Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Bukti PLN Melayani Pengembangan Sektor Industri

Pembangunan Gardu Induk 150 kV Sudan Tuntas

SAMPIT – PT PLN (Persero) berhasil melakukan uji coba operasi Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan keberhasilan ini, pasokan listrik PLN siap mendukung operasional perusahaan pertambangan bauksit di daerah ini.

Kepala Teknik Tambang PT Parenggean Makmur Sejahtera (PT PMS), Muhammad Indra Siswanto mengatakan, adanya pasokan listrik ini diharapkan dapat mendukung hilirisasi yang dilakukan perusahaan.

“Kami tengah membangun pabrik pengolahan bauksit dan direncanakan dapat rampung pada 2024. Dengan sokongan listrik dari PLN ini, kami berharap produksi bahan baku bauksit menjadi barang setengah jadi atau alumina dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan kami. Terima kasih atas dukungan PLN dalam pengembangan industri pertambangan dalam negeri,” ujarnya, Jumat (14/10).

Baca Juga :  PLN Optimalkan Pengendalian Karhutla

Sementara itu, General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Reisal Rimtahi Hasoloan menyampaikan, pembangunan GI berdasarkan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT PMS pada 26 Juni 2020 lalu di Jakarta, yang memiliki kebutuhan daya hingga mencapai 40 juta Volt Ampere (VA).

Reisal menjelaskan, GI yang berfungsi untuk mendukung operasional dan memenuhi pasokan listrik PT PMS memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 79,34 persen dan membutuhkan investasi sebesar Rp78 milliar.

“PLN siap mendukung suplai listrik bagi para investor di Kalimantan Tengah dan Barat dan menjadikan listrik sebagai salah satu daya pendorong terciptanya iklim investasi positif di kedua provinsi,” katanya.

Baca Juga :  Kementerian ESDM Bersama PLN Sampling ke Pelanggan

Menurut Reisal, meskipun saat ini pabrik pengolahan bauksit tersebut masih dalam tahap pembangunan, namun listrik yang telah dihasilkan dari GI Sudan telah dapat dinikmati para pelanggan yang berada di sekitar GI.

“Beroperasinya GI Sudan ini diharapkan dapat menjadi wujud dukungan PLN atas industri dalam negeri dan komitmen PLN dalam mengembangkan perekonomian daerah. Kami berharap nantinya industri ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan PT PMS,” tutupnya. (kom/hms/b15/aza)

SAMPIT – PT PLN (Persero) berhasil melakukan uji coba operasi Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan keberhasilan ini, pasokan listrik PLN siap mendukung operasional perusahaan pertambangan bauksit di daerah ini.

Kepala Teknik Tambang PT Parenggean Makmur Sejahtera (PT PMS), Muhammad Indra Siswanto mengatakan, adanya pasokan listrik ini diharapkan dapat mendukung hilirisasi yang dilakukan perusahaan.

“Kami tengah membangun pabrik pengolahan bauksit dan direncanakan dapat rampung pada 2024. Dengan sokongan listrik dari PLN ini, kami berharap produksi bahan baku bauksit menjadi barang setengah jadi atau alumina dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan kami. Terima kasih atas dukungan PLN dalam pengembangan industri pertambangan dalam negeri,” ujarnya, Jumat (14/10).

Baca Juga :  PLN Optimalkan Pengendalian Karhutla

Sementara itu, General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Reisal Rimtahi Hasoloan menyampaikan, pembangunan GI berdasarkan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT PMS pada 26 Juni 2020 lalu di Jakarta, yang memiliki kebutuhan daya hingga mencapai 40 juta Volt Ampere (VA).

Reisal menjelaskan, GI yang berfungsi untuk mendukung operasional dan memenuhi pasokan listrik PT PMS memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 79,34 persen dan membutuhkan investasi sebesar Rp78 milliar.

“PLN siap mendukung suplai listrik bagi para investor di Kalimantan Tengah dan Barat dan menjadikan listrik sebagai salah satu daya pendorong terciptanya iklim investasi positif di kedua provinsi,” katanya.

Baca Juga :  Kementerian ESDM Bersama PLN Sampling ke Pelanggan

Menurut Reisal, meskipun saat ini pabrik pengolahan bauksit tersebut masih dalam tahap pembangunan, namun listrik yang telah dihasilkan dari GI Sudan telah dapat dinikmati para pelanggan yang berada di sekitar GI.

“Beroperasinya GI Sudan ini diharapkan dapat menjadi wujud dukungan PLN atas industri dalam negeri dan komitmen PLN dalam mengembangkan perekonomian daerah. Kami berharap nantinya industri ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan PT PMS,” tutupnya. (kom/hms/b15/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/