Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Kunjungi Tempat Wisata, Tertarik dengan Kerajinan Lokal

Melihat Aktivitas Pembalap UCI MTB Usai Perlombaan

Setelah bertarung di arena balapan UCI MTB Eliminator World Cup 2022, seluruh atlet dari berbagai negara tidak langsung meninggalkan Kalteng. Mereka menyempatkan diri menimati kekayaan alam, budaya, dan kesenian di Palangka Raya.

IRPAN JURAYZ, Palangka Raya

PENUH KEBAHAGIAAN: Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo bersama atlet UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Kantor Dekranasda Kalteng, Jalan Imam Bonjol, kemarin.

ATLET mancanegara yang mengikuti perhelatan UCI MTB seri-8 diajak berkeliling Palangka Raya untuk melihat keunikan yang dimiliki Kota Cantik –julukan Palangka Raya. Selain itu, para atlet juga diajak ke pusat perbelanjaan aneka produk kerajinan tradisional di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda] Kalteng, Jalan Imam Bonjol, Palangka Raya, Senin (29/8).

Dalam kunjungan itu, Dekranasda Kalteng memperlihatkan kepada para atlet secara pembuatan tas anyaman. Para atlet begitu takjub saat melihat dengan mata kepala sendiri. Mereka merasa senang bisa berkesempatan melihat secara langsung proses pembuatan.

Bahkan salah satu atlet diajak untuk mempraktikkan pembuatan tas anyaman. Dia adalah pembalap sepeda asal Belanda, Didi De Vries. Ia mencoba melakukan, meski merupakan hal baru baginya. Perlahan tapi pasti, bisa mengikuti bagaimana proses yang dilakukan para pengarajin.

Baca Juga :  Ablasi Mengancam, Berbahaya jika Warga Bertahan

Atlet lain yang juga mengungkapkan rasa senang adalah Charith Gowda asal India. Ia mengaku bahwa masyarakat Kalteng begitu ramah dan baik dalam menjamu para tamu.

“Orang-orang di sini baik dan rahmah, saya takjub dengan masyarakat yang ada di sini,” ucapnya.

Ia mengaku sudah sering melihat hasil kerajinan tangan melalui siaran televisi. Namun inilah pertama kalinya ia melihat proses pembuatan kerajinan secara langsung. Menurutnya begitu luar biasa.

Kunjungan para atlet diterima Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo Azhari. Selain diperkenalkan produk kerajinan lokal khas Kalteng, para atlet juga tertarik untuk membeli sebagai oleh-oleh.

“Para atlet sudah berbelanja di Dekranasda ini, mereka tertarik dengan produk kerajinan Kalteng, Mr Cristop juga mengungkapkan rasa kagumnya dengan berkata; Amazing. Saya pikir ini sebagai bentuk memperkenalkan produk kerajinan tangan Kalteng ke dunia, sehingga makin banyak orang yang tahu bahwa budaya Kalteng itu indah,” ucap istri Gubernur Kalteng ini.

Baca Juga :  Warga Terdampak Ablasi, Ini Saran Pemprov Kalteng

Tak berselang lama, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga mendatangi pusat belanja tradisional ini. Gubernur menilai bahwa produk-produk lokal khas Kalteng perlu memiliki hak paten. Menurutnya perlu ada nama tersendiri, agar khalayak luas bisa mengenal produk lokal khas Kalteng.

Pada hari yang sama, para atlet juga diajak berkeliling ke sejumlah tempat wisata yang ada di Palangka Raya. Termasuk wisata susur Sungai Kahayan. Dengan begitu diharapkan keindahan dan kekayaan alam Kalteng bisa dikenal sampai ke luar negeri.

“Tadi kawan-kawan atlet sudah ke BOS (tempat rehabilitasi orang utan), melalui cara ini kita bisa memperkenalkan Kalteng, karena mereka (para atlet, red) berasal dari berbagai negara. Juga diperkenalkan objek wisata lainnya seperti Tanjung Puting melalui Mr Cristope, nanti kita kirimkan video YouTube terkait itu sehingga informasi tentang Kalteng bisa menyebark ke negara-negara di dunia,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Melihat Aktivitas Pembalap UCI MTB Usai Perlombaan

Setelah bertarung di arena balapan UCI MTB Eliminator World Cup 2022, seluruh atlet dari berbagai negara tidak langsung meninggalkan Kalteng. Mereka menyempatkan diri menimati kekayaan alam, budaya, dan kesenian di Palangka Raya.

