Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Inflasi Sampit Cukup Tinggi

SAMPIT-Dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Bank Indonesia bersama Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Pasar Murah Bawang Merah Cabe Rawit dan Telur Ayam di Ex. Pasar Mentaya pada 30-31 Agustus 2022.

Suwarha, selaku Ekonom Bank Indonesia Perwakilan Kalteng mengatakan, pasar murah ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk pengendalian inflasi pangan. Menurutnya, pangan merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi, untuk itu dilaksanakan pasar murah di Palangka Raya dan Sampit. 

Dikatakanya, dalam kegiatan ini panitia mengundang distributor untuk berjualan di lokasi pasar murah. Selain menjual dengan harga murah sesuai harga distributor, mereka juga mendapat subsidi ongkos angkutan, sehingga harga tiga komoditas ini semakin murah. 

Baca Juga :  Sinar Mas:  200 Ton Beras Sepenuhnya Disalurkan bagi Korban Banjir

Menurut Suwarha, pasar murah ini untuk mengantisipasi karena inflasi di Sampit cukup tinggi. Menurutnya, knflasi bisa disebabkan beberapa jenis, namun beberapa hari terakhir komunitas pangan cukup menyumbang pergerakan inflasi sehingga dicoba dilakukan operasi pasar untuk meredam kondisi tersebut. 

“Dalam dua hari pasar murah ini kami menargetkan bawang merah yang terjual sebanyak 1,3 ton  telur ayam 500 kg dan cabe rawit juga 500 kg. Untuk anggarannya sharing dari Bank Indonesia dan pemerintah daerah,” demikian Suwarha. 

Sebelumnya, Bupati Kotim, H Halikinnor didampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Fajrurrahman meninjau langsung pasar murah tersebut, dan melihat antusias warga yang membeli karena barang yang dijual tersebut saat ini masih tinggi harganya di pasaran.

Baca Juga :  Bank Kalteng Cabang Sampit Salurkan CSR

“Dengan adanya pasar murah itu diharap dapat membantu masyarakat Kabupaten Kotim, Serta dapat menekan harga komoditi yang mengalami kenaikan hingga menjadi andil infiasi, seperti bawang merah, cabe dan telur,”ucapnya.

“Kota Sampit juga sebagai kota infiasi, sehingga kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional. Apalagi pantauan kami, tingkat infiasi Kota Sampit mulai meningkat, terutama dari bahan sisi pangan,” ucap Halikin. (Bah/bud)

SAMPIT-Dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Bank Indonesia bersama Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Pasar Murah Bawang Merah Cabe Rawit dan Telur Ayam di Ex. Pasar Mentaya pada 30-31 Agustus 2022.

Suwarha, selaku Ekonom Bank Indonesia Perwakilan Kalteng mengatakan, pasar murah ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk pengendalian inflasi pangan. Menurutnya, pangan merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi, untuk itu dilaksanakan pasar murah di Palangka Raya dan Sampit. 

Dikatakanya, dalam kegiatan ini panitia mengundang distributor untuk berjualan di lokasi pasar murah. Selain menjual dengan harga murah sesuai harga distributor, mereka juga mendapat subsidi ongkos angkutan, sehingga harga tiga komoditas ini semakin murah. 

Baca Juga :  Sinar Mas:  200 Ton Beras Sepenuhnya Disalurkan bagi Korban Banjir

Menurut Suwarha, pasar murah ini untuk mengantisipasi karena inflasi di Sampit cukup tinggi. Menurutnya, knflasi bisa disebabkan beberapa jenis, namun beberapa hari terakhir komunitas pangan cukup menyumbang pergerakan inflasi sehingga dicoba dilakukan operasi pasar untuk meredam kondisi tersebut. 

“Dalam dua hari pasar murah ini kami menargetkan bawang merah yang terjual sebanyak 1,3 ton  telur ayam 500 kg dan cabe rawit juga 500 kg. Untuk anggarannya sharing dari Bank Indonesia dan pemerintah daerah,” demikian Suwarha. 

Sebelumnya, Bupati Kotim, H Halikinnor didampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Fajrurrahman meninjau langsung pasar murah tersebut, dan melihat antusias warga yang membeli karena barang yang dijual tersebut saat ini masih tinggi harganya di pasaran.

Baca Juga :  Bank Kalteng Cabang Sampit Salurkan CSR

“Dengan adanya pasar murah itu diharap dapat membantu masyarakat Kabupaten Kotim, Serta dapat menekan harga komoditi yang mengalami kenaikan hingga menjadi andil infiasi, seperti bawang merah, cabe dan telur,”ucapnya.

“Kota Sampit juga sebagai kota infiasi, sehingga kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional. Apalagi pantauan kami, tingkat infiasi Kota Sampit mulai meningkat, terutama dari bahan sisi pangan,” ucap Halikin. (Bah/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/