Minggu, November 24, 2024
28.9 C
Palangkaraya

Ribuan Peserta Antusias Ikut Pawai Ta’aruf

Semarak Menyambut 1 Muharram 1444 Hijriah

PAWAI Ta’aruf digagas oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Palangka Raya. Kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 Hijriah tersebut dilaksanakan pada Jumat (29/7). Dipusatkan di Lapangan Sanaman Mantikei. Kegiatan ini disambut  antusias oleh masyarakat Kota Cantik – julukan Kota Palangka Raya. Mereka memadati trotoar sepanjang Jalan Ahmad Yani demi menantikan penampilan peserta pawai.

Peserta pawai terdiri dari ibu-ibu pengajian dan lembaga pendidikan seperti perwakilan dari SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat seKota Palangka Raya. Mereka tampil dengan gaya unik, menarik, dan kreatif.

Para peserta memperlihatkan keunikan kontingennya. Kelompok masyarakat umum yang menjadi peserta pawai terdiri dari ibu-ibu pengajian yang mewakili kelurahan masing-masing. Tampil dengan memperlihatkan gaya yang tak biasa. Mengenakan pakaian pengajian yang dilengkapi pernak-pernik untuk mendukung penampilan mereka.

Penampilan kontingen ibu-ibu pengajian Darussalam cukup menarik perhatian warga yang menonton. Mengenakan pakaian khas pengajian serbahijau beserta topi caping yang dibuat warna-warni. Sesekali mereka berteriak dengan yel-yel khas. Juga bersama-sama menyanyikan lagu-lagu populer tahun 80-an. Penampilan mereka saat itu memeriahkan Pawai Ta’aruf 1444 Hijriah, meski sebelumnya diguyur hujan di tengah-tengah persiapan parade.

Selain dari kalangan masyarakat umum yang memperlihatkan keunikan, rombongan dari lembaga pendidikan seperti perwakilan-perwakilan sekolah juga tak kalah kreatif.

Di antara sekian banyak kontingen pawai, MA Hidayatul Insan tampil begitu memukau. Menggunakan pakaian Islami lengkap berhiaskan gaun dan pernak-pernik hasil daur ulang dari limbah plastik dan koran.

Baca Juga :  Cabai Manis

“Gaun dan pernak-pernik ini kami buat selama tujuh hari sebelum hari pawai,” ucap Salasiah selaku koordinator rombongan yang juga merupakan Kepala Sekolah MA Hidayatul Insan.

Selain MA Hidayatul Insan, perwakilan SMA NU Palangka Raya juga tampil menarik. Rombongan mereka terdiri atas barisan paling depan yang membawa spanduk, menyusul barisan para penari khas daerah, lengkap dengan speaker untuk membunyikan lagu pengiring tarian.

Di belakang para penari, masih ada barisan siswa-siswi yang mengenakan seragam sekolah. Di belakangnya lagi, ada tim habsyi SMA NU Palangka Raya yang mengiringi hiasan unta berbahan dasar kayu setinggi dua meter. Pada tiap kaki unta hiasan itu dipasang roda-roda kecil sehingga bisa didorong.

“Mereka yang menabuh gendang (habsyi) dilatih selama satu minggu, sedangkan untuk para penari tidak perlu latihan khusus, karena tiap hari sudah ada latihan di Sanggar Tari SMP NU Palangka Raya.” ucap koordinator barisan SMP NU Palangka Raya, Uji.

Uji juga menambahkan, mereka yang menampilkan tari daerah di saat perayaan yang bersifat islami ini bukan tanpa alasan.

“Kami sengaja menampilkan tari daerah di tengah-tengah pawai ta’aruf beserta habsyi ini, karena kamu berusaha untuk memadukan budaya lokal dan nilai-nilai Islami,” sebutnya.

Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Kota Palangka Raya, Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda), dan perangkat daerah (PD) di lingkup pemerintah kota yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan pawai ini. Berdasarkan laporan Ketua PHBI Kota Palangka Raya H M Khemal Nasery, ada sekitar 300  kelompok yang mendaftar untuk mengikuti pawai ta’aruf kali ini.

Baca Juga :  Urgensi Agama Dalam Masyarakat Madani Masa Kini

“Dari 300 pendaftaran itu, rata rata dalam satu regu, baik peserta pawai yang jalan kaki maupun naik mobil, kurang lebih ada 50 orang. Jadi ada ribuan peserta, mulai dari perangkat daerah, TK, SD, SMP/sederajat yang ikut memeriahkan kegiatan ini,” ungkapnya, kemarin.

Lebih lanjut pria yang gemar mengonsumsi nasi goreng dan kopi hitam ini mengungkapkan, tujuan diadakannya pawai ta’aruf adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang beragama Islam.

. “Selain itu, kegiatan ini sudah dua tahun lamanya tidak digelar, sehingga kegiatan kali ini sebagai ajang bagi kita untuk mengingat kembali tradisi pawai ta’aruf yang merupakan agenda tahunan. Selamat tahun baru Islam 1444 Hijriah, semoga di tahun baru ini dan adanya perayaan ini bisa membuat Kota Palangka Raya lebih berkah lagi, lebih maju, dan lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, menurut Ketua PHBI Kota Palangka Raya H M Khemal Nasery menambahkan, pawai ta’aruf tahun ini paling meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain jumlah peserta lebih banyak, juga cukup kreatif.