IRPAN JURAYZ, Palangka Raya

PENUH KEBAHAGIAAN: Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo bersama atlet UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Kantor Dekranasda Kalteng, Jalan Imam Bonjol, kemarin.

ATLET mancanegara yang mengikuti perhelatan UCI MTB seri-8 diajak berkeliling Palangka Raya untuk melihat keunikan yang dimiliki Kota Cantik –julukan Palangka Raya. Selain itu, para atlet juga diajak ke pusat perbelanjaan aneka produk kerajinan tradisional di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda] Kalteng, Jalan Imam Bonjol, Palangka Raya, Senin (29/8).

Dalam kunjungan itu, Dekranasda Kalteng memperlihatkan kepada para atlet secara pembuatan tas anyaman. Para atlet begitu takjub saat melihat dengan mata kepala sendiri. Mereka merasa senang bisa berkesempatan melihat secara langsung proses pembuatan.

Bahkan salah satu atlet diajak untuk mempraktikkan pembuatan tas anyaman. Dia adalah pembalap sepeda asal Belanda, Didi De Vries. Ia mencoba melakukan, meski merupakan hal baru baginya. Perlahan tapi pasti, bisa mengikuti bagaimana proses yang dilakukan para pengarajin.

Baca Juga :  Ablasi Mengancam, Berbahaya jika Warga Bertahan

Atlet lain yang juga mengungkapkan rasa senang adalah Charith Gowda asal India. Ia mengaku bahwa masyarakat Kalteng begitu ramah dan baik dalam menjamu para tamu.

“Orang-orang di sini baik dan rahmah, saya takjub dengan masyarakat yang ada di sini,” ucapnya.

Ia mengaku sudah sering melihat hasil kerajinan tangan melalui siaran televisi. Namun inilah pertama kalinya ia melihat proses pembuatan kerajinan secara langsung. Menurutnya begitu luar biasa.

Kunjungan para atlet diterima Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo Azhari. Selain diperkenalkan produk kerajinan lokal khas Kalteng, para atlet juga tertarik untuk membeli sebagai oleh-oleh.

“Para atlet sudah berbelanja di Dekranasda ini, mereka tertarik dengan produk kerajinan Kalteng, Mr Cristop juga mengungkapkan rasa kagumnya dengan berkata; Amazing. Saya pikir ini sebagai bentuk memperkenalkan produk kerajinan tangan Kalteng ke dunia, sehingga makin banyak orang yang tahu bahwa budaya Kalteng itu indah,” ucap istri Gubernur Kalteng ini.

Baca Juga :  Warga Terdampak Ablasi, Ini Saran Pemprov Kalteng

Tak berselang lama, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga mendatangi pusat belanja tradisional ini. Gubernur menilai bahwa produk-produk lokal khas Kalteng perlu memiliki hak paten. Menurutnya perlu ada nama tersendiri, agar khalayak luas bisa mengenal produk lokal khas Kalteng.

Pada hari yang sama, para atlet juga diajak berkeliling ke sejumlah tempat wisata yang ada di Palangka Raya. Termasuk wisata susur Sungai Kahayan. Dengan begitu diharapkan keindahan dan kekayaan alam Kalteng bisa dikenal sampai ke luar negeri.

“Tadi kawan-kawan atlet sudah ke BOS (tempat rehabilitasi orang utan), melalui cara ini kita bisa memperkenalkan Kalteng, karena mereka (para atlet, red) berasal dari berbagai negara. Juga diperkenalkan objek wisata lainnya seperti Tanjung Puting melalui Mr Cristope, nanti kita kirimkan video YouTube terkait itu sehingga informasi tentang Kalteng bisa menyebark ke negara-negara di dunia,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/