PALANGKA RAYA – Harga  kebutuhan pokok di pasar-pasar perlu menjadi perhatian. Mengingat setiap menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2023 biasa terjadi kenaikan harga. Contohnya ayam potong. Harga sudah mencapai Rp36 ribu-Rp38 ribu. Hal itu diketahui Kalteng Pos saat meninjau Pasar Besar, Palangka Raya, Sabtu (10/12/2022).
“Kalau harga ayam naik seribu mas, dikandang aja sudah Rp25,5 ribu makanya saya jual ayam kisaran Rp 36-38 ribu, Â tergantung banyak sedikitnya pembelian, mungkin mendekati Natal,” ujar Sri, pedagang ayam potong.
Beda hal yang terjadi terhadap harga daging. Harganya masih Rp 135-150 ribu per kilogram. Menurut pengakuan bang Dede salah satu pedagang sapi, harga tersebut terbilang bertahan.
“Kalau harga ini masih bertahan, kemungkinan dekat Natal akan naik harga daging itu nantinya, ini juga menunggu kedatangan sapi-sapi dari luar, misalkan udah datang harga sapi bisa kami tentukan sebagai pedagang,” ucap Dede.
Ia mengaku adanya karantina hewan dulu dapat mempengaruhi harga. Dimana ketersediaan hewan sempat menipis ketika harus menunggu karantina tersebut. Ia biasa mengambil hewan dari Bima, Sulawesi, dan Jawa. Untuk sapi lokal, dia mengaku tidak mengambil karena harga yang tinggi, di mana sapi lokal biasa diambil dari daerah Pelaihari.
Ia juga menyampaikan bahwa di pasar sendiri ada pedagang yang menjual daging dengan harga murah. Akan tetapi daging tersebut merupakan daging beku. Dede mengaku bahwa banyak pedagang daging yang menjual daging beku dengan harga Rp125 ribu per kilogram.
Dede mengaku tidak masalah apabila itu menjual daging beku, akan tetapi ia berharap para pedagang daging juga mengedukasi bahwa daging beku memang memiliki kekurangan dari pada harga daging segar.
Selain daging, bawang merah dan putih saat ini masih berkisaran antara harga Rp35 ribu per kilogram. Harga yang masih terbilang murah karena bertahan sudah lama. Hal ini didapatkan setelah menanyakan kepada penjual di Toko Karya Bersama.
“Kalau barangnya tersedia harga masih stabil aja mas, belum tahu nanti,” ucapnya.
Kenaikan terjadi pada harga beras, hal ini diungkapkan oleh Abrar penjual beras. Menurutnya saat ini yang masih mahal sejak awal yakni beras hunus yang didapatkan dari Banjarmasin, di mana harga tersebut mulai dari Rp 16-22 ribu. Sedangkan untuk harga beras pulen berkisar Rp12 ribu-14 ribu per kilogram.
“Kalau beras mas yang memang sudah mahal sejak dulu beras unus dari Kalsel harganya Rp16 ribu-22 ribu yang biasa digunakan oleh pedagang untuk berjualan nasi goreng maupun nasi kuning, sedangkan untuk beras pulen harganya Rp12ribu-14 ribu. Kenaikan berkisar 300-500 rupiah saja,” ucap Abrar.
Harga yang mengalami kenaikan kali ini terjadi di harga cabai. Dari penuturan Mas Gondrong, pedagang sayur mayur, rentang waktu satu minggu harga sudah mengalami kenaikan dua kali lipat.
“Kalau saya jual Rp60 ribu per kologram, memang cabai kali ini mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir dari harga Rp35 ribu per kilogram,” ucapnya.(irj/ram)