh yang tinggi tersebut kemudian dikaitkan dengan makam Kiai Gede yang panjangnya tak biasa alias berbeda dari makan lainnya. Makam Kiai Gede memiliki panjang hingga lebih dari 4 meter dan lebar sekitar 1 meter.

“Kalau kita bicara keyakinan, sejarah itulah yang saat ini dipercayai oleh masyarakat luas, yang jelas setiap hari makam Kiai Gede tidak pernah sepi dari para peziarah, itulah karomah beliau yang sangat luar biasa yang dirasakan sampai saat ini,” kata Jambri yang ditemui Kalteng Pos di kawasan makam yang berlokasi di Jalan Danau RT 01, Kelurahan Kotawaringin Hulu, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Bangunan Didirikan Tahun 1937, Awalnya Hanya 8x8 Meter

Menurut Jambri, makam Kiai Gede merupakan bukti sejarah luar biasa yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat. Mengingat banyak sejarah perkembangan Islam yang dilahirkan pada masa Kiai Gede dalam me-nyebarluaskan ajaran Islam di wilayah Kotawaringin. Itulah yang menjadi alasan mengapa sampai saat ini makam Kiai Gede selalu ramai didatangi peziarah.

Bahkan saat haul Kiai Gede, jumlah jemaah bisa mencapai 50 ribu orang. Padahal jika dilihat dari kompleks makam yang terletak di tengah kawasan penduduk itu, tentu tidak akan memadai untuk menampung jemaah sebanyak itu.

“Setiap pelaksanaan haul Kiai Gede itu pasti jemaah yang datang selalu membeludak, mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri,” pungkasnya. (bersambung/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/