PALANGKA RAYA-Permainan lato-lato menjadi dilematis bagi sebagian orang tua untuk mendukung atau melarang anaknya. Permainan ini dianggap berbahaya oleh sebagian orang dan ada juga yang menganggapnya permainan positif.
Psikolog Rima Fuji Ristiani mengatakan, memang dari sisi psikolog permainan ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya dapat dilihat dari perkembangan stimulasi anak dalam mempermainkan permainan yang sudah menjamur di berbagai wilayah ini.
Permainan tersebut dapat melatih perkembangan motorik anak. Anak sejatinya memiliki energi berlebih yang perlu disalurkan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Apalagi saat ini anak juga tidak lepas dari ponsel pintar. Menurutnya, bermain memang menjadi salah satu kunci bagi anak untuk belajar, berkembang, percaya diri, sejahtera, dan sehat secara mental.
“Dengan adanya permainan ini maka anak akan mulai tidak terkonsentrasi pada permainan di ponsel pintarnya,”ujarnya kepada Kalteng Pos, Sabtu (7/1/2023).
Permainan ini dapat membangun sosialisasi, komunikasi dan menjalin keakraban bersama teman-teman, terlebih selama dua tahun terakhir ini aktivitas banyak dilaksanakan di rumah saja, melalui permainan ini anak-anak bisa aktif bermain di luar rumah. “Ini hal positif,”ucapnya.
Tentu, jika anak sudah membangun aktivitas di luar rumah dapat mengurangi penggunaan gadget, akan sangat berdampak positif bagi anak yang sudah kecanduan ponsel pintar itu. Namun, dalam memainkan ini tidak sembarang usia, artinya hanya anak yang sudah paham bahaya permainan dan dapat menjaga keseimbangan yang bisa memainkannya.
“Jika tidak, permainan ini justru akan berdampak negatif, saya berpendapat anak di bawah lima tahun agar tidak memainkan permainan ini,” kata psikolog yang praktik di Klinik Aisyiyah Palangka Raya ini.
Lantaran permainan ini akan berisiko melukai diri sendiri atau orang lain. Untuk itu, orang tua harus bijak dalam memberikan anak permainan ini.
“Berikan pemahaman dan pengertian kepada anak bahwa dalam meminkan permainan ini harus jaga jarak karena berbahaya. Bagi anak yang dibawah lima tahun, berikan pengertian bahwa permainan itu berbahaya dan ajak anaknya hanya menonton saja,” tegasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.(abw/ram)