Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Hari Sumpah Pemuda, Pelajar SMPN 3 Sampit Kenakan Baju Adat

SAMPIT- Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Sampit terlihat bersemangat mengikuti rangakaian kegiatan acara peringatan sumpah pemuda, Jum’at (28/10) pagi.

Dengan menggunakan pakaian adat daerah yang beragam, para siswa dengan semangat dan lantang mengucapkan sumpah pemuda. Para siswa tersebut bergantian mengucapkan sumpah tersebut dihadapan guru penilai.

Acara tersebut merupakan lomba yang diadakan pihak sekolah. Mereka yang paling lancar, lantang serta berbusana daerah menarik akan mendapatkan apresiasi dari sekolah. Selain lomba membacakan janji sumpah pemuda, kegiatan dalam kegiatan tersebut juga diadakan parade busana adat lokal.

Kepala SMP Negeri 3 Sampit, Siti Khadijah mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengingat momen saat para pemuda Indonesia memperjuangkan negaranya.

Baca Juga :  Tangani Dampak Covid-19

Kegiatan tersebut, tambahnya sebagai media pembelajaran yang dinilai efektif dan menyenangkan bagi anak-anak agar mereka dapat menjadi generasi emas di masa yang akan datang.

“Ini dilakukan agar mereka tau apa yang dilakukan pemuda tahun 1928. Sehingga dengan begitu, dapat membangun semangat mereka untul menjadi generasi emas,”ujar Khadijah, Jumat (28/10).

Dia menyebutkan, acara tersebut selain memeriahkan hari sumpah pemuda, juga sebagai ajang untuk melestarikan dan mengenalkan kepada anak muda dengan pakaian yang mereka kenakan.

Sehingga dengan begitu, mereka merasa bangga dengan budaya dan suku yang mereka bawa tanpa memandang suku, ras, budaya dan agama. Segingga kedepannya mereka dapat saling menghargai dan bersatu dalam kebhinekaan.

Baca Juga :  Vaksinasi Massal Berjalan Tertib

“Kita mengajarkan anak-anak untuk menjujung tinggi budaya lokal. Sehingga menjadi kebanggaan mereka dengan pakain khas dan bukan dari budaya luar,”ucapnya.

Khadijah berharap, dengan kegiatan ini memberikan media penbelajaran baru yang menyenangkan bagi anak-anak. Sehingga mereka tidak hanya bisa bercengkrama satu sama lain, tetapi juga mendapatkan ilmu sejarah tentang suatu peristiwa yang terjadi di masa dahulu.

“Saya harap mereka bisa belajar dengan adanya acara ini. Sehingga mereka tidak hanya belajar dalam kelas, tapi juga belajar dengan cara yang menyenangkan,” pungkasnya. (sli/ala)

SAMPIT- Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Sampit terlihat bersemangat mengikuti rangakaian kegiatan acara peringatan sumpah pemuda, Jum’at (28/10) pagi.

Dengan menggunakan pakaian adat daerah yang beragam, para siswa dengan semangat dan lantang mengucapkan sumpah pemuda. Para siswa tersebut bergantian mengucapkan sumpah tersebut dihadapan guru penilai.

Acara tersebut merupakan lomba yang diadakan pihak sekolah. Mereka yang paling lancar, lantang serta berbusana daerah menarik akan mendapatkan apresiasi dari sekolah. Selain lomba membacakan janji sumpah pemuda, kegiatan dalam kegiatan tersebut juga diadakan parade busana adat lokal.

Kepala SMP Negeri 3 Sampit, Siti Khadijah mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengingat momen saat para pemuda Indonesia memperjuangkan negaranya.

Baca Juga :  Tangani Dampak Covid-19

Kegiatan tersebut, tambahnya sebagai media pembelajaran yang dinilai efektif dan menyenangkan bagi anak-anak agar mereka dapat menjadi generasi emas di masa yang akan datang.

“Ini dilakukan agar mereka tau apa yang dilakukan pemuda tahun 1928. Sehingga dengan begitu, dapat membangun semangat mereka untul menjadi generasi emas,”ujar Khadijah, Jumat (28/10).

Dia menyebutkan, acara tersebut selain memeriahkan hari sumpah pemuda, juga sebagai ajang untuk melestarikan dan mengenalkan kepada anak muda dengan pakaian yang mereka kenakan.

Sehingga dengan begitu, mereka merasa bangga dengan budaya dan suku yang mereka bawa tanpa memandang suku, ras, budaya dan agama. Segingga kedepannya mereka dapat saling menghargai dan bersatu dalam kebhinekaan.

Baca Juga :  Vaksinasi Massal Berjalan Tertib

“Kita mengajarkan anak-anak untuk menjujung tinggi budaya lokal. Sehingga menjadi kebanggaan mereka dengan pakain khas dan bukan dari budaya luar,”ucapnya.

Khadijah berharap, dengan kegiatan ini memberikan media penbelajaran baru yang menyenangkan bagi anak-anak. Sehingga mereka tidak hanya bisa bercengkrama satu sama lain, tetapi juga mendapatkan ilmu sejarah tentang suatu peristiwa yang terjadi di masa dahulu.

“Saya harap mereka bisa belajar dengan adanya acara ini. Sehingga mereka tidak hanya belajar dalam kelas, tapi juga belajar dengan cara yang menyenangkan,” pungkasnya. (sli/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/