Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Gubernur Uji Coba Deteksi Covid-19 Pakai GeNose

PALANGKA RAYA-Dengan didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedy Prasetyo, Danrem 102 Panju Panjung Purwo Sudaryanto, dan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) lainnya, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melakukan uji coba alat GeNose di halaman Istana Isen Mulang, Rabu (21/4).

“Pemprov Kalteng mendukung langkah TNI-Polri dan unsur lainya dalam upaya meminimalkan potensi penularan Covid-19 di tengah masyarakat dengan menggunakan alat GeNose,” terang gubernur.

“Ini adalah langkah penanganan secara sederhana untuk deteksi awal gejala virus pada tubuh seseorang, karena itu perlu didukung semua pihak ke depannya,” ujar Sugianto.

Di tempat yang sama, Kapolda Irjen Pol Dedy Prasetyo bersama tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara menjelaskan soal cara kerja dan penggunaan GeNose. Hasil pengecekan akan langsung diketahui. Bisa terdeteksi adanya Covid-19 atau tidak dalam tubuh seseorang.

Baca Juga :  Angeliqe Natalia, Gadis Dayak Mengenalkan Kesenian ke Mancanegara

Dijelaskan kapolda, GeNose merupakan alat pendeteksi virus Covid-19 karya UGM. Tingkat akurasi deteksi GeNose C19 dinilai tinggi. Memiliki sensitivity 92 persen dan specifi city 94 persen atau mampu membaca tanda negatif Covid-19 dengan peluang 94 persen. Positive predictive value (PPV) 87 persen, atau menunjukan yang benar-benar (true) positif dari hasil deteksi dengan GeNose C19 adalah 87 persen. Sementara negative predictive value (NPV) 97 persen, atau deteksi benar-benar (true) negatif dari hasil deteksi dengan GeNose C19 adalah 97 persen.

Biaya penggunaan alat ini pun sangat terjangkau. Hanya Rp20.000. Pengambilan sampel berupa embusan napas dinilai lebih nyaman dibandingkan metode usap atau swab.

Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H Fahrizal Fitri mengatakan, penggunaan GeNose merupakan salah satu alternatif. Karena saat ini jumlah alat masih terbatas, maka belum bisa digunakan secara massal untuk masyarakat.

Baca Juga :  Usai Diselamatkan, Korban Langsung Ditenangkan Pamannya

Apabila ke depannya jumlah alat diperbanyak, maka akan dimaksimalkan penggunaannya. Apabila hasil evaluasi menunjukan bahwa akurasi lebih maksimal dan mudah, maka akan dioptimalkan untuk pemanfaatannya di Kalteng. Pemprov sudah berupaya berkomunikasi dengan pihak UGM terkait kebutuhan GeNose. Pemprov juga akan mendorong kabupaten/ kota di Kalteng untuk memanfaatkan alat kesehatan ini dan difasilitasi oleh pihak pemprov. (nue/ce/ala/ami)

PALANGKA RAYA-Dengan didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedy Prasetyo, Danrem 102 Panju Panjung Purwo Sudaryanto, dan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) lainnya, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melakukan uji coba alat GeNose di halaman Istana Isen Mulang, Rabu (21/4).

“Pemprov Kalteng mendukung langkah TNI-Polri dan unsur lainya dalam upaya meminimalkan potensi penularan Covid-19 di tengah masyarakat dengan menggunakan alat GeNose,” terang gubernur.

“Ini adalah langkah penanganan secara sederhana untuk deteksi awal gejala virus pada tubuh seseorang, karena itu perlu didukung semua pihak ke depannya,” ujar Sugianto.

Di tempat yang sama, Kapolda Irjen Pol Dedy Prasetyo bersama tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara menjelaskan soal cara kerja dan penggunaan GeNose. Hasil pengecekan akan langsung diketahui. Bisa terdeteksi adanya Covid-19 atau tidak dalam tubuh seseorang.

Baca Juga :  Angeliqe Natalia, Gadis Dayak Mengenalkan Kesenian ke Mancanegara

Dijelaskan kapolda, GeNose merupakan alat pendeteksi virus Covid-19 karya UGM. Tingkat akurasi deteksi GeNose C19 dinilai tinggi. Memiliki sensitivity 92 persen dan specifi city 94 persen atau mampu membaca tanda negatif Covid-19 dengan peluang 94 persen. Positive predictive value (PPV) 87 persen, atau menunjukan yang benar-benar (true) positif dari hasil deteksi dengan GeNose C19 adalah 87 persen. Sementara negative predictive value (NPV) 97 persen, atau deteksi benar-benar (true) negatif dari hasil deteksi dengan GeNose C19 adalah 97 persen.

Biaya penggunaan alat ini pun sangat terjangkau. Hanya Rp20.000. Pengambilan sampel berupa embusan napas dinilai lebih nyaman dibandingkan metode usap atau swab.

Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H Fahrizal Fitri mengatakan, penggunaan GeNose merupakan salah satu alternatif. Karena saat ini jumlah alat masih terbatas, maka belum bisa digunakan secara massal untuk masyarakat.

Baca Juga :  Usai Diselamatkan, Korban Langsung Ditenangkan Pamannya

Apabila ke depannya jumlah alat diperbanyak, maka akan dimaksimalkan penggunaannya. Apabila hasil evaluasi menunjukan bahwa akurasi lebih maksimal dan mudah, maka akan dioptimalkan untuk pemanfaatannya di Kalteng. Pemprov sudah berupaya berkomunikasi dengan pihak UGM terkait kebutuhan GeNose. Pemprov juga akan mendorong kabupaten/ kota di Kalteng untuk memanfaatkan alat kesehatan ini dan difasilitasi oleh pihak pemprov. (nue/ce/ala/ami)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/