“Melihat antusiame yang cukup tinggi dari masyarakat, maka kami selaku PHBI Kota Palangka Raya akan menetapkan kegiatan pawai ta’aruf dan lomba-lomba menyambut tahun baru Islam menjadi agenda rutin lagi pascapandemi Covid-19,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Semarak Menyambut 1 Muharram 1444 Hijriah

PAWAI Ta’aruf digagas oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Palangka Raya. Kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Islam atau 1 Muharram 1444 Hijriah tersebut dilaksanakan pada Jumat (29/7). Dipusatkan di Lapangan Sanaman Mantikei. Kegiatan ini disambut  antusias oleh masyarakat Kota Cantik – julukan Kota Palangka Raya. Mereka memadati trotoar sepanjang Jalan Ahmad Yani demi menantikan penampilan peserta pawai.

Peserta pawai terdiri dari ibu-ibu pengajian dan lembaga pendidikan seperti perwakilan dari SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat seKota Palangka Raya. Mereka tampil dengan gaya unik, menarik, dan kreatif.

Para peserta memperlihatkan keunikan kontingennya. Kelompok masyarakat umum yang menjadi peserta pawai terdiri dari ibu-ibu pengajian yang mewakili kelurahan masing-masing. Tampil dengan memperlihatkan gaya yang tak biasa. Mengenakan pakaian pengajian yang dilengkapi pernak-pernik untuk mendukung penampilan mereka.

Penampilan kontingen ibu-ibu pengajian Darussalam cukup menarik perhatian warga yang menonton. Mengenakan pakaian khas pengajian serbahijau beserta topi caping yang dibuat warna-warni. Sesekali mereka berteriak dengan yel-yel khas. Juga bersama-sama menyanyikan lagu-lagu populer tahun 80-an. Penampilan mereka saat itu memeriahkan Pawai Ta’aruf 1444 Hijriah, meski sebelumnya diguyur hujan di tengah-tengah persiapan parade.

Selain dari kalangan masyarakat umum yang memperlihatkan keunikan, rombongan dari lembaga pendidikan seperti perwakilan-perwakilan sekolah juga tak kalah kreatif.

Di antara sekian banyak kontingen pawai, MA Hidayatul Insan tampil begitu memukau. Menggunakan pakaian Islami lengkap berhiaskan gaun dan pernak-pernik hasil daur ulang dari limbah plastik dan koran.

Baca Juga :  Cabai Manis

“Gaun dan pernak-pernik ini kami buat selama tujuh hari sebelum hari pawai,” ucap Salasiah selaku koordinator rombongan yang juga merupakan Kepala Sekolah MA Hidayatul Insan.

Selain MA Hidayatul Insan, perwakilan SMA NU Palangka Raya juga tampil menarik. Rombongan mereka terdiri atas barisan paling depan yang membawa spanduk, menyusul barisan para penari khas daerah, lengkap dengan speaker untuk membunyikan lagu pengiring tarian.

Di belakang para penari, masih ada barisan siswa-siswi yang mengenakan seragam sekolah. Di belakangnya lagi, ada tim habsyi SMA NU Palangka Raya yang mengiringi hiasan unta berbahan dasar kayu setinggi dua meter. Pada tiap kaki unta hiasan itu dipasang roda-roda kecil sehingga bisa didorong.

“Mereka yang menabuh gendang (habsyi) dilatih selama satu minggu, sedangkan untuk para penari tidak perlu latihan khusus, karena tiap hari sudah ada latihan di Sanggar Tari SMP NU Palangka Raya.” ucap koordinator barisan SMP NU Palangka Raya, Uji.

Uji juga menambahkan, mereka yang menampilkan tari daerah di saat perayaan yang bersifat islami ini bukan tanpa alasan.

“Kami sengaja menampilkan tari daerah di tengah-tengah pawai ta’aruf beserta habsyi ini, karena kamu berusaha untuk memadukan budaya lokal dan nilai-nilai Islami,” sebutnya.

Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Kota Palangka Raya, Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda), dan perangkat daerah (PD) di lingkup pemerintah kota yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan pawai ini. Berdasarkan laporan Ketua PHBI Kota Palangka Raya H M Khemal Nasery, ada sekitar 300  kelompok yang mendaftar untuk mengikuti pawai ta’aruf kali ini.

Baca Juga :  Urgensi Agama Dalam Masyarakat Madani Masa Kini

“Dari 300 pendaftaran itu, rata rata dalam satu regu, baik peserta pawai yang jalan kaki maupun naik mobil, kurang lebih ada 50 orang. Jadi ada ribuan peserta, mulai dari perangkat daerah, TK, SD, SMP/sederajat yang ikut memeriahkan kegiatan ini,” ungkapnya, kemarin.

Lebih lanjut pria yang gemar mengonsumsi nasi goreng dan kopi hitam ini mengungkapkan, tujuan diadakannya pawai ta’aruf adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang beragama Islam.

. “Selain itu, kegiatan ini sudah dua tahun lamanya tidak digelar, sehingga kegiatan kali ini sebagai ajang bagi kita untuk mengingat kembali tradisi pawai ta’aruf yang merupakan agenda tahunan. Selamat tahun baru Islam 1444 Hijriah, semoga di tahun baru ini dan adanya perayaan ini bisa membuat Kota Palangka Raya lebih berkah lagi, lebih maju, dan lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, menurut Ketua PHBI Kota Palangka Raya H M Khemal Nasery menambahkan, pawai ta’aruf tahun ini paling meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain jumlah peserta lebih banyak, juga cukup kreatif.

“Melihat antusiame yang cukup tinggi dari masyarakat, maka kami selaku PHBI Kota Palangka Raya akan menetapkan kegiatan pawai ta’aruf dan lomba-lomba menyambut tahun baru Islam menjadi agenda rutin lagi pascapandemi Covid-19,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